Berikut ini saya berikan contoh tentang Pembuatan Dokumen SRS. Dokumen ini awalnya dikerjakan oleh Kelompok 5 Mata Kuliah RPL, angkatan 2009 Prodi Teknik Elektro Unsrat.
Bab Analisa Kebutuhan.
Analisa Kebutuhan merupakan sebuah tugas atau pekerjaan di dalam ilmu Rekayasa Perangkat Lunak yang menjembatani antara system-level requirement engineering dan software design.
Suatu proses Rekayasa Kebutuhan (Requirement Engineering) akan menghasilkan spesifikasi Perangkat Lunak (mulai dari fungsi/function, data, dan kebiasaan/behavior), mengidentifikasikan antarmuka antara Aplikasi dan elemen sistem lainnya, dan menentukan standarisasi yang harus dipenuhi oleh Perangkat Lunak.
Requirement Analysis mengijinkan Software Engineer/Analyst untuk memperbaiki spesifikasi software dan membuat model dari spesifikasi tersebut. Proses ini memberikan suatu hasil kepada Software Designer, berupa representasi informasi, fungsi, dan kelakuan yang bisa di terjemahkan menjadi data, arsitektur, antarmuka, dan rancangan component.
Dan akhirnya, spesifikasi kebutuhan akan memberikan pengertian kepada pengembang dan pengguna untuk membuat suatu aplikasi yang berkualitas.
II.1 Kebutuhan fungsional dan non fungsional
Kebutuhan fungsional menggambarkan kemampuan utama suatu aplikasi. Seorang Software Engineer akan menentukan fungsi-fungsi utama yang harus ada di dalam aplikasi, dimana fungsi-fungsi tersebut didapatkan dari proses Requirement Gathering yang dilakukan seorang Software Engineer terhadap User/Stakeholders.
Dari fungsi-fungsi utama tersebut, akan diperluas lagi menjadi fungsi-fungsi yang lebih spesifik melakukan suatu pekerjaan. Pada akhirnya, fungsi-fungsi ini akan menjadi fitur ari aplikasi tersebut.
Kebutuhan Non-Fungsional adalah kebutuhan yang harus dipenuhi agar suatu Perangkat Lunak bisa dijalankan. Kebutuhan ini bukan merupakan fungsi utama, namun akan menentukan kualitas dari suatu Perangkat Lunak.
Kebutuhan Non-Fungsional Aplikasi Pembayaran ( Kasir )
1. Requirement Operasional
1.1 System bisaberjalan di semua platform yang menggunakan JVM
1.2 System bisamembuat Document HTML dan Word
2. Security Requirements
System menggunakan user Authentification untuk mencegah orang-orang yang tidakberhak
Kebutuhan Fungsional Aplikasi Pembayaran ( Kasir )
1. User melakukan LOGIN kedalam System
1.1 User bisa login sebagai admin
1.2 User bisa login sebagai user biasa
2. System bisamenghitungpembayaran
2.1 System bisamencari data berdasarkan ID barang
2.2 System bisamenghitung total pembayaranpelanggan
2.3 System bisamenghitungpembayarandankembalianpelanggan
3. bisamencetakstrukpembayaranpelanggan
4. bisamembuatlaporan (Admin only)
4.1 System bisamembuatlaporanharian
4.2 System bisamembuatlaporanmingguan
4.3 System bisamembuatlaporanbulanan
5. bisa me-manage inventory barang (Admin only)
5.1 System bisamenambah data baru
5.2 System bisamengedit data lama
5.3 System bisamenghapus data
System bisa menambah dan mengurangi jumlah barang
Bab Pemodelan Kebutuhan
Setelah melakukan Analisa kebutuhan dan mendapatkan kebutuhan-kebutuhan Perangkat Lunak baik dalam hal Data, Fungsi, dan Kebiasaan. Maka, kebutuhan-kebutuhan itu perlu dimodelkan, agar mudah dipahami oleh Pengembang dan Pengguna Aplikasi.
Apa itu Pemodelan Kebutuhan?
"Tulisan merupakan sebuah alat yang hebat untuk berkomunikasi, tetapi bukan cara yang tepat untuk merepresentasikan kebutuhan suatu Perangkat Lunak komputer.Pemodelan Analisis menggunakan kombinasi antara teks dan bentuk-bentuk diagram untuk menggambarkan suatu kebutuhan data, fungsi, dan kebiasaan dengan cara yang relatif mudah dimengerti, dan yang lebih penting, berusaha untuk memastikan kebenaran, kesempurnaan, dan konsistensi.”
Cara-cara membuat Pemodelan Analisis :
Data, fungsi, dan kebiasaan digambarkan dalam beberapa diagram yang berbeda. Model Data mendefinisikan object, atribut, dan hubungan. Model Fungsional mengindikasikan bagaimana data berubah di dalam sistem. Model kebiasaan menggambarkan akibat dari suatu kejadian
Pada dasarnya terdapat 4 model utama untuk menggambarkan suatu kebutuhan Aplikasi, yaitu :
•
Model berbasis Skenario (contohnya Use-Case dan User Stories)
•
Modela Kelas (contohnya Class Diagram dan Collaboration Diagram)
•
Model Data (contohnya Data Flow Diagram dan Entity Relationship Diagram)
•
Model Perilaku (contohnya State Diagram dan Sequence Diagram)
III.1
Functional Decomposition Diagram
Sebelum memulai Pemodelan Analisis, diawali dulu dengan menentukan fitur-fitur Aplikasi yang akan dibangun. Functional Decompotition Diagram (FDD) adalah sebuah tool yang bisa membantu analis untuk mendefinisikan proses bisnis dimulai dari kegiatan utama dan dilanjutkan dengan kegiatan yang lebih detail atau spesifik.
Pada prinsipnya, dengan membuat FDD, stakeholders dan analis bisa menemukan dambaran umum dari setiap fungsi-fungsi kerja (dari sudut pandang organisasi) dan dapat menempatkan dengan tepat, pada bagian apa dari fungsi-fungsi kerja yang ada, perangkat lunak akan dibangun. Ini disebut model konteks perangkat lunak.
Di dalam FDD, digambarkan semua kemampuan sistem secara umum dan secara spesifik.
III.2
Scenarion Based Models : Use-Case Diagram
Use-Case dibuat untuk menentukan elemen apa yang terdapat di luar sistem dan yang akan berinteraksi dengan sistem, dalam bentuk kegiatan atau aktivitas tertentu.
III.3
Class Models : Class Diagram
Class Diagram bukan hanya merupakan diagram yang paling banyak digunakan, tetapi juga merupakan diagram yang mempunyai jangkauan terbesar dalam Konsep Pemodelan. Bukan hanya elemen dasar yang dibutuhkan setiap orang, bahkan konsep tingkat lanjut yang jarang digunakan.
Sebuah Class Diagram menggambarkan tipe-tipe ibjek di dalam sistem dan berbagai jenis hubungan yang terdapat dalam sistem itu. Class Diagram juga menampilkan properti dan operasi suatu kelas dan prasyarat yang dibutuhkan sebagai cara agar terhubung denga objek-objek;
Tujuan pembuatan Class Diagram adalah :
1.
menggambarkan keadaan(atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut(fungsi/method).
2.
Menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan , asosiasi, dan lain-lain.