Logika dapat dibagi dalam dua bagian perkembangan. Yang pertama adalah perkembangan logika sebelum Tahun Yesus Kristus yakni oleh sekolah filosofi Stoic (3rd cen-tury SM), dengan paling tokoh terkemuka adalah Chryssipus dan tentu saja, Aristoteles dengan konsep SILOGISME-nya.
Yang kedua adalah perkembangan modern; ddengan tokoh2 yang apling termuka adalah pada pertengahan abad ke-19, yakni G. Boole, yang kadang-kadang dianggap sebagai pendiri Logika Matematika. Juga oleh tokoh logika German G. Frege dengan konsep First Order Logic (sekitar tahun 1879).
Sebagai langkah awal untuk memahami logika informatika formal adalah ...
Kami berasumsi bahwa kalimat selalu diciptakan (dan dapat dievaluasi) sebagai benar atau salah. Kalimat seperti ini disebut kalimat logis atau proposisi. Oleh karena itulah disebut kalimat logis atau proposisi.
Lihat beberapa contoh pernyataan dibawah ini:
Sebuah pernyataan: 2 +2 = 4 adalah proposisi (dengan nilai benar).
Sebuah pernyataan: 2 + 2 = 5 juga proposisi (dengan nilai salah).
Sedangkan pernyataan-pernyataan dibawah ini ...
Sebuah pernyataan: 2 + n = 5 bukanlah proposisi; karena pernyataan matematika tersebut mungkin benar untuk beberapa n, misalnya n = 3, bernilai salah untuk n lain, misalnya n = 2, dan terlebih lagi, kita tidak tahu apakah n itu.
Logika klasik mencerminkan hitam dan putih dari kualitas matematika. Kita berusaha untuk mendapat teorema matematika yang dapat memiliki nilai benar atau salah dengan penalaran (atau disebut juga reasoning) sehingga dapat menjamin validitas tanpa ambigu.
Logika Informatika diawalai dengan Konsep Silogisme (yang dikemukakan oleh Aristoteles). Bagi yang ingin mendalami konsep silogisme, silahkan menuju tautan dibawah ini:
http://en.wikipedia.org/wiki/Syllogism
Untuk yang ingin mendalami mengenai First Order Logic (sebagai kelanjutan dari silogisme) dapat menuju tautan dibawah ini:
http://en.wikipedia.org/wiki/First-order_logic