Kamis, 11 Oktober 2012

SRS Aplikasi Pembayaran (bagian 2)

Tulisan ini adalah lanjutan dari bagian ini:


III.4 Behavioral Models : Sequence Diagram

Sequence Diagram digunakan untuk menggambarkan kebiasaan/behavior suatu aplikasi. Selain itu, secara spesifik suatu Sequence Diagram menggambarkan sebuah skenario yang spesifik. Diagram ini menampilkan sejumlah objek dan pesan yang dilewatkan di dalam seuah Use-Case.

Tujuan pembuatan Sequence Diagram, yaitu :
1. menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu.
2. Menggambarkan skenario atau reangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu.





















III.5 Flow Models : Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) merupakan suatu alat yang membantu seorang analis untuk menggambarkan interaksi antara proses dan data. Selain itu, DFD juga menggambarkan dimana data akan digunakan (diambil dari data storeage) dan data akan disimpan.
Sebuah DFD merupakan representasi grafis yang menggambarkan aliran informasi dan perubahan yang terjadi sehingga data berubah dari masukan menjadi keluaran. Data Flow Diagram digunakan untuk menggambarkan sebuah sistem atau perangkat lunak pada berbagai tingkatan abstraksi.





III.6 Activity Diagram

Activity diagram membantu seorang analis untuk memodelkan interaksi antara User dan Customer. Sehingga memudahkan Pengembang untuk menentukan proses yang terjadi di dalam suatu proses.













III.7 Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram (ERD) awalnya ditujukan sebagai model database relasional. Namun, penggunaan saat ini telah berkembang lebih dari itu.Di dalam ERD terdapat beberapa komponen utama, yaitu : obyek data, atribut, relasi, dan beberapa penentu tipe. Tujuan Utama ERD adalah untuk merepresentasikan obyek data dan relasi-relasinya.

Pemodelan data logika dikembangkan dalam empat tahapan, sebagai berikut :
1. Model Data Konteks
Model data ini digunakan untuk menentukan lingkup proyek yang tidak terlalu detail dalam membahas entitas dan aturan bisnis.
2. Model Data Key-Based
Model data untuk mengidentifikasikan setiap entitas dengan menambahkan entitas asiosiatif dan menyertakan primary key
3. Model Data Fully-Attributed
Model Data yang menyertakan semua atribut deskriptif secara menyeluruh
4. Model Data Ternormalisasi
Model data yang telah melalui proses normalisasi.
Normalisasi adalah sebuah teknik pengorganisasian data ke dalam tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Tujuannya untuk menhilangkan kerangkapan data, mengurangi kompleksitas data dan mempermudah modifikasi data.


2 komentar: