Rabu, 18 Juli 2012

Software Process

Apa yang dimaksud dengan Software Process?

Sejak tahun 1968, pengembangan perangkat lunak memasuki babakan baru dengan mengadopsi pendekatan system engineering. Pendekatan pengembangan perangkat lunak dengan system engineering bermakna bahwa perangkat lunak dikembangkan menurut kaidah keteknikan yang mengikuti urutan langkah-langkah logis tertentu. 

Dengan demikian, pengembangan perangkat lunak dapat dimodelkan menurut prinsip engineering tertentu. Model pengembangan perangkat lunak inilah yang disebut sebagai software process.
Sommerville mengartikan software process sebagai:
Software processes are the activities involved in producing and evolving a software system. They are represented in a software process model

Selanjutnya, Sommerville mengusulkan bahwa aktivitas umum dari Software Process tersebut adalah:
specification, design and implementation, validation and evolution.

Pressman, melihat software process dari sudut pandang praktis. Lihatlah sebuah Video tayangan berikut ini:


Pendekatan Pressman pada software process adalah communication, planning, modeling dan deployment.

Singkatnya, dalam memahami pengembangan perangkat lunak secara engineering, terdapat langkah-langkah logis yang berurutan tertentu (sebagai proses) yang akan menghasilkan perangkat lunak.

Menurut Sommerville,
terdapat beberapa software process yang berkembang sekarang ini, diantaranya adalah:
1) Model Waterfall
2) Model Perkembangan Evolutionary
3) Model Pengembangan Formal System
4) Model Pengembangan Guna-Ulang (reused-based)

Selanjutnya software process ini "diterjemahkan" menjadi langkah-langkah logis pada metodologi pengembangan perangkat lunak, seperti misalnya RAD, WebEng, RUP ataupun AUP.

Selasa, 17 Juli 2012

Pekerja TIK

ICT Worker atau Pekerja TIK adalah mereka yang menekuni bidang profesi dalam dunia Teknologi Informasi dan Komunikasi. PBB membedakan Pekerja TIK ini dalam dua kategori utama:
1) ICT Worker
2) ICT Enabled Worker


Perbedaan signifikan antara kedua jenis pekerja TIK ini adalah:
ICT Worker atau disebut juga ICT Professionals adalah individu yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan karya cipta inovasi terkait bidang ICT. Yang termasuk kelompok ini misalnya para programmer atau system analyst yang dapat membuat produk software. 
ICT Enabled Workers atau disebut juga ICT Users adalah individu yang memiliki kemampuan untuk menggunakan/memakai produk-produk TIK. Misalnya adalah individu yang dapat menggunakan Aplikasi Microsoft Office Excel dalam membuat laporan keuangan.

Pendidikan Tinggi diharapkan dapat menghasilkan kedua jenis pekerja TIK ini untuk menjawab kebutuhan dunia-kerja yang ada. Kualitas sumber daya manusia dalam bidang TIK, dapat dibedakan dalam kedua bagian besar tersebut diatas.

Senin, 16 Juli 2012

Jurnal Teknik Informatika Unsrat

Akhirnya ...

setelah menunggu beberapa waktu lamanya (tidak terlalu lama pastinya) Jurnal Teknik Informatika Universitas Sam Ratulangi mendapat ISSN. (Lihat Gambar dibawah)


Dengan adanya Surat Keputusan ISSN ini, maka secara legal, Jurnal Teknik Informatika Universitas Sam Ratulangi, sudah dapat diterbitkan.

Pihak pengelola e-Jurnal Universitas Sam Ratulangi sendiri telah memberikan "space" untuk Jurnal Teknik Informatika Unsrat disini:
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/informatika

Tentu saja, kehadiran Jurnal Teknik Informatika (untuk pertama kalinya dalam sejarah Universitas Sam Ratulangi) merupakan kebanggaan tersendiri bagi segenap Civitas Academica Informatika Unsrat.

Semoga dapat dimanfaatkan untuk kemajuan keilmuan informatika ...

Peran strategis TIK

Apa sebenarnya peran Teknologi Informasi dan Komunikasi?
Gambar dibawah menjelaskan dengan singkat sebuah "proses" berkesinambungan dari TIK (atau ICT - Information and Communication Technology) dalam mendukung "menciptakan" keunggulan kompetitif suatu bangsa.



Pada dasarnya, keunggulan suatu bangsa dapat dibedakan menjadi dua jenis:
1) keunggulan komparatif
2) keunggulan kompetitif

Yang dimaksud dengan keunggulan komparatif itu adalah keunggulan karena sumber daya alam. Misalnya dapat kita contohkan disini adalah posisi geografis Indonesia yang strategis, karena merupakan "titik persilangan" dalam pelayaran laut internasional, menghubungkan Atlantik dan Pasifik. Ini merupakan keunggulan komparatif. Dapat kita contohkan disini juga adalah kekayaan sumber daya alam Indonesia, yang beragam jenisnya dan tersebar meluas di Nusantara, mulai dari minyak bumi, gas alam, besi bahkan uranian dan plutonium. Ditambah dengan "daerah tropis", yang membuat tanah Indonesia relatif lebih subur.

Tpi, kemajuan suatu bangsa, tidak hanya ditentukan dari keunggulan komparatif saja. Juga dibutuhkan keunggulan kompetitif; yang saya contohkan pada gambar diatas adalah "kualitas" sumber daya manusia, menyangkut penguasaan pengetahuan dan kompetensi. Dimana, peran Perguruan Tinggi menjadi strategis, karena "memiliki" proses bisnis yang dapat menciptakan keunggulan sumber daya manusia, menyangkut "learning process" yang berkelanjutan.

Pada dasarnya, proses belajar (atau learning process) itu adalah proses "mengakuisis" pengetahuan. Dimana, pengetahuan ini, memiliki bahan dasar yang disebut informasi (sebagai kumpulan data yang bermakna/berarti). Peran perguruan tinggi atau higher education disini adalah dalam mendampingi (dan membentuk) sumber daya manusia agar secara efisien dapat mengolah informasi untuk pengetahuan dan trampil "menggunakan" pengetahuannya dalam bentuk kompetensi (atau penguasaan ketrampilan teknis tertentu). Pengetahuan dan kompetensi adalah dua hal mendasar yang "menciptakan" kuatlitas sumber daya manusia.

Tentu saja, menciptakan "learning model" yang cepat dan berkarakter menjadi peran utama dari Perguruan Tinggi (terutama para dosen, di garis depan); sehingga peserta didik dapat meng-akuisisi pengetahuan dan memiliki kompetensi tertentu terkait bidang keilmuan yang dipelajari.

Learning Model harus didasari pada "ability on accessing and managing information as source of knowledge". Jadi isu dari learning model ada dua: accessing dan managing informasi. Peran TIK ada pada dua hal ini: (1) bagaimana mengakses informasi yang tepat sasaran dan (2) bagaimana mengelola informasi tersebut, sehingga "lebih cepat" menghasilkan pengetahuan dan kompetensi ...

Jumat, 13 Juli 2012

Pengantar Rational Unified Process (RUP)

Rational Unified Process sebagai suatu kerangka kerja, makin banyak diminati di lingkungan akademis. Dalam artian, makin banyak para mahasiswa yang ingin menyelesaikan Tugas Proyek, Kerja Praktek bahkan Tugas Akhirnya dengan menggunakan framework Rational Unified Process (RUP). Tentu saja, hal ini merupakan perkembangan yang baik.

(sumber gambar: http://www.ibm.com/developerworks/rational/library/content/03July/1000/1156/1156_fig1.gif) 

Namun, minat yang makin meningkat dalam mengimplementasikan RUP juga harus dibarengi dengan pemahaman teori yang baik mengenai kerangka kerja tersebut.

Berikut ini adalah sebuah link acuan (berbasis slide kuliah) mengenai kerangka kerja RUP tersebut:

Tautan tersebut diatas dikeluarkan oleh Fakultas Ilmu Komputer - Universitas Indonesia. Referensi acuan yang dipakai adalah Rational Unified Process version 2003.06.12.01; sedangkan untuk buku acuan yang digunakan adalah Applying UML and Patterns: An Intriduction to Object-oriented Analysis and Design and the Unified Process karangan Craig Larman, Prentice Hall, 2002 ISBN: 0-13-092569-1

Untuk proses analisis dan disain menggunakan kerangka kerja RUP, biasanya akan menghasilkan beberapa dokumen tertentu; yakni:
RMP atau Requirement Management Plan
STRQ atau Stakeholder Request
Vision
Use Case Diagarm
Use Case Spesification
Supplementaru Spesification
Glossary

Dokumen-dokumen diatas merupakan dokumen standar yang harus dihasilkan pada fase inception, elaboration dan construction.

Disamping itu, apabila menggukan tool Rational Rose, maka, "proses" pendefinisian perangkat lunak yang akan dibangun juga harus menghasilkan dokumen:
Attribute Matrix All Features
Attribute Matrix Stakeholder Request
Attribtue Matrix Supplementary Spesification

dilengkapi dengan,
Traceability Stakeholder Needs VS Features
Traceability Features VS Use Case
Traceability Features VS Supplementary

Link dibawah ini adalah sebuah contoh penulisan dokumen-dokumen tersebut diatas:
https://docs.google.com/open?id=0BxSxy7HfW5oJNER6d1hibU5udVE

Link dibawah ini adalah sebuah Metodologi PAUS yang merupakan "modifikasi" gabungan dari RUP dan Agile:
http://ecl.cs.ui.ac.id/PAUS/index.htm

Semoga bermanfaat dan Selamat Belajar !!!