Senin, 16 Juli 2012

Peran strategis TIK

Apa sebenarnya peran Teknologi Informasi dan Komunikasi?
Gambar dibawah menjelaskan dengan singkat sebuah "proses" berkesinambungan dari TIK (atau ICT - Information and Communication Technology) dalam mendukung "menciptakan" keunggulan kompetitif suatu bangsa.



Pada dasarnya, keunggulan suatu bangsa dapat dibedakan menjadi dua jenis:
1) keunggulan komparatif
2) keunggulan kompetitif

Yang dimaksud dengan keunggulan komparatif itu adalah keunggulan karena sumber daya alam. Misalnya dapat kita contohkan disini adalah posisi geografis Indonesia yang strategis, karena merupakan "titik persilangan" dalam pelayaran laut internasional, menghubungkan Atlantik dan Pasifik. Ini merupakan keunggulan komparatif. Dapat kita contohkan disini juga adalah kekayaan sumber daya alam Indonesia, yang beragam jenisnya dan tersebar meluas di Nusantara, mulai dari minyak bumi, gas alam, besi bahkan uranian dan plutonium. Ditambah dengan "daerah tropis", yang membuat tanah Indonesia relatif lebih subur.

Tpi, kemajuan suatu bangsa, tidak hanya ditentukan dari keunggulan komparatif saja. Juga dibutuhkan keunggulan kompetitif; yang saya contohkan pada gambar diatas adalah "kualitas" sumber daya manusia, menyangkut penguasaan pengetahuan dan kompetensi. Dimana, peran Perguruan Tinggi menjadi strategis, karena "memiliki" proses bisnis yang dapat menciptakan keunggulan sumber daya manusia, menyangkut "learning process" yang berkelanjutan.

Pada dasarnya, proses belajar (atau learning process) itu adalah proses "mengakuisis" pengetahuan. Dimana, pengetahuan ini, memiliki bahan dasar yang disebut informasi (sebagai kumpulan data yang bermakna/berarti). Peran perguruan tinggi atau higher education disini adalah dalam mendampingi (dan membentuk) sumber daya manusia agar secara efisien dapat mengolah informasi untuk pengetahuan dan trampil "menggunakan" pengetahuannya dalam bentuk kompetensi (atau penguasaan ketrampilan teknis tertentu). Pengetahuan dan kompetensi adalah dua hal mendasar yang "menciptakan" kuatlitas sumber daya manusia.

Tentu saja, menciptakan "learning model" yang cepat dan berkarakter menjadi peran utama dari Perguruan Tinggi (terutama para dosen, di garis depan); sehingga peserta didik dapat meng-akuisisi pengetahuan dan memiliki kompetensi tertentu terkait bidang keilmuan yang dipelajari.

Learning Model harus didasari pada "ability on accessing and managing information as source of knowledge". Jadi isu dari learning model ada dua: accessing dan managing informasi. Peran TIK ada pada dua hal ini: (1) bagaimana mengakses informasi yang tepat sasaran dan (2) bagaimana mengelola informasi tersebut, sehingga "lebih cepat" menghasilkan pengetahuan dan kompetensi ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar