Kamis, 05 Juli 2012

Tata Kelola TI

Pada dasarnya, Tata Kelola TI (diterjemahkan dari IT Governance) adalah bagaimana melakukan pengelolaan yang optimal bagi sumber daya SI/TI yang dimiliki organisasi. Pengelolaan yang optimal ini berkaitan dengan peranan SI/TI yang memberikan manfaat bagi organisasi termasuk mengendalikan setiap resiko yang ada. Implementasi tata kelola TI diharapkan dapat memberikan manfaat bagi organisasi.

Menurut Grembergen[1] tata kelola TI adalah kapasitas organisasi sebagai tanggung jawab direksi, manajemen eksekutif, dan manajemen teknologi informasi untuk mengendalikan rumusan dan implementasi strategi SI/TI untuk memastikan selarasnya sumber daya SI/TI dengan bisnis organisasi. Grembergen menekankan pengertian tata kelola TI pada bagaimana organisasi memandang, mengelola dan mengoptimalkan sumber daya SI/TI yang dimilikinya dalam mendukung tujuan organisasi.


Menurut Weill dan Ross[2], tata kelola TI adalah mengenai pengelolaan hak-hak dalam pengambilan keputusan dan kerangka kerja yang dapat dipertanggungjawabkan untuk mendorong terwujudnya hal-hal yang diharapkan dalam penggunaan SI/TI. Weill dan Ross[2] mengusulkan lima pilar utama dari tata kelola TI yang perlu untuk dikelola oleh seluruh stakeholders organisasi. Kelima pilar tata kelola TI tersebut adalah IT Principles, IT architecture, IT Infrastructure, IT Business Application Needs,  IT Investment. (Lihat Gambar 1).

Grembergen[1] mengatakan bahwa tantangan krusial tata kelola TI sekarang ini adalah bagaimana memastikan bahwa penerapan tata kelola TI pada suatu organisasi dapat memberikan manfaat bisnis yang optimal dari setiap investasi SI/TI yang dilakukan. Manfaat bisnis ini harus dapat terukur dengan jelas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar