Rabu, 04 April 2012

Catatan Kuliah Manajemen Investasi Teknologi Informasi

Mata Kuliah Manajemen Investasi Teknologi Informasi (MITI) adalah salah satu mata kuliah yang paling sering disalapahami oleh mahasiswa program studi informatika. Perkuliahan ini sering dianggap kuliah "manyanyi"(dalam dialek manado), yang berkonotasi negatif atau ala kadarnya saja. Mungkin hal ini dikarenakan adanya pandangan umum dalam masyarakat yang menghakimi bahwa seorang sarjana teknik hanya mengurus hal-hal yang bersikat teknis saja, sedangkan untuk urusan manajemen uang, menjadi urusan para manager. Sebagai seorang engineer software, kita sering dikondisikan dengan paradigma lama untuk menjadi sebagai programmer (atau sekedar user aplikasi saja). Sehingga membuat kita tidak terbiasa untuk berpikir sebagai seorang manager.


Pada kenyataannya, banyak software engineer yang juga berhasil mengelolan bisnis software, yang sarat dengan kemampuan managerial, termasuk manajemen investasi Teknologi Informasi. Sebut saja Eric Sink , beliau sudah cukup dikenal sebagai seorang software engineer yang sangat berhasil mengelola suatu ISV (atau Independent Software Vendor) atau sebuah perusahaan software. Kita sebagai penggiat internet, tentu saja pernah menggunakan aplikasi browser Internet Explorer. Nah, aplikasi IE ini adalah karya dari Eric Sink.


Hal ini mendorong setiap software engineer untuk mulai menekuni dunia manajemen Teknologi Informasi, paling tidak untuk mendapatkan wawasan manajerial dalam hal finansial.

Sebagai salah satu pengasuh mata kuliah Manajemen Investasi Teknologi Informasi, maka saya mengemukakan beberapa pokok pikiran mendasar tentang Investasi Teknologi Informasi, diantaranya adalah:



1. NILAI TI (diterjemahkan dari IT Value)
Fakta menunjukkan bahwa perusahaan menginvestasikan uangnya utk mengembangkan sistem informasi, membuat aplikasi, dan memasang jaringan komputer karena para pengambil keputusan “percaya” bahwa mereka telah melihat hubungan antara biaya IT dan kinerja perusahaan, yang dapat dinyatakan secara sederhana yaitu: manfaat yg diterima melebihi biaya yang diinvestasikan.
  • Menurut DR. B. Ranti, manfaat bisnis TI (atau IT Business Value) dapat dipahami sebagai besaran kontribusi TI untuk meningkatkan kinerja organisasi.
  • Selama periode awal perkembangan komputer (sekitar tahun 1950-an), dalam kurun waktu sekitar 30-40 tahun; maka komputer lebih difokuskan “hanya” sebagai  alat pengolahan data elektronik dan untuk menjalankan aplikasi spesifik spt. Payroll dan G/L. Pada periode ini, maka manfaat dan biaya mudah dinyatakan dan diukur, misalnya sebagai Pemindahan biaya.
  • Memasuki periode 2000-an, penggunaan TI telah bergeser dari efisiensi (otomasi), efektivitas (informasi) ke inovasi (transformasi) yang membuat manfaat menjadi lebih intangible sehinggalebih sukar utk dinyatakan dan diukur.
  • Penilaian Investasi TI tak bisa diacuhkan dan menjadi salah satu isu strategi manajemen.

2. IT Governance Decision Domains (Daerah Keputusan Tata Kelola TI)
Sumber : Gartner Group

IT Principles;
Pernyataan pimpinan mengenai bagaimana TI dipakai dalam bisnis
IT Infrastruktur Strategis
Strategi mengenai pondasi dasar anggaran kemampuan TI (baik teknis dan manusia), dibagi melalui perusahaan sbg pelayanan yg dapat dipercaya, dan dikoordinasikan secara terpusat (spt. Jaringan, heldesk, data bersma)
IT Architecture
Sekumpulan tehnik pihahan yang diintegrasikan utk menuntun organisasi di dalm memenuhi tujuan bisnisnya. Arsitektur adalah serangkaian kebijakan dan aturan yg mengurus  pemakaian TI dan mengendalikan alur migrasi ke jalan bisnis yang akan dilakukan (termasuk data, tehnologi, dan aplikasi)
Business Aplication Need
Aplikasi bisnis utk di diperoleh atau dibangun
IT Investment and prioritization
Keputusan mengenai berapa besar dan dimana TI akan diinvestasikan, termasuk persetujuan proyek dan tehnik2 pertimbangan

3. IT Governance Focus Area (Area focus Tatakelola TI) (Source : ITGI)
Area focus Tatakelola IT Perusahaan
  • Strategic alignment: fokus pada kepastian hubungan bisnis dan perencanaan TI: penetapan, pemeliharaan dan validasi usulan nilai tambah TI; dan keselarasan operasi TI dengan operasional perusahaan.
  • Value delivery: mengenai pelaksanaan usulan nilai tambah melalui siklus pengantaran, memastikan bahwa  TI memberikan manfaat untuk strategi, konsentrasi pada optimasi biaya dan memberikan nilai tambah dari TI
  • Resource management: mengenai investasi optimal, dan manajemen yg sesuai, sumberdaya yg kritis: aplikasi, informasi, infrastruktur dan orang. Kunci sukses berkaitan dengan optimasi pengetahuan dan infratruktur.
  • Risk Management: memerlukan kesadaran pegawai senior, pengertian yg jelas mengenai resiko perusahaan, mengerti persyaratan kebutuhan, transparansi resiko bagi perusahaan dan tempelan tanggung jawab manajemen risiko dalam organisasi.
  • Performance measurement: menjejaki dan memonitor penerapan strategi, pemenuhan proyek, penggunaan sumberdaya, proses kinerja dan mengantarkan bisnis, penggunaan, contoh, balanced scorecard yg menterjemahkan strategi ke dalam kegiatan utk mem-ncapai tutjuan yg dpt diukur melebihi akuntasi yg conventional.

4. NILAI INVESTASI TI (source : Turisco FCG)
  • Nilai investasi TI adalah kemampuan organisasi utk mengidentifikasikan dan mengukur penambahan dampak manfaat dan positif yang berkaitan dengan penerapan TI dalam operasi bisnis.
  • Proses ini termasuk metode dan alat utk menghitung secara akurat, menjajaki dan akhirnya  menyadari hasil positif bisnis dari investasi TI.
  • Investasi TI dan ROI adalah satu dari topic diskusi hangat, tanpa tergantung industri.
  • CEO dan manajemen senior mengharapkan perubahan dari focus belanja (cost) TI ke kebutuhan dimana investasi menghasilkan perbaikan yg nyata dalam bisnis.

5. MENGAPA MENILAI INVESTASI TI SUKAR? (Source : Giaglis et al)
  • Manfaat tidak dapat terukur secara alami
  • Manfaat TI direalisasikan dalam jangka panjang
  • Strategi dan keuntungan kompetitif sukar utk dihitung
  • Manfaat TI tdk langsung dan karena itu tidak dapat dibedakan dari beberapa factor yg mengacaukan
  • Teori dan teknik yang tersedia sukar utk mengerti dan menangkap nilai dari system informasi.

6. TIPE UMUM DARI KESUKARAN PENILAIAN TI (Source: Wilcocks)
  • Beberapa organisasi mencari diri mereka sendiri dalam situasi catch-22. untuk alasan persaiangan mereka tidak dapat berusaha tdk utk berinvestasi dalam IS/IT, tetapi secara economi mereka tidak dapat menemukan pertimbangan yg cukup, dan penilaian praktis tidakdapat memberikan cukup dukungan, utk melakukan investasi.  
  • Karena infratruktur IS/IT menjadi suatu bagian yang tdk dapat dihindarkan dari proses dan struktur organisasi. Sehingga sukar utk dipisahkan dampak TI terhadap asset dan kegiatan lainnya.
  • Ada kesimpangsiuran kelemahan mengartikan kebutuhan informasi sama halnya IS/IT sbg asset modal besar, meskipun tingkat pembelanjaannya tinggi
7. BEBERAPA DAMPAK NEGATIF
  • Biaya umum TI lebih besar dari yg diantisipasi (source : AT. Kearney, 1987)
  • TI tidak dihubungkan ke peningkatan produktivitas secara keseluruhan (sumber: OECD)
  • Hanya 31% laporan perusahaan yang memperkenalkan bahwa TInya telah sukses (sumber: Amdahl, 1989)
  • 70% user mendeklarasikan bahwa system mereka tidak menjalankan investasi perusahaan mereka (sumber: Romtech,1989)
  • Hanya 24% perusahaan yang mengakui laba modal dari TI mereka (sumber: Hochstrasser & Grififiths,1990)
  • 20% belanja TI di sia-siakan dan 30%-40% proyek SI menyadari bukan keuntungan bersih, bagaimanapun ukurannya (sumber: willcock,1991)
  • Beberapa pernyataan yg menakut-nakuti di temukan di dalam buku, jurnal dan majalah (misalnya tulisan Nicholas Carr)

8. THE PRODUCTIVITY PARADOX
  • Menurut beberapa IT-cons, sukar utk menjelaskan bahwa investasi TI mempunyai penambahan output atau gaji.
  • Pertentangan antara ukuran investasi dalam TI dan ukuran output pada tingkat nasional diuraikan sebagai PRODUCTIVITY PARADOX.
  • Pertanyan besarnya adalah:
    • Jika TI tidak meningkatkan produktivitas atau memperbaiki kinerj bisnis, mengapa organisasi menginvestasikan sejumlah uang utk TInya?
  • Jadi IT tidak mempunyai atau memberikan nilai ekonomi yang berarti atau nilai TI tidak pernak digali secara optimal.  

9. KESIMPULAN
  • Kedisiplinan dan pemikiran yang difokuskan pada hasil dan praktek diperlukan jika ingin mendapatkan nilai real bisnis dari investasi IS/IT.
  • Organisasi memerlukan pengertian yang jelas mengenai nilai utk membuat keputusan mengenai dimana utk diinvestasikan
  • Metodologi Information Economics (dan/atau IT Valuation Matrix, IT Value Network) dapat dipakai utk menolong bisnis dan manager IS/IT mengukur dan memprioritaskan proyek IS/IT yang didasarkan pada pengembalian nilai.
Beberapa link terkait materi kuliah Manajemen Teknologi Informasi, bisa diunduh disini:
Investasi Teknologi Informasi dengan Metode Information Economics klik disini (pdf)
Beberapa hasil penelitan terkait Investasi Teknologi Informasi klik disini

140 komentar:

  1. NIM: 090213038
    Topik #3
    IT Governance Focus Area

    Tata Kelola TI (IT Governance) adalah tanggungjawab Direksi dan Manajer eksekutif organisasi; merupakan bagian terintegrasi dari pengelolaan perusahaan yang mencakup kepemimpinan, struktur data serta proses organisasi yang memastikan bahwa teknologi informasi perusahaan dapat dipergunakan untuk memepertahankan dan memperluas strategi dan tujuan organisasi. Sumber

    Banyak perusahaan berinvestasi pada bidang TI dengan harapan dapat mendukung tercapainya goal dari investasinya. Namun pada kenyataannya besarnya investasi tidak diikuti dengan pendapatan yang diharapkan.
    Keberhasilan pemanfaatan TI tidak hanya pada saat pengadaannya, tapi juga perlu didukung oleh tata kelola yang baik.
    Tata kelola atas teknologi infomasi tersebut biasa dikenal dengan istilah IT GOVERNANCE.

    Kelima area tersebut adalah salah satu kerangka yang umum digunakan dalam tata kelola teknologi informasi, berdasarkan CobIT (ISACA, 2007) Sumber

    Inti dari Tata Kelola Teknologi Informasi ini adalah bagaimana kita bisa mendapatkan manfaat dari teknologi informasi ini namun dengan tetap mengelola risiko, sumber daya dan kinerjanya sehingga penggunaan teknologi informasi di suatu perusahaan benar-benar dapat memberikan nilai yang positif guna mendukung pencapaian obyektif (GOAL) dari perusahaan tersebut.

    thnx sir. GodSpeed..

    BalasHapus
  2. NIM 090213004
    Topik 5 : Mengapa Menilai investasi TI sulit

    Dalam ilmu akuntansi atau manajemen kaungan terdapat istilah return(imbalan/pengembalian) yang berarti suatu pengembalian sejumlah nilai uang yang dihasilkan setelah mengorbankan sejumlah nilai uang. Dalam hal ini return yang dimaksud dapat berupa dividen, profit, dll. Ada beberapa metode yang digunakan dalam menilai investasi seperti, NPV, IRR, ROI, EVA method.

    pertanyaannya, bagaimana dengan menilai investasi di TI, dapatkah digunakan metode yang sama dalam menilai investasi di TI..???

    Menilai memang bisa, hanya sifat dari return yang diharapkan dari investasi TI tidak mudah diidentifikasi karena
    bersifat intangible dan relatif sulilt di kuantifikasi. Metode menghitung return merupakan proses evolusi, tidak ada
    metode yang standart dan benar2 scientific. namun ada beberapa tahapan yang mungkin dapat memudahkan dalam menilai investasi TI, yaitu :

    1. Mengenali dan mengidentifikasi inefisiensi sistem saat ini
    2. Definisikan kebutuhan proses bisnis, nyatakan dengan jelas kebutuhan bisnis masa datang dan lakukan pencocokan
    proses bisnis dengan solusi TI
    3. Lakukan penilai kualitatif melalui survey/quesioner Benefit secara keseluruhan dibuat berbentuk feedback rating
    matrix yang dapat terdiri dari parameter efisiensi yang diharapkan dalam proses internal, customer relationship
    management dan good governance.
    4. Lakukan penilaian kuantitatif melalui collective forecasting. Setiap benefit dikuantifisir melalui proses
    estimasi / measurement ratio. Sebagai contoh: dalam kasus solusi CRM estimasi peningkatan dalam layanan customer
    dapat diukur.

    Kesimpulannya, menilai investasi TI bukan proses yang dilakukan hanya sesekali namu dilakukan secara teus menerus (berkesinambungan), perlua adanya pengendaluan terhadap feasibility, benefit realization goals, audit dan survey perfoma IT. Perencanaan dan implementasi yang terkendali menjadi landasan yang kokoh bagi tiap perusahaan agar dapat "menikmati" return dari Investasi IT

    sumber :

    http://darwana70.wordpress.com/2009/01/05/menghitung-return-dari-investasi-ti/

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya sudah periksa, ternyata "jawaban" anda benar2 copy paste dari sumber kutipan ...

      silahkan tambahkan kajian menurut anda sendiri, terkait dengan bahasan anda .... mengutip bisa saja, tapi hanya sebagai bahan acuan donk. kita tetap harus bisa memberikan pendapat kita sendiri.

      Hapus
    2. Thanks koreksinya,,,

      Menilai investasi TI memang sulit, karena hasil yang diterima bukanlah hasil yang konkrit, melainkan hasil yang intangible. Perusahaan yang menginvestasikan IT pada "aktivitas" mereka tidak dapat melihat secara langsung hasil dari IT yang mereka investasikan.

      Oleh karena itu ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh perusahaan tersebut untuk memudahkan dalam menilai IT yang mereka investasikan, yaitu : mendefinisikan kelemahan dari proses bisnis sekarang, mendefinisikan kebutuhan proses bisnis, melakukan penilai secara kualitatif dan kuantitatif. Penilaian tersebut dapat dilakukan dengan survey atau quesioner.

      Namun yang harus diperhatikan adalah, hasil dari TI yang di investasikan tidak dapat dilihat hanya dengan satu kali melakukukan penilaian, melainkan harus secara terus menerus (berkesinambungan). Karena Manfaat IT tidak dapat dilihat hanya dalam waktu jangka pendek, melainkan dalam waktu yang lama (jangka panjang). Perlu adanya perencanaan dan implementasi yang terkendali pada setiap perusahaan. Agar perusahaan tersebut dapat benar-benar dapat menerima return yang bermanfaat bagi perusahaan...

      Hapus
  3. NIM: 090213016
    Topik #4
    Nilai Investasi IT

    Bicara tentang Investasi (termasuk Investasi IT), pasti mengejar "return" atau "apa yang bisa didapatkan dari sesuatu". Nah, Nilai Investasi TI itu adalah suatu dampak yang didapatkan organisasi dari implementasi TI.
    Atau bisa dikatakan "suatu ukuran (kegunaan atau dampak positif) yang bisa dipakai untuk menentukan apakah suatu Investasi di bidang TI itu menguntungkan atau tidak".

    Mungkin saya belum paham dengan poin yang pertama "Nilai investasi TI adalah KEMAMPUAN ORGANISASI utk mengidentifikasikan ...". Karena, menurut saya "suatu Nilai Investasi itu melekat pada Objek yang di-Investasikan".. Atau mungkin penulis punya maksud lain yang belum saya pahami (mohon bisa dijelaskan, supaya ada kesamaan persepsi, hehe)

    Selebihnya untuk poin" diatas saya setuju..
    -> Nilai Investasi IT digunakan untuk menentukan apakah suatu Investasi TI berguna atau tidak.
    -> Karena industri apa pun pasti menggunakan IT
    -> Investasi TI diputuskan oleh "Pengambil Keputusan", meskipun kadang-kadang muncul dari Staf IT..

    Contoh penerapan :
    Penggunaan sistem eProcurement (diberbagai organisasi) : mereka beranggapan bahwa dengan menggunakan SI ini, akan mengurangi waktu yang terbuang sia-sia ketika harus dilakukan pertemuan secara langsung. Selain itu, penyebaran informasi menjadi lebih cepat dan mempengaruhi Customer Relationship.
    3 hal(dari banyak hal) tersebut yang bisa diklasifikasikan sebagai Nilai Investasi IT suatu organisasi terhadap Sistem eProcurement.

    Sumber :
    1. http://newtech.about.com/od/tutorials/a/It-Investment-Calculating-The-Value-Of-An-It-Investment.htm
    2. http://purwodadi.net/2010/05/30/menghitung-investasi-dibidan-ti/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anda menulis ini:

      Mungkin saya belum paham dengan poin yang pertama "Nilai investasi TI adalah KEMAMPUAN ORGANISASI utk mengidentifikasikan ...". Karena, menurut saya "suatu Nilai Investasi itu melekat pada Objek yang di-Investasikan".. Atau mungkin penulis punya maksud lain yang belum saya pahami (mohon bisa dijelaskan, supaya ada kesamaan persepsi, hehe)

      Justru karena ini dalam konteks UTS, maka anda harus berusaha memahaminya!

      Hapus
    2. Nah,, itu yang jadi pendapat saya, bahwa :
      "Suatu nilai investasi (dalam hal ini Investasi IT) diukur dari objek yang diinvestasikan, karena nilai-nilai Investasinya melekat pada object tersebut. Seperti pada contoh saya (eProcurement), nilai Investasinya berdasarkan dampak-dampak yang diberikan oleh SI tersebut. Bukan berdasarkan subject yang menginvestasikannya (dalam hal ini Organisasi)".

      Karena menurut saya, point pertama lebih menitik-beratkan pada Kemampuan Organisasi, bukan terhadap object investasinya.
      Thanx..

      Hapus
  4. NIM: 090213011
    #topik 4
    Nilai Investasi TI

    Manfaat investasi TI terbagi 2, yauitu: Tangible(terhitung) dan intangible(tidak terhitung).
    Manfaat terhitung mungkin dapat diperkirakan, tetapi semuanya dapat diperhitungkan dengan akurat.

    Suatu manajemen harus dapat mempertanggungjawabkan setiap investasi yang yang dikeluarkan, termasuk investasi di bidang TI.

    oleh karena itu, sudah banyak perusahaan yang memperkirakan seberapa besar nilai investasi mereka, dan seberapa jauh investasi tersebut mempengaruhi atau mendukung bisnis dan memberikan nilai tambah bagi bisnis perusahaan tersebut, sehingga pihak manajemen dapat menyimpulkan bahwa investasi mereka tidak sia-sia.

    sumber: http://www.docstoc.com/docs/77254040/Manfaat-Dari-Investasi-Teknologi-Informasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. silahkan periksa kembali acuan kutipan anda .. sepertinya tidak sinkron dengan apa yang anda tulis!

      Hapus
    3. terima kasih sir atas tanggapannya.....

      tambahan...
      dengan banyaknya suatu organisasi atau suatu perusahaan yang mengalami kesulitan dalam menghitung nilai investasi TI dikaitkan dengan manfaat yang dihasilkan, maka timbul satu metoda yang memperkirakan nilai investasi TI, yaitu Val IT...

      saat ini Val IT dapat diterapkan terutama untuk melakukan estimasi manfaat atas proyek-proyek investasi TI baru dan bukan terhadap aset TI yang sudah dimiliki.

      implementasi Val IT dilakukan dengan cara membangun sebuah business case untuk setiap usulan proyek.

      Hapus
    4. Val IT merupakan konsep baru yang diluncurkan oleh Information Technology Governance Institute (ITGI) sebagai sebuah kerangka kerja standar untuk melengkapi kerangka kerja tata kelola TI yang sudah lama dirilis dan dipergunakan secara luas yaitu COBIT. Karena Val IT merupakan pelengkap COBIT, maka dalam beberapa hal, asumsi yang digunakan serta cara pendeskripsian kerangka kerjanya sangat mirip dan sangat erat kaitannya dengan COBIT. Val IT terdiri atas sekumpulan prinsip dasar dan 3 proses utama untuk mengukur nilai TI. Masing-masing proses kemudian dirinci lagi menjadi beberapa item manajemen praktis seperti halnya pada COBIT. Untuk menerapkan kerangka kerja Val IT, organisasi harus membangun sebuah business case yang dapat diterapkan pada proyek investasi TI tertentu. Business case digunakan sebagai alat bantu praktis untuk merencanakan, mengukur, dan memonitor investasi TI dalam sebuah siklus hidup ekonomis yang utuh, dalam artian mulai dari mengusulkan, membeli, memakai hingga menghentikan pemakaian sebuah investasi TI (retirement). Sasaran membangun business case adalah agar dapat memberikan gambaran yang lengkap dan transparan kepada pihak manajemen atas manfaat suatu investasi dan membantu manajemen untuk membuat keputusan atas investasi tersebut. Melalui penerapan kerangka kerja Val IT, organisasi diharapkan dapat memperkirakan sejauh mana manfaat suatu investasi TI terhadap organisasi, yang disajikan dalam format yang terukur dan mudah dikelola/diperbaharui sepanjang siklus hidup investasi tersebut, sehingga dapat dijadikan kontrol pencapaian nilai yang diharapkan dari sebuah investasi Teknologi Informasi.

      Hapus
    5. kalimat yang anda tulis ini ......:
      implementasi Val IT dilakukan dengan cara membangun sebuah business case untuk setiap usulan proyek.
      ..........
      diambil dari mana?
      Val IT TIDAK digunakan hanya dengan mengimplementasikan business case saja!!!

      Kalau kalimat yang ini?
      ... Karena Val IT merupakan pelengkap COBIT, maka dalam beberapa hal, asumsi yang digunakan serta cara pendeskripsian kerangka kerjanya sangat mirip dan sangat erat kaitannya dengan COBIT...

      Perkembangan terbaru pada CObIT versi 5, JUSTRU Val IT telah menjadi bagian integral dari CObIT 5. Jadi BUKAN LAGI pelengkap!

      Bagaimana?

      Hapus
    6. kalimat tersebut diambil pada bagian kesimpulan, dari sumber: http://www.docstoc.com/docs/77254040/Manfaat-Dari-Investasi-Teknologi-Informasi


      maksudnya di sini, Untuk menerapkan kerangka kerja Val IT, organisasi harus membangun sebuah business case yang dapat diterapkan pada proyek investasi TI tertentu. Business case digunakan sebagai alat bantu praktis untuk merencanakan, mengukur, dan memonitor investasi TI dalam sebuah siklus hidup ekonomis yang utuh, dalam artian mulai dari mengusulkan, membeli, memakai hingga menghentikan pemakaian sebuah investasi TI.

      justru karena adanya pengembangan, maka Val IT sudah tidak menjadi pelengkap lagi melainkan menjadi bagian integral.

      COBIT 5 membangun dan memperluas COBIT 4.1 dengan mengintegrasikan kerangka utama lainnya, standar dan sumber daya, termasuk ISACA Val IT dan Risiko TI, Teknologi Informasi Perpustakaan Infrastruktur (ITIL ®) dan standar terkait dari Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO).

      sumber: http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://www.isaca.org/COBIT/Pages/default.aspx&ei=JTmST7emMMfprAeYstSDBQ&sa=X&oi=translate&ct=result&resnum=2&sqi=2&ved=0CEIQ7gEwAQ&prev=/search%3Fq%3Dcobit%2B5%26hl%3Did%26prmd%3Dimvns

      Hapus
    7. koq sumber kutipannya google translate?

      Hapus
    8. karena pas buka bahasa inggris sir, jdi da translate dpe halaman link... heheheee

      Hapus
    9. oke, artinya anda hanya melakukan copy paste, bukan membuat kajian sendiri ...

      nilai anda B

      Hapus
  5. NIM : 090213012

    TOPIK 1 : NILAI TI (diterjemahkan dari IT Value)

    *Prinsip Dasar IT Value

    1.Investasi TI yang mendukung bisnis akan dikelola sebagai portofolio investasi.
    2.Investasi TI yang mendukung bisnis akan meliputi seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mencapai nilai bisnis.
    3.Investasi TI yang mendukung bisnis akan dikelola malalui seluruh siklus hidup ekonomis investasi tersebut.
    4.Praktsi Value Delivery akan mengenali bahwa ada beberapa kategori yangberbeda atas ivestasi yang harus di evaluasi dan dikelola dengan cara yang berbeda pula.
    5.Praktisi Value Delivery akan mendefinisikan dan memonitor parameter pengukuran utama yang akan memberikan respon yang cepat terhadap perubahan atau devisiasi yang terjadi.
    6.Prktisi Value Delivery akan mengajak semua pihak yang berkepentingan dan menetapkan akuntanbilitas yang sesuai terhadap kapabilitas yang harus dihasilkan dan realisasi manfaat bisnis.
    7.Prktisi Value Delivery akan secara kontinyu di monitor, di evaluasi dan ditingkatkan



    *Konsep Kerangka Kerja IT Value dapat disimpulkan sebagai berikut :

    1.IT Value adalah salah satu kerangka kerja yang dapat digunakan untuk mengevaluasi sejauh mana nilai investasi TI dapat dipertanggung jawabkan pada perusahaan atau organisasi.
    2.Kerangka Kerja IT Value lebih mudah diterapkan pada organisasi yang sudah mengenal konsep COBIT, karena pendekatan yang digunakan serta dasar-dasar pemikirannya tang diturunkan dari COBIT.
    3.Saat ini IT Value dapat diterapkan terutama untuk melakukan estimasi manfaat atas proyek-proyek investasi TI baru dan bukan terhadap aset TI yang sudah dimiliki.
    4.Implementasi IT Value dilakukan dengan membangun sebuah Business Case untuk setiap usulan proyek.Business Case tersebut memuat segala aspek evaluasi dan digunakan sebagai alat bantu untuk mengevaluasi kinerja proyek secara keseluruhan, dari mulai fase awal hingga investasi tersebut di anggap tidak diperlukan lagi.


    Sumber : http://www.docstoc.com/docs/77254040/Manfaat-Dari-Investasi-Teknologi-Informasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. silahkan periksa kembali link acuan anda, sepertinya tidak sinkron dengan apa yang anda tulis ...

      Hapus
    2. Maaf Sir,,yang saya ambil pada materi yang ada pada link tersebut , hanya pada bagian 3.1 dan kesimpulan,,itu dikarenakan materi tersebut sangat luas mencakup IT Value

      Hapus
  6. NIM: 090213072
    #topik 7
    Dampak Negatif

    Seperti diketahui, bahwa sistem informasi memiliki banyak manfaat. Meskipun demikian, ternyata sistem informasi juga memiliki dampak negatif.

    1. Cookies
    Semakin banyak informasi yang kita tampilkan dan share di internet, dengan atau tanpa kita sadari yang membuat peluang penyalahgunaan oleh pihak-pihak yang tidak berwenang. Contoh : Facebook, Twitter.

    2. Possible Massive Unemployment Implementasi TI secara besar-besaran dapat membawa dampak peningkatan jumlah
    pengurangan tenaga kerja, baik melalui PHK maupun menyempitnya peluang kerja bagi tenaga kerja yang tidak menguasai TI. Padahal belum tentu orang-orang yang tidak
    menguasai TI tidak memiliki kompetensi yang handal.

    3. 8. Impact of Globalization on Culture
    Semakin menipisnya nilai-nilai budaya lokal akibat pengaruh globalisasi.
    Contohnya melalui internet, kita bisa mengunduh (download) lagu. Hanya saja, dari lagu yang diunduh tersebut, hampir tidak ada jenis lagu daerah. Sebagian besar adalah lagu-lagu modern dan bahkan lagu asing. Hal ini tentunya akibat dari
    perkembangan globalisasi, sehingga tidak jarang orang-orang (apalagi anak muda) menjadi malu jika masih melestarikan hal-hal kuno, seperti misalnya lagu daerah.

    sumber: http://dewin221106.blogspot.com/2010/05/dampak-negatif-sistem-informasi.html

    BalasHapus
    Balasan
    1. maaf, anda menuliskan jawaban UTS yang tidak cocok dengan topik bahasan yang anda pilih .... silahkan posting kembali jawaban anda

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    4. maaf atas kesalahanya,pada saat ini saya akan mencoba menjelaskan kembali mengenai dampak negatif investsi TI pada Perusahaan.
      berikut adalah poin" yang dapat saya simpulkan.

      1.kepemimpinanpun sangat berkaitan yang melekat padanya.tanpa otoritas yang memadai maka setiap inisiatif IT yang seringkali bersifat lintas sektoral/dibvisi/departemen/bagian akan menemui kendala yang sulit untuk dihindari.

      2.Investasi TI seharusnya dilakukan berdasarkan penilaian/assessment terhadap tujuan, visi, misi, harapan dan kondisi eksisting perusahaan tersebut.tapi yang ada malah perusahaan menginvestasikan sejumlah uangnya pda TI tanpa mengerti apa sebenrnya teknologi mereka beli.

      3.Setiap inisiatif TI biasanya diwujudkan dalam bentuk proyek-proyek. Seringkali proyek-proyek ini dikelola dengan tidak memadai sehingga sering terjadi proyek TI yang melebihi anggaran dan/atau melebihi jadwal penyelesaian yang telah ditetapkan.

      4.Setiap penerapan sistem TI yang baru tentunya menimbulkan perubahan-perubahan di perusahaan yang bersangkutan.

      5.pengdaan Ti pada perusahaan sering tidak tepat dikarnakan perusahaan sendiri tidak dapat memastikan bahwa apakah pengadan Ti tersebut berguna dalam pencapaian tujunaya atau tidak.

      sumber: http://www.ivitc.com/index.php?option=com_content&view=article&id=36:mengapa-investasi-ti-gagal-beberapa-pokok-pikiran-tentang-pentingnya-it-governance&catid=23:it-governance&Itemid=8

      Hapus
  7. NIM : 090213034
    Topik #4 Nilai Investasi TI

    Pengukuran nilai IT, merupakan suatu kegiatan yang melibatkan multi disiplin ilmu. Meskipun bukan kegiatan operasional / kegiatan teknis, pengukurannya penting sebagai bagian aktivitas manajemen.Sumber

    berbagai macam manfaat yang bisa kita dapatkan dalam Investasi TI. ada yang bersifat tangible maupun intangible(tidak terlihat), yang pada kenyataan-nya lebih banyak bernilai intangible. Dengan adanya nilai intangible ini, sehingga nilai investasi TI sulit untuk diukur.

    manfaat dari Investasi TI akan sangat bermanfaaat, jika penggunaan dan pengadaan TI digunakan secara optimal dan tepat sasaran.

    BalasHapus
  8. NIM: 090213109
    Topik #1 NILAI TI

    TI masa sekarang sangat bernilai, kita dapat melihat dari dampak yang di timbulkan dari TI. Contohnya adalah globalisasi IT di bidang telekomunikasi.

    Telecommuting menghasilkan manfaat positif, antara lain: memungkinkan dilakukannya teleworking, mengurangi biaya perjalanan dinas, mengurangi kemacetan lalu lintas, dan meningkatkan produktivitas dari adanya efisiensi waktu kerja. Kelemahan telecommuting: hubungan/relasi sosial berkulang, dihasilkan isolasi sosial, dan peluang meningkatnya depresi akibat alienasi sosial tersebut.

    Perubahan lain yang tidak kalah pentingnya dari kehadiran IT dalam dunia bisnis dan perusahaan adalah perubahan pada perilaku perusahaan, individu, dan masyarakat. Perubahan-perubahan khusus yang terjadi pada perusahaan, antara lain: perampingan hierarki organisasi, perubahan ratio staf pekerja antara kerah biru dan kerah putih, pertumbuhan jumlah unit khusus dan bidang khusus, perubahan kekuasaan dan status, perubahan jenis pekerjaan dan jumlah keahlian, mempersingkat waktu peningkatan karir, perubahan dalam melakukan supervisi, dan mobilitas pekerjaan.

    Ada beberap fakta terkait dengan perubahan teknologi yang berpengaruh besar pada perusahaan. Dalam waktu singkat, yaitu 1995 sampai dengan 2002 terjadi peningkatan webserver antara 23.500 menjadi 381 juta (Kestler, 200). Publikasi yang dapat diperoleh melalui web pada tahun 2004 telah mencapai 4,3 milyar (google, 2004), dan jumlah orang yang terhubung melalui network meningkat dari 597 juta menjadi 963 milyar dari tahun 2002 ke 2006 (Ksetler, 2003). Fakta ini merupakan perubahan luar biasa. source:http://manajemen2011.blogspot.com/2011/02/dampak-teknologi-informasi-bagi.html

    BalasHapus
    Balasan
    1. sepertinya jawaban anda "tidak sesuai" dengan topik bahasan yang anda pilih. silahkan baca kembali teori no #1 Nilai TI

      Hapus
    2. maaf bro bahasan sdh OT, ralat
      saya setuju atas pendapat nilai TI diatas, pemahaman saya bahwa TI memiliki Nilai. Dengan bukti, semua perusahan besar berani berinvestasi pada TI. Banyak contoh disekitar kita, perusahaan berani meng-investasikan dana untuk IT. kerena mereka sadar, dengan menggunakan Tools IT kinerja perusahaan bertambah,(efesiensi,efektifitas dan inovasi) secara otomatis keuntungan juga ikut bertambah.

      Bukti lain bahwa TI itu dibtuhkan yaitu pembelian alat TI tiap menit meningkat diseluruh dunia, ini membuktikan betapa IT itu semakin hari semakin bernilai.

      Hapus
    3. nilai IT bersifat tangible maupun intangible. Nilai IT akan lebih tinggi tergantung dari penggunanya yang mengoptimalkan TI secara tepat

      Hapus
    4. coba berikan contoh nyata tentang sebuah perusahaan yang berinvestasi pada IT dan memberikan nilai/manfaat?

      Hapus
    5. contoh nyata yang dapat kita lihat adalah BANK, saya mengambil sample BANK BCA yg menaikan investasi IT sebesar 60%(check:http://www.indonesiafinancetoday.com/read/3716/BCA-Naikkan-Investasi-di-Teknologi-Informasi-hingga-60) salah satu invest it adalah ATM,dengan ATM transaksi tiap bulan meningkat 11-12 ribu transaksi dan tiap tahunnya meningkat 5-10 persen kadang bisa sampai 20 persen dan itu suatu keuntungan bagi BCA(check:http://ekonomi.inilah.com/read/detail/1819439/bca-investment-grade-pacu-transaksi-lewat-atm).

      dan BANK BII yan Alokasikan Rp500 Miliar untuk Investasi TI (check:http://www.infobanknews.com/2011/04/bii-alokasikan-rp500-miliar-untuk-investasi-ti/)

      thx :)

      Hapus
    6. henry V D sunkudon | 090213109Senin, 23 April 2012 pukul 13.20.00 WITA

      manfaatnya, dengan IT tools proses transaksi jauh lebih mudah. kita dapat menarik uang kapan saja lewat ATM. Itu menguntungkan bagi kedua bela pihak (costumer & BANK).

      Hapus
  9. Harsda Mangkey (090213104)
    TOPIK#8
    THE PRODUCTIVITY PARADOX

    Pada intinya The Productivity Paradox menjelaskan bahwa sukarnya menjelaskan investasi IT menambah nilai output karena biasanya yang terjadi nilai input lebih besar dari nilai output ataupun nilai input hanya sama dengan nilai output. Argumen yang juga mendukung hal ini yaitu yang dikemukakan oleh Carr (2003) yang menyatakan bahwa investasi dalam bidang teknologi seringkali tidak sejalan dengan hasil yang dapat diperoleh individu atau organisasi.
    Mengapa The Productivity Paradox ini bisa terjadi? (khususnya pada perusahaan/ organisasi)
    Mungkin beberapa poin ini bisa menjawab:
    - Kurangnya kepemimpinan di bidang IT
    - Investasi IT tidak sesuai dengan kebutuhan bisnis
    - Manajemen Proyek IT tidak dikelola dengan baik
    - Kurangnya pengelolaan atas perubahan (Change Management)
    - Investasi IT hanya sebatas pengadaan IT
    Jadi, jika setiap yang memanfaatkan IT ini memperhatikan hal tersebut, saya kira dapat meningkatkan nilai output pada diri mereka.

    Referensi:
    - Paradoks Produktivitas dan Tata Kelola Teknologi Informasi
    - Mengapa Investasi TI gagal? Beberapa pokok pikiran tentang pentingnya IT Governance

    BalasHapus
    Balasan
    1. anda menuliskan ini:
      Pada intinya The Productivity Paradox menjelaskan bahwa sukarnya menjelaskan investasi IT menambah nilai output karena biasanya yang terjadi nilai input lebih besar dari nilai output ataupun nilai input hanya sama dengan nilai output

      saya belum dapat memahami pengertian dari jawaban anda.
      Tapi untuk Dukungan argumen Nicholas Carr sudah tepat, dan mengapa productivity paradox bisa terjadi juga sudah tepat.
      Silahkan tambahkan contoh nyata dari productivity paradox!

      Hapus
    2. Contoh yang ingin saya tambahkan dari productivity paradox, hanya sederhana saja yakni:
      Ketika saya membeli barang elektronik atau diinvestasikan seperti telepon genggam dan komputer/laptop, seberapa besar nilai yang akan kembali dari barang tersebut? apakah akan menambah kinerja saya ataukah akan menambah nilai dalam bentuk uang kepada saya?

      Hapus
    3. oke, sebuah contoh yang sederhana, tapi tepat!

      nilai anda: "A"

      Hapus
  10. Masalah yang berhubungan dengan pengukuran nilai TI terbagi menjadi dua katagori yaitu masalah yang terkait dengan manajemen kinerja secara umum, dan masalah yang secara spesifik terkait dengan konteks TI. Masalahnya, ternyata mengukur nilai TI bukanlah hal yang mudah. Salah satu faktor yangmenjadi penyebab kesulitan ini adalah banyaknya metoda atau cara untuk mengukurnya, tanpa ada kesepakatan pada satu cara standar. Setiap konsultan, praktisi atau akademisi memiliki metoda tertentu untuk mengukur nilai TI. Beberapa misalnya Activity-based costing, Critical success factor, Real option valuation, Information economics, balanced score card, dan masih banyak lagi. Beberapa model tersebut dirancang khusus untuk sektor tertentu, dan beberapa di antaranya lebih mudah diterapkan dibandingkan yang lain. Kesulitan penilaian atas investasi TI ini dapat disimpulkan dari kutipan salah satu artikel dari majalah Darwin Magazine sebagai berikut:
    a. Mengukur nilai investasi IT akan lebih mudah jika penggunaan komputer dapat langsung dikonversikan ke penghematan biaya. misalnya, dengan menggunakan sistem keuangan maka penggunaan komputer dapat mengurangi jumlah tenaga kerja yang diperlukan. Sekarang ini, menentapkan nilai untuk TI tidaklah selalu mudah, karena teknologi komputer ada dimana-mana, penggunaan TI tidaklah langsung berhubungan dengan pemangkasan biaya, tetapi diharapkan untuk meingkatkan pendapatan dan keuntungan.
    b. Ketika TI telah digunakan di organisasi, mengukur kontribusi langsung terhadap tingkat operasional perusahaan menjadi sangat sulit. karena penghematan biaya, yang terutama berasal dari pengurangan jumlah tenaga kerja dan peningkatan produktivitas, sudah berhasil dicapai pada fase awal siklus pengembangan sistem, dan perusahaan sudah berada pada fase meningkatkan kinerja.
    c. Teknologi informasi berevolusi sepanjang waktu, maka kesulitan perhitungan nilai investasi IT juga meningkat, kraena adanya perubahan fokus dari efisiensi klerikal menjadi hal yang lebih luas misalnya keunggulan kompetitif, manajemen pengetahuan dan peningkatan kinerja organisasi.
    Kebanyakan masalah biaya dan manfaat TI sulit dihitung, khususnya dalam konteks keuangan tradisional. Kesulitan ini timbul karena biasanya biaya yang berhubungan dnegan investasi TI dapat terhitung (tangible) terjadi di awal, sedangkan manfaat bersifat intangible dan terjadi di akhir atau beberapa waktu setelah implementasi, artinya biaya sudah pasti dikeluarkan sementara manfaatnya belum tentu bisa dihitung. Tidak seperti halnya investasi fisik lainnya seperti gedung, laboratorium dan lain-laing, nilai aset informasi bersifat lebih volatile (tetap), investasi TI mungkin tidak memiliki nilai strategis pada suatu saat, tetapi dapat menjadi nilai yang sangat strategis di masa mendatang. Investasi TI tidak mengikuti trend nilai investasi secara umum, yang biasanya diformulkaan dalam pengukuran keuangan tradisional. Kebanyakan ukuran keuangan tidak efektif digunakan untuk mengukur nilai TI.

    BalasHapus
    Balasan
    1. silahkan mencantumkan Topik Bahasan yang anda pilih dan NIM anda!

      Hapus
    2. NIM 090213083
      Topik 5 : Mengapa Menilai investasi TI sulit

      Hapus
    3. oke, coba anda terangkan mengenai Real Options ... dimana kesulitan menikai investasi TI menurut metode tersebut?

      Hapus
    4. Berangkat dari dasar filosofi yang sama dengan financial option, real option didefinisikan sebagai sebuah hak, bukan kewajiban, untuk melaksanakan keputusan bisnis terutama dalam hal investasi. Sebagai contoh, kesempatan untuk berinvestasi dengan melakukan ekspansi perusahaan adalah sebuah real option. Berbeda dengan financial option, real option tidak dapat diperjualbelikan, jadi untuk kasus tersebut, pemilik perusahaan tidak dapat menjual haknya untuk mengekspansi perusahaan pada pihak lain. Dalam analisis untuk menghasilkan keputusan investasi, real option bersifat call option. Ini dikarenakan baik real option untuk berinvestasi maupun call option merupakan tindakan pengeluaran dana. Keunggulan mendasar dari real option adalah bahwa dalam metode ini faktor volatilitas yang tinggi merupakan hal yang menguntungkan. Pendekatan metode finansial tradisional menganggap volatilitas yang tinggi memiliki resiko yang tinggi serta discount rate yang tinggi pula dan discount rate yang tinggi akan menurunkan nilai investasi. Dalam real option volatilitas yang tinggi mencerminkan value yang tinggi karena volatilitas yang tinggi menciptakan kemungkinan nilai masa depan yang semakin besar. Hal ini disebabkan kita hanya akan mengeksekusi sebuah option jika melebihi strike price yang diharapkan. Sementara itu, volatilitas dalam arti negatif tidak akan merugikan karena kita pasti tidak akan mengeksekusinya.

      Salah satu industri yang menjadi pioneer dalam perkembangan real option adalah industri TI dimana dengan tingkat uncertainty business yang tinggi serta investasi uang yang tidak sedikit, keputusan dalam investasi di TI menjadi sangat penting. Kebanyakan masalah biaya dan manfaat TI sulit dihitung, khususnya dalam konteks keuangan tradisional. Kesulitan ini timbul karena biasanya biaya yang berhubungan dnegan investasi TI dapat terhitung (tangible) terjadi di awal, sedangkan manfaat bersifat intangible dan terjadi di akhir atau beberapa waktu setelah implementasi, artinya biaya sudah pasti dikeluarkan sementara manfaatnya belum tentu bisa dihitung.

      Hapus
    5. NIM 090213083
      Topik 5 : Mengapa Menilai investasi TI sulit

      Hapus
    6. NIM 090213083
      Topik 5 : Mengapa Menilai investasi TI sulit

      Hapus
    7. NIM 090213083
      Topik 5 : Mengapa Menilai investasi TI sulit

      Hapus
  11. NIM: 0902135088
    TOPIK 8

    "All about Productivity Paradox"

    PARADOKS = bertentangan (berlawanan,ketidakcoc0kkan) dengan pendapat umum atau kebenaran, tetapi kenyataannya mengandung kebenaran.

    - Definisi Produktifitas
    Jumlah keluaran (output) dibagi dengan jumlah masukkan(input)
    Besaran output dihitung dengan cara mengalikan jumlah produk yang dihasilkan dengan nilai (value) rata-rata dari produk tersebut; sementara besaran input didapatkan dari jumlah jam kerja yang dibutuhkan untuk menghasilkan seluruh output tersebut. Angka rasio yang didapatkan dari hasil pembagian antara output dengan input di atas dikenal sebagai labor productivity.

    - Hubungan TI dan Produktifitas
    Salah satu isu paradoks produktivitas di bidang Teknologi Informasi yang belakangan ini ramai diperbincangkan adalah proyek pemerintah tentang Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP).

    - Paradoks Produkifitas
    Fenomena ”ketidakcocokan” atau ”ketidakseimbangan” antara besaran investasi yang dikeluarkan untuk keperluan teknologi informasi dengan ukuran total output yang dihasilkan dideskripsikan sebagai sebuah ”IT Productivity Paradox” (paradoks produktivitas).

    - Penyebab munculnya Paradoks Produkifitas:
    Permasalahan analisa dan representasi data tidak memperlihatkan terjadinya peningkatan produktivitas;
    Manfaat yang diperoleh oleh teknologi informasi tidak terlihat karena adanya kerugian di area lain;
    Peningkatan produktivitas tidak terlihat karena adanya kegagalan penerapan teknologi informasi atau tingginya alokasi biaya teknologi informasi.

    Kesimpulannya Investasi di bagian IT tidak meningkatkan Produkitvitas di Perusahaan .

    sumber:
    -http://www.blogster.com/artikelekoindrajit/paradoks-produktivitas
    -Beyond the Productivity Paradox

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah .. penjelasan anda tentang Productivity Paradox benar-benar sangat terperinci ,,, sumber kutipan pun dari Prof Eko Indrajit yang memang adalah Pakar dalam bidang Investasi TI .

      Nilai anda: "A"

      Hapus
  12. Ryan Kontu (090213035)
    TOPIK 2 dan 3
    Tata Kelola TI

    Referensi :
    http://www.ivitc.com/index.php?option=com_content&view=article&id=36:mengapa-investasi-ti-gagal-beberapa-pokok-pikiran-tentang-pentingnya-it-governance&catid=23:it-governance&Itemid=8

    Tanggapan:
    Tatakelola Teknologi Informasi (TI) merupakan salah satu aspek penting dari tatakelola perusahaan secara keseluruhan. Pengelolaan TI yang baik akan menjamin efisiensi dan pencapaian kualitas layanan yang baik bagi tujuan bisnis perusahaan. Penerapan tata kelola ini harus direncanakan dengan baik agar dapat diimplementasikan sesuai dengan kondisi dan kemampuan perusahaan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. oke, silahkan tambahkan contoh nyata dari Tatakelola TI

      Hapus
    2. sorry sir, baru bisa reply skrg..
      salah satu contoh pengelolaan TI yang baik bisa kita contohi pada salah satu PSTN dalam negeri, yaitu PT. TELKOM. dimana mereka mengelola TI dengan baik dalam perusahaan mereka:

      - User Access Review,
      dalam level operasional, maka hak akses oleh setiap user pada setiap aplikasi sistem informasi ditetapkan sesuai kewenangannya yang tercantum pada Distinct Job Manual (DJM) dan setiap perubahan yang terjadi karena adanya perubahan aplikasi, perubahan organisasi, mutasi karyawan, pensiun karyawan dan lain sebagainya maka secara berkala dievaluasi untuk memastikan keamanannya;
      - Password Management,
      untuk menjamin tidak terjadi penyalahgunaan aplikasi di tingkatan operasional, secara berkala penggantian password harus dilakukan dengan standar ketentuan password, dan penyalahgunaan password merupakan pelanggaran atas disiplin pegawai yang mendasar dan akan dikenai sanksi sebagaimana diatur dalam kebijakan Perusahaan;
      - Audit Log/Audit Trail,
      dalam operasi pengelolaan TI, maka setiap aplikasi harus memiliki kemampuan untuk menyimpan setiap transaksi atau kejadian. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin akuntabilitas sistem informasi, sehingga setiap kejadian dapat dilacak dan urutan kejadiannya dapat dibuktikan untuk keperluan pendeteksian/pemeriksaan atas kecurangan, pencegahan atas kejadian yang tidak diinginkan, perbaikan atas kesalahan dan untuk umpan balik/masukan untuk peningkatan sistem; dan
      - End User Computing,
      dalam tingkatan operasional penggunaan aplikasi independen yang ada pada masing-masing pengguna kompu terharus dikelola dan diatur sesuai standar end user computing yang telah ditetapkan oleh Perusahaan

      Hapus
  13. NRI : 090213015
    #Topik 5
    Mengapa Menilai Investasi TI Sukar?

    Manfaat investasi TI dapat berupa yang terhitung (tangible) maupun yang tidak terhitung (intangible). Biasanya biaya yang berhubungan dnegan investasi TI tangible terjadi di awal, sedangkan manfaat bersifat intangible dan terjadi di akhir atau beberapa waktu setelah implementasi, artinya biaya sudah pasti dikeluarkan sementara manfaatnya belum tentu bisa dihitung. Hal ini menyebabkan banyak organisasi mengalami kesulitan bagaimana menghitung nilai investasi TI dikaitkan dengan manfaat yang dihasilkan. Salah satu faktor yang menjadi penyebab kesulitan ini adalah banyaknya metode atau cara untuk mengukurnya, tanpa ada kesepakatan pada satu cara standar.

    Tidak seperti halnya investasi fisik lainnya seperti gedung, laboratorium dan lain-laing, nilai aset informasi bersifat lebih tetap, investasi TI mungkin tidak memiliki nilai strategis pada suatu saat, tetapi dapat menjadi nilai yang sangat strategis di masa mendatang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya setuju dengan pendapat anda bahwa manfaat bersifat intangible terjadi di akhir atau beberapa waktu implementasi.

      Silahkan anda cantumkan kembali, kutipan link anda tentang pengertian manfaat investasi TI yang dapat berupa tangible dan intangible

      Hapus
    2. jadi, mengapa menilai investasi TI itu sukar?

      Hapus
    3. source :
      http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/view/1715/1496

      Hapus
    4. source :
      http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/view/1715/1496

      Hapus
    5. jadi, mengapa menilai investasi TI itu sukar?

      Hapus
  14. NIM : 090213022
    Topik 1

    negara-negara dan perusahaan-perusahaan yang unggul adalah mereka yang sejak awal menerapkan TI sebagai alat untuk berkompetisi. Penerapan TI telah terbukti mampu memberi keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Tidak mengherankan kalau hampir semua lini bisnis dalam perusahaan menggunakan TI sebagai alat pendukung kerjanya.

    Penerapan TI pun dirasakan manfaatnya secara nyata dalam rangka meningkatkan produktivitas perusahaan. Dari berbagi hasil survey menyimpulkan bahwa investasi yang lebih besar dalam TI sangat berkaitan dengan pertumbuhan produktivitas yang lebih besar bagi perusahaan dan bahkan menentukan level suatu negara. Studi kasus di Eropa juga menunjukkan bahwa lebih dari 50% produktivitas dicapai melalui investasi di bidang TI.

    Jadi, apa saja keuntungan-keuntungan yang bisa diperoleh dari penerapan TI dalam kegiatan bisnis perusahaan:

    Enhance Competitiveness
    Managing Risks
    Reduce Cost
    Research & Development
    Add Value



    source:http://www.maestroglobal.info/mengukur-nilai-bisnis-penerapan-teknologi-informasi/

    BalasHapus
    Balasan
    1. apakah anda bisa menambahkan satu atau beberapa contoh dari Manfaat TI?

      Hapus
    2. Alfien S.Rintjap/090213022Rabu, 25 April 2012 pukul 08.50.00 WITA

      salah satu contoh yaitu sistem penjadwalan yang harus dilakukan setiap awal semester. Biasanya membutuhkan waktu lama untuk menyusun penjadwalan, Dengan SISKO dapat selesai dalam waktu singkat. Untuk mempermudah bagian administrasi kurikulum sekolah, SISKO menyediakan fasilitas istimewa yang merupakan inti dari sistem kurikulum sekolah yaitu membantu dalam pembuatan penjadwalan mata pelajaran sekolah yang dapat diproses tidak lebih lama dari 10 menit. Administrator hanya akan memasukkan kondisi dari masing-masing guru yang akan mengajar baik itu dalam 1 minggu seorang guru dapat mengajar berapa jam, selain itu dapat juga melakukan pemesanan tempat dan penempatan hari libur masing-masing guru dalam 1 minggu masa mengajar. Setelah semua kondisi dimasukkan, sistem akan memproses semua data tersebut sehingga menghasilkan jadwal yang optimal dan dapat langsung dipakai karena sistem akan mendeteksi sehingga tidak akan ada jadwal yang bertumpukan satu dengan yang lainnya.

      Hapus
  15. NIM : 090213005
    Topik 3
    IT Governance Focus Area

    IT Governance memberikan fokus perhatiannya pada area-area sebagai berikut:

    Business Alignment; fokus pada penyelarasan antara teknologi informasi dengan tujuan/visi/misi bisnis dari perusahaan/institusi
    Value Delivery; fokus pada usaha untuk memastikan benefit IT bagi (bisnis) perusahaan/institusi, optimisasi biaya dan merealisasikan kontribusi/nilai dari teknologi informasi bagi perusahaan/institusi.
    Resource Management; fokus pada pengelolaan sumber daya teknologi informasi termasuk sumber daya manusianya.
    Risk Management; fokus pada pengelolaan risiko yang melekat ataupun timbul akibat penggunaan teknologi informasi oleh perusahaan/institusi.
    Performance Management; fokus pada pengelolaan kinerja teknologi informasi.


    Inti dari IT Governance ini adalah bagaimana kita bisa mendapatkan manfaat dari teknologi informasi ini namun dengan tetap mengelola risiko, sumber daya dan kinerja-nya sehingga penggunaan teknologi informasi di suatu perusahaan/institusi benar-benar dapat memberikan nilai yang positif guna mendukung pencapaian obyektif/goal dari perusahaan/institusi tersebut.

    Sumber daya manusia yang dimiliki oleh iValueIT telah berpengalaman dalam memberikan jasa konsultasi bagi perusahaan-perusahaan dalam usahanya menerapkan IT Governance.

    Pengalaman-pengalaman penyusunan/penerapan IT Governance tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
    1. Penyusunan Kebijakan dan Prosedur Tata Kelola TI (77 hits)
    2. IT Governance DEPDIKNAS (334 hits)
    3. Perbaikan Struktur Tata Kelola TI RSJPD Harapan Kita (296 hits)
    4. IT Governance PT Pupuk Kaltim (365 hits)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sumber : http://ivitc.com/index.php?option=com_content&view=category&id=18&Itemid=27

      Hapus
    2. wah sepertinya penjelasan anda, di copy paste langsung dari link acuan ....

      saya ingin melihat tanggapan "pribadi" anda sendiri terkait topik yang anda pilih

      Hapus
    3. menurut saya pribadi, pernyataan diatas sudah memberikan penjelasan yang cukup jelas mengenai apa fokus-fokus perhatian yang diberikan oleh IT Governance. Disana kita bisa melihat secara jelas pada area-area mana IT Governance memusatkan perhatiannya.
      hanya ini tambahan dari saya sir.

      Hapus
  16. NIM: 090213059
    #topik 7
    Dampak Negatif TI

    Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi pun juga semakin berkembang. Banyak sekali kita rasakan pengaruh kemajuan teknologi, terutama pada gadget. Teknologi yang kian berkembang seringkali membantu kita dalam kehidupan kita sehari-hari. Itulah manfaat dari perkembangan teknologi.

    Namun, ada sisi negatif dari perkembangan teknologi, misalnya membuat kita jadi terhipnotis dan cenderung lebih menyukai dunia maya serta melupakan dunia nyata. Kini ada orang yang mendapatkan kekasihnya melalui internet, khususnya lewat jejaring sosial. Sayangnya, hubungan tersebut, seringkali kurang harmonis dibandingkan dengan cara tradisional, yaitu pertemuan nyata.

    Sekarang, mulai dari balita sudah akrab dengan teknologi, misalnya dengan permainan dalam Laptop. Mereka lambat laun lebih tertarik dengan teknologi dan jika kurang diperhatikan, maka mereka cenderung hidup dengan gadget tersebut. Hingga kasih sayang orangtua kepadanya kurang terasa.

    Tak hanya itu, dampak negative juga sering terjadi pada para pengguna smartphone dan BlackBerry. Kedua gadget tersebut menjadi gadget yang banyak digunakan, mulai dari anak-anak hingga dewasa, kebanyakan telah menggunakan BlackBerry yang terkenal karena fitur BlackBerry Messengger (BBM).

    Contoh dampak negative dari gadget tersebut adalah ketika kita sedang mengobrol, kebanyakan orang akan lebih asik chat dengan teman BBM nya dari pada mendengarkan pembicaraan. Hal tersebut, akibatnya pasti lawan bicara akan kesal, dan jika dibiarkan dapat merusak hubungan persahabatan.

    Itu hanyalah salah satu contoh bagaimana penggunaan teknologi yang kurang baik hingga dapat menyebabkan dampak negative. Sungguh merugikan sekali jika kita memiliki gadget dengan teknologi tinggi, namun tidak memiliki teman di dunia nyata. Teknologi tersebut membuat kita lupa bahwa kita hidup dalam dunia nyata, dimana kita manusia adalah mahluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain.

    Selin itu, contoh lain dari pengaruh buruk teknologi adalah pada Games Komputer. Dimana kemungkinan besar tanpa sepengetahuan orangtua, anak ‘mengkonsumsi’ games yang menonjolkan unsur-unsur seperti kekerasan dan agresivitas. Banyak pakar pendidikan mensinyalir bahwa games beraroma kekerasan dan agresi ini adalah pemicu munculnya perilaku-perilaku agresif dan sadistis pada diri anak.

    Kemudian Pengaruh buruk lewat internet, mampu mengakses internet sesungguhnya merupakan suatu awal yang baik bagi pengembangan wawasan anak. Sayangnya, anak juga terancam dengan banyaknya informasi buruk yang membanjiri internet. Melalui internetlah berbagai materi bermuatan seks, kekerasan, dan lain-lain dijajakan secara terbuka dan tanpa penghalang. Sebuah studi yang menunjukkan bahwa satu dari 12 anak di Canada sering menerima pesan yang berisi muatan seks, tawaran seks, saat tengah berselancar di internet.

    Masih banyak lagi dampak negatif yang terdapat pada Teknologi oleh karena itu saran saya, manfaatkanlah teknologi sebaik mungkin. Jangan sampai teknologi malah mempengaruhi kehidupan sosial kita. Teknologi dibuat untuk mempermudah dan melayani kita untuk kegiatan kita di dunia nyata, bukannya membuat kita menjadi lebih hidup dalam dunia maya.





    Sumber :

    http://sintamelani.blogdetik.com/2011/12/12/dampak-negatif-perkembangan-teknologi/

    http://hufron.staff.umm.ac.id/2012/02/24/dampak-negatif-teknologi-informasi-dan-komunikasi-bagi-pelajar/

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih untuk jawaban anda yang cukup panjang lebar.
      tapi jika anda melihat Topik bahasan yang anda pilih, maka yang dimaksudkan adalah tentang Negatif Impact dari Investasi TI, bukan tentang pengaruh negatif TI. mohon dilihat kembali topik bahasan yang anda pilih!

      Hapus
    2. Pertama saya mohon maaf atas kesalahan dalam mengerti tentang poin-poin yang diberikan.
      Dan saya akan mengkoreksi apa yang saya buat.

      Dampak negatif investasi TI dalam perusahaan menurut saya :

      1. Yang tadinya manual menjadi otomatis, dan hal ini mengurangi biaya untuk tenaga kerjanya, sehingga otomatis berdampak pada berkurangnya tenaga pekerja termasuk lapangan pekerjaan.

      2. Pengambilan keputusan yang lebih cepat, karena dengan IT maka data yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat. Hal ini tentu saja akan membuat ketergantungan pada Teknologi. Jadi jika ada kesalahan sedikit saja pada sistem, dapat mengakibatkan kelumpuhan pada perusahaan.

      3. Setiap bisnis memiliki risiko, terutama berkaitan dengan factor-faktor keuangan. Pada umumnya risiko berasal dari ketidakpastian dalam berbagai hal dan aspek-aspek eksternal lain yang berada diluar control perusahaan. Dalam hal ini, ketidakpastiannya berasal dari pengadaan TI pada perusahaan tersebut. Yang saya maksudkan, perusahaan tersebut tidak tahu/belum terlalu mengerti mengenai apa yang sebenarnya dapat teknologi lakukan terhadap pencapaian tujuan yang telah mereka rencanakan.

      Hapus
  17. 090213051
    Topik 8* The Productivity Paradox

    Penyebab munculnya Paradoks Produkifitas:
    •Permasalahan analisa dan representasi data tidak memperlihatkan terjadinya peningkatan produktivitas;
    •Manfaat yang diperoleh oleh teknologi informasi tidak terlihat karena adanya kerugian di area lain;
    •Peningkatan produktivitas tidak terlihat karena adanya kegagalan penerapan teknologi informasi atau tingginya alokasi biaya teknologi informasi

    Mengapa ada sebagian perusahaan berhasil menikmati keuntungan dari investasi STI (Sistem teknologi Informasi) yang mereka lakukan, sementara ada sebagian yang lain mengalami kegagalan?
    Kegagalan dalam implementasi STI sebenarnya terjadi karena kesalahan dalam pengelolaan STI itu sendiri dan tidak adanya ukuran yang jelas bagaimana mengukur kesuksesan implementasi STI. Kegagalan dalam STI umumnya terjadi karena proses perencanaan dan analisis masalah yang salah sehingga hasil pengembangan STI kedalam perusahaan menjadi tidak berhasil. Faktor kepemimpinan juga memainkan peranan yang amat penting. Keterlibatan dan partisipasi manajemen puncak akan sangat menentukan kesuksesan implementasi STI. Dari sisi pengukuran kesuksesan, STI tidak hanya diukur dari perspektif keuangan, namun juga harus diukur dari persepektif non keuangan lainnya seperti kepuasan pelanggan, kepuasan karyawan, akurasi proses bisnis, dsb. Pengukuran kesuksesan STI yang hanya diukur dari perspektif keuangan tidak tepat, karena dua variabel ini tidak selalu berhubungan secara langsung
    Kesimpulan mengenai productivity paradox diperoleh karena adanya peningkatan yang sangat besar dalam teknologi komputasi, namun demikian tidak diimbangi dengan imbas yang dihasilkan dari sisi kinerja ekonomi, khususnya untuk sektor ekonomi yang didominasi oleh “pekerja informasi”. (Brynjolfsson & Hitt 1998).

    Sumber :
    1.http://www.blogster.com/artikelekoindrajit/paradoks-produktivitas
    2.http://akuntanmuda.wordpress.com/2011/07/07/paradoks-produktivitas-dan-tata-kelola-teknologi-informasi/

    BalasHapus
    Balasan
    1. oke, sumber kutipan dan penjelasan anda sudah cukup jelas.
      apa bisa ditambahkan sebuah contoh nyata dari productivity paradox itu?

      Hapus
    2. sory sir baru di reply..
      sblumnya kelompok kami pernah menjelaskan ttg productivity paradoks dan pd saat itu kelompok kami telah memberikan contoh paradoks produktifitas yang terjadi dalam program pemerintah yang melakukan kebijakan menggunakan E-KTP(Elektronik KTP).
      tapi saya akan memberikan contoh yg terjadi pd suatu universitas",
      dalam universitas itu telah di sediakan fasilitas WiFi gratis dan setiap mahasiswanya dapat menggunakan fasilitas tsb.
      tapi sayangnya hanya sebagian kecil saja digunakan untuk keperluan akademik(padahal tujuan dari pimpinan universitas memberikan layanan WiFi gratis pada setiap mahasiswanya adalah untuk meningkatkan kompetensi dan bakat-bakat yg mereka miliki dalam dunia akademik)dan sebagian besar mahasiswa hanya mengganakannya untuk keperluan yg tidak penting contohnya hanya digunakan untuk main game on-line,mencari situs yang tidak berhubungan dengan dunia akademik",dan masih banyak lagi kegiatan dari para mahasiswa yang tidak menggunakan fasilitas tsb dengan sebaiknya.
      Sehingga dana yang dikeluarkan universitas dalam bidang TI tidak dapat dirasakan hasil positifnya karena tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan..
      Terima Kasih..

      Hapus
    3. oke, anda memberikan contoh yang precise ... tapi agak terlambat!

      nilai anda B

      Hapus
  18. NIM 090213021
    Topik
    Tentang Eric Sink

    Pada Oktober 2002, SourceGear sebagai salah satu dari perusahaan dengan pertumbuhan tercepat di negara ini oleh majalah Inc.
    Dengan pelatihan aslinya, ia merupakan seorang programmer perangkat lunak. Dan ia memiliki gelar B.S. Ilmu Komputer dari University of Illinois di Urbana-Champaign.
    dia mendirikan proyek AbiWord dan bertanggung jawab untuk banyak desain asli dan implementasi. Judul pada kartu bisnis saya mengatakan "Software Craftsman".
    Sebelum mendirikan SourceGear, ia berada di Spyglass (sekarang bagian dari OpenTV) untuk sekitar lima tahun. Ia melayani di sana sebagai Timbal Proyek untuk tim browser. Mereka membangun versi asli dari browser Anda sekarang tahu sebagai "Internet Explorer".Eric Sink adalah pengembang perangkat lunak dan penulis. Dia adalah penulis Eric Sink di Bisnis Perangkat Lunak (2006), kumpulan esai dari blog-nya dan "Bisnis Perangkat Lunak" kolom untuk Jaringan Pengembang Microsoft. Ia mendirikan SourceGear, yang menjual perangkat lunak sumber kontrol untuk Microsoft Windows dan memulai proyek AbiWord. Sebelumnya, dia memimpin tim browser di Spyglass. Artikelnya "Menjelajahi Micro-ISV" dikreditkan dengan memperkenalkan istilah mikro-ISV. Ia juga dikenal untuk spoof pada kampanye iklan Microsoft yang menampilkan "legenda perangkat lunak", yang diwujudkan dalam situs tidak legenda.

    Sumber
    Sink, Eric. "About Eric Sink". ericsink.com. Retrieved 2007-06-22.
    Sink, Eric. "The Final Chapter of my Winnable Solitaire Story". ericsink.com. Retrieved 2008-01-28.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hmm ... coba ditambahkan penjelasan mengenai peran Eric Sink dalam keilmuan Investasi Teknologi Informasi ...

      Hapus
  19. NRI : 090213006
    Topic : The Productivity Paradox

    Fenomena productivity paradox sebenarnya tidak bisa digeneralisasikan sebagai salah satu dampak dari penggunaan TI dalam proses bisnis. Kekurangan produktivitas TI adalah sebagai banyak karena kekurangan dalam pengukuran dan toolkit metodologis sebagai salah urus oleh pengembang dan pengguna TI.

    Produktivitas adalah ukuran ekonomi dasar kontribusi teknologi. Dengan pemikiran ini, para CEO dan manajer semakin mulai mempertanyakan investasi besar mereka di komputer dan teknologi yang terkait. Inovasi yang cepat telah membuat industri TI intensif rentan terhadap masalah yang terkait dengan mengukur perubahan kualitas dan menghargai produk baru.

    Dengan memahami penyebab "paradoks produktivitas", kita dapat belajar bagaimana mengidentifikasi dan menghapus hambatan untuk pertumbuhan produktivitas yang lebih tinggi. Sebagaimana penyebab Productivity Paradox telah disebutkan oleh teman-teman pada komentar sebelumnya antara lain :
    - Permasalahan analisa dan representasi data tidak memperlihatkan terjadinya peningkatan produktivitas;
    - Manfaat yang diperoleh oleh teknologi informasi tidak terlihat karena adanya kerugian di area lain;
    - Peningkatan produktivitas tidak terlihat karena adanya kegagalan penerapan teknologi informasi atau tingginya alokasi biaya teknologi informasi

    source :
    - http://sabdasangpenyair.wordpress.com/2012/03/17/paradoks-produktifiti-dalam-penggunaan-teknologi-informasi/
    - http://ccs.mit.edu/papers/CCSWP130/ccswp130.html
    - Marlon olii's Post

    BalasHapus
    Balasan
    1. oke, silahkan tambahkan sebuah contoh nyata tentang Productivity Paradox ...

      Hapus
    2. Contoh yang saya lihat dan pernah alami adalah online shop barang import dalam hal ini CD/DVD Original dengan harga lebih murah dibanding online shop lain. Memang memberikan kemudahan bagi costumer untuk membeli barang dan dengan kemudahan itu sepertinya akan menarik frekuensi pembeli pada online shop tersebut. Berhubung itu adalah barang import jadi untuk sampai ke Indonesia harus melewati bea cukai sebenarnya. Namun seller tersebut sepertinya menghindari bea cukai (saya agak lupa kejadiannya) dan suatu hari seller tersebut "ta kets" yang biasanya tidak membayar bea cukai jadi harus membayar bea cukai tersebut namun karena itu kelalaian seller jadi dia tidak meminta uang tambahan dari costumer. Jadi hal yang semestinya menguntungkan seller untuk bisa meningkatkan produktivitas karena peningkatan frekuensi pembeli akan harga terjangkau jadi tidak begitu menguntungkan karena seller menghindari pajak bea cukai dan harus membayar sejumlah denda/biaya..

      Ada juga kasus online shop lain yaitu menerima pengembalian barang yang cacat produksi dan semacamnya dengan ongkos kirim kembali d'tanggung seller. Resiko tersebut harus dialami seller berhubung costumer tidak bisa melihat secara langsung barang yang dia beli..

      Hapus
    3. mantap ... komentar sprti ini yang saya harapkan .... yi mampu menerapkan pemahaman konsep teori dgn kejadian nyata di lapangan ...

      nilai anda: "A"

      Hapus
  20. Nim : 090213101
    #Topik1 : Nilai IT

    Lembaga Pengaturan IT (IT Governance Institute, ITGI) pada 16 Desember 2005, akan memperbaharui tujuan pengontrolan informasi dan teknologi yang terkait (COBIT), suatu kerangka kerja pengaturan IT yang dapat diterima secara internasional.

    COBIT dapat menyediakan seperangkat praktek yang dapat diterima pada umumnya karena dapat membantu para direktur, eksekutif dan manager meningkatkan nilai IT dan mengecilkan resiko.
    "Para eksekutif menyadari bahwa dampak informasi dapat menjadikan jalan perusahaan mereka ke arah keberhasilan dan tanggungjawab pengaturan yang meningkat yang mereka miliki untuk menjamin adanya keberhasilan," ujar Erik Guldentops, CISA, CISM, seorang konsultan manajemen di Brussels, Belgia dan juga anggota tim pengembangan COBIT sejak berdirinya.Edisi COBIT terbaru memberikan praktek dan hubungan ke atas terbaik untuk menunjang persyaratan pengelolaan IT bagi para eksekutif dan direktur dan yang berkaitan dengan hubungan ke bawah digunakan untuk mengatasi persyaratan yang lebih rinci bagi mereka yang bertanggungjawab terhadap solusi dan jasa pengiriman. Ini semua juga memberikan dukungan agar dapat mengoptimalkan investasi IT, menjamin nilai pengiriman dan meringankan resiko IT dengan cara yang lebih transparan.COBIT® (Tujuan pengendalian bagi informasi dan teknologi terkait®)) dikeluarkan oleh ITGI dapat diterima secara internasional sebagai praktek pengendalian atas informasi, IT dan resiko terkait. COBIT digunakan untuk menjalankan penentuan atas IT dan meningkatkan pengontrolan IT. COBIT juga berisi tujuan pengendalian, petunjuk audit, kinerja dan hasil metrik, faktor kesuksesan dan model kedewasaan.

    Sumber :
    http://www.isaca.org/About-ISACA/Press-room/News-Releases/Indonesian/Pages/COBIT-4-0-Pembaharuan-Utama-Standar-Inernasional-Dapat-Menolong-Bisnis-Meningkatkan-Nilai-IT-Menuru.aspx

    BalasHapus
    Balasan
    1. harap memeriksa kembali topik yang anda pilih dengan jawaban anda .. sepertinya tidak "sinkron"

      Hapus
    2. okay sir. saya akan coba meluruskan kembali..

      IT Value berasal dari investasi sumber daya IT dan menggunakannya untuk mendapatkan manfaat terukur, atau dapat digunakan untuk mengukur seberapa besar value suatu grup aplikasi IT, yang biasanya dikelola oleh satu unit kerja organisasi seperti IT Department, IS Department, EDP Department dll.yang dapat digunakan manajemen dalam menilai kinerja UnitIT, dengan tujuan untuk melakukan tindakan-tindakan korektif ataupun improvement terhadap kinerja dalam pencapaian target-target yang telah ditetapkan.

      Dasar pengukuran nilai IT, melibatkan dua besaran yaitu sebarapa besar investasi IT dan sebarapa besar manfaat yang didapatkan dari investasi tersebut. Berapa besar investasi relative mudah dihitung, dari individual Project-Accounting, sementara untuk biaya operasional dari tracking Accounting system yang ada, jika diperlukan untuk dihitung. Sisi yang sulit diukur adalah manfaat-manfaat dari penerapan IT tersebut, karena ada manfaat langsung dan ada pula manfaat tidak langsung yang intangible.

      Ada dua macam evaluasi/pengukuran terhadap suatu sistem yaitu : pengukuran sistem dari sudut pandang pengguna dan pengukuran sistem dari kinerja teknis, termasuk dampak keberadaan sistem.

      Sumber :
      http://vizi.blog.binusian.org/category/information-technology-valuation/

      Hapus
    3. oke, jika demikian, apa pendapat anda mengenai nilai TI?

      saya telah memeriksa link kutipan anda, dan agak kesulitan menemukan bagian mana yang anda kutip dari link kutipan tersebut ...

      Hapus
    4. Pendapat saya tentang Nilai IT yaitu bagaimana cara kita untuk mengiventasikan suatu dana untuk mengembangkan suatu bisnis yang kita kelola dalam dunia IT dengan memperhitungkan sebuah hasil dari nilai IT itu sendiri.

      Hapus
  21. NIM : 090213031
    Topik 2 : IT Governance

    IT governance diartikan sebagai struktur dari hubungan dan proses yang mengarahkan dan mengatur organisasi dalam rangka mencapai tujuannya dengan memberikan nilai tambah dari pemanfaatan teknologi informasi sambil menyeimbangkan risiko dibandingkan dengan hasil yang diberikan oleh teknologi informasi dan prosesnya.
    IT governance merupakan satu kesatuan dengan sukses dari enterprise governance melalui peningkatan dalam efektivitas dan efisiensi dalam proses perusahaan yang berhubungan. IT governance menyediakan struktur yang menghubungkan proses TI, sumber daya TI dan informasi bagi strategi dan tujuan perusahaan.
    Lebih jauh lagi IT governance menggabungkan good (best) practice dari perencanaan dan pengorganisasian TI, pembangunan dan pengimplemantasian, delivery dan support, serta memonitor kinerja TI untuk memastikan kalau informasi perusahaan dan teknologi yang berhubungan mendukung tujuan bisnis perusahaan.
    IT governance memungkinkan perusahaan untuk memperoleh keuntungan penuh dari informasinya, dengan memaksimalkan keuntungan dari peluang dan keuntungan kompetitif yang dimiliki.
    Menurut hasil penelitian CSIR MIT, terdapat lima kunci keputusan tatakelola, sehingga teknologi informasi adalah sebuah aset yang strategis sebagai berikut:

    1.IT principles. Keputusan teknologi informasi ini adalah kumpulan dari pernyataan-pernyataan level eksekutif tinggi tentang bagaimana teknologi informasi dapat digunakan organisasi. Sekali pernyataan diartikulasikan, prinsip TI menjadi bagian dari managemen organisasi, yang terus didiskusikan dan dilaksanakan demi perbaikan organisasi, baik di sektor pemasaran, keuangan, pabrik dan lain-lain.

    2.IT architecture decisions. Dengan mengklarifikasikan teknologi sebagai pendukung bisnis organisasi yang telah dikembangkan melalui IT principlies baik secara eksplisit maupun implisit, selanjutnya memerlukan proses standardisasi dan integrasi di dalam suatu organisasi.

    3.IT infrastructure. Prasarana dan sarana teknologi informasi yang menyangkut jaringan, komputer, perangkat keras dan lunak lainnya adalah suatu kumpulan komponen yang diharapkan bisa mempercepat proses perhitungan, pengiriman dalam berbagai media informasi (data, informasi, gambar, video, teks) dalam waktu yang singkat dan proses penyimpanan yang efektif.

    4.Keempat, business applications needs. Dalam pengembagan teknologi informasi keperluan bisnis yang spesifik sehingga kehadiran teknologi informasi memberikan suatu nilai baru bagi organisasi. Dua hal penting dalam identifikasi keperluan bisnis yang terkait dengan teknologi informasi yaitu kreativitas dan disiplin.

    5.Kelima, IT investment and prioritization. Investasi teknologi informasi sering menjadi bahan yang sulit dimengerti oleh top manajemen dari suatu organisasi, hal ini dikarenakan nilai baru yang ditimbulkan tidak langsung terasa oleh organisasi.

    Kesimpulan saya :
    IT merupakan faktor penting dalam meningkatkan keuntungan, tujuan suatu organisasi dalam proses bisnis. IT governance memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan penuh dari informasinya, dengan memaksimalkan keuntungan dari peluang dan keuntungan kompetitif yang dimilikinya.


    Sumber :
    http://www.kediri.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=582&Itemid=768

    BalasHapus
    Balasan
    1. dari sumber kutipan anda, saya lihat anda hanya melakukan proses copy paste.
      Kesimpulan yang anda tuliskan pun tidak "mencerminkan" apa yang anda tulis diatasnya.
      Mungkin anda bisa menambahkan sebuah contoh nyata dari IT GOvernance itu?

      Hapus
  22. Nama : Garry Pontoh
    Nri : 090213067
    TOPIK 9 THE PRODUCTIVITY PARADOX.

    paradox = bertentangan (berlawanan , ketidak cocokan) dengan kebenaran atau pendapat umum namun sebenarnya mengandung kebenaran.

    Ada pertanyaan besar yaitu : Jika TI tidak meningkatkan produktivitas atau memperbaiki kinerja bisnis, mengapa organisasi menginvestasikan sejumlah uang utk TInya?

    Menurut saya sebenarnya IT dapat meningkatkan produktivitas atau memperbaiki keinerja bisnis apa bila pengguna atau pemakai IT tersebut dapat menggunakanya secara maksimal untuk menghasilkan suatu produk atau menghasilkan sesuatu. contohnya pada pengurusan pajak kendaraan bermotor yang dulu manual yang memakan waktu yang lama sekarang dapat dilakukan dengan cepat karena adanya penerapan IT.

    BalasHapus
    Balasan
    1. pendapat anda sudah tepat! tapi silahkan tambahkan link kutipan ...

      Hapus
  23. Nama : Hendro saputra suratinoyo
    Nri : 080213033
    Topik 4 : NILAI INVESTASI TI
    nilai investasi TI dikaitkan dengan manfaat yang dihasilkan dari metode VAL IT.
    Val IT, adalah salah satu metoda yang dapat digunakan untuk memberikan gambaran yang jelas akan
    manfaat investasi TI pada organisasi. Val IT merupakan konsep baru yang diluncurkan oleh InformationTechnology Governance Institute (ITGI) sebagai sebuah kerangka kerja standar untuk melengkapi kerangka kerja tata kelola TI yang sudah lama dirilis dan dipergunakan secara luas yaitu COBIT. Karena Val IT merupakan pelengkap COBIT, maka dalam beberapa hal, asumsi yang digunakan serta cara pendeskripsiankerangka kerjanya sangat mirip dan sangat erat kaitannya dengan COBIT.Melalui penerapan kerangka kerja Val IT, organisasi diharapkan dapat memperkirakan sejauh mana manfaat suatu investasi TI terhadap organisasi, yang disajikan dalam format yang terukur dan mudah dikelola/diperbaharui sepanjang siklus hidup investasi tersebut, sehingga dapat dijadikan kontrol pencapaian nilai yang diharapkan dari sebuah investasi Teknologi Informasi.

    Sumber: http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/view/1715

    BalasHapus
    Balasan
    1. sayangnya penjelasan anda tentang Val IT hanya copy paste dari link acuan .... apa bisa anda jelaskan apa sebenarnya yang dimaksud dengan metode Val IT itu?

      Hapus
    2. Metode Val IT merupakan kerangka kerja yang mengevaluasi sejauh mana nilai investasi TI dapat dipertanggung jawabkan pada perusahaan/
      Organisasi yang terimplementasi pada sebuah business case.

      Hapus
  24. Nama : Kenneth Palilingan
    NRI : 090213009
    About : Topic 5 (THE PRODUCTIVITY PARADOX)

    Investasi-invetasi di bidang STI seringkali tidak diikuti dengan hasil yang maksimal bagi perusahaan, baik dari sisi produktivitas, profitabilitas maupun nilai yang akan diterima oleh suatu entitas bisnis. Berkaitan dengan hal ini muncul terminologi productivity paradox. Istilah productivity paradox pertama kali dikemukakan oleh Steven Roach dalam penelitiannya yang berjudul America’s Technology Dilemma: A Profile of the Information Economy yang dipublikasikan pada tanggal 22 April 1987 (Brynjolfsson & Hitt 1998).

    Kesimpulan mengenai productivity paradox diperoleh karena adanya peningkatan yang sangat besar dalam teknologi komputasi, namun demikian tidak diimbangi dengan imbas yang dihasilkan dari sisi kinerja ekonomi, khususnya untuk sektor ekonomi yang didominasi oleh “pekerja informasi”. (Brynjolfsson & Hitt 1998).

    BalasHapus
    Balasan
    1. CONT...

      --SOURCE--

      Pendek kata :
      The Productivity Paradox adalah pertentangan antara output/hasil produk IT dan Nilai Investasi produk IT..
      Hal-hal penting untuk productivity paradox :
      -Mengapa IT tidak menghasilkan output yang optimal tapi makin banyak perusahaan yang menginvestasikan uang mereka untuk produk IT?
      -Mengapa ada banyak juga perusahaan yang mendapatkan untung yang besar dari produk IT mereka?

      Sekian..

      Hapus
    2. apa bisa anda berikan contoh sederhana dari IT Productivity Paradox?

      Hapus
    3. Contohnya begini sir :

      saya mengambil contoh ATM..,kita tidak perlu mengantri lama untuk mengambil uang,,dan juga kita bisa mengambil uang di mana saja yang kita mau,asalkan tempat itu menyediakan mesin ATM,ada banyak bank yang selalu ingin meningkatkan jumlah mesin ATM mereka,dengan alasan kepuasan pelanggan..
      Memang begituh,sepeti yang kita lihat,,selain memudahkan user or nasabah untuk penarikan tunai,,mesin ATM ini juga memudahkan teller dan menghemat dokumen yang diperlukan untuk penarikan tunai,jika penarikan langsung di kantor cabang.

      Fakta yang ad,banyak sekali uang digunakan untuk d investigasikan ke mesin ATM,,biaya berupa biaya pemeliharaan mesin ATM serta biaya utk keamanan soft maupun hard mesin ATM itu..apa lagi ada ada banyak mesin ATM,jadi biaya mencakup pemeliharaan dan keamanan di seluruh daerah.

      Tapi,apakah keuntungan bank dapat di tingkatkan dengan mesin ATM?,setelah biaya yang sudah di investasikan sangt bnyak utk mesin ATM?

      dan menurut saya,mengukur keberhasilan produk TI seperti ATM ini,,tidak hanya di ukur dari segi keuangan,namun di ukur dari segi non-financial,seperti kepuasan pelanggan, kepuasan karyawan, akuratnya proses bisnis, kesetiaan pelanggan, kepercayaan pelanggan dan lainnya..

      sekian

      Hapus
    4. oke ... nilai anda: "A"

      catatan saya:
      silahkan pelajari business case dari Investasi ATM, misalnya oleh Bank Danamon. menurut perhitungan, ATM dimasukkan sebagai bagian dari infrastruktur TI, sehingga memiliki banyak manfaat yang akan terukur di masa mendatang! :)

      Hapus
  25. NIM: 090213050 (Sutrisno)
    #topik 4 - Nilai Investasi


    Langkah-langkah penentuan investasi TI (Return on Investment)

    Banyak metode yang dipakai dalam menilai kegiatan investasi, salah satunya metode ROI. Dan metode ini bisa di diterapkan dalam menilai investasi di teknologi informasi (TI) tidak tergantung dari industri.
    Tim ROI (Return on Investment) harus melakukan pendekatan konsultatif dengan business leader dan implementator TI inti, untuk menemukan cakupan projek ROI diantaranya: Penyiapan kasus untuk investasi TI, memahami sifat dan timing benefit yang diharapkan dari investasi TI, memproyeksikan biaya tetap dan tambahan, menurunkan rasio pengukuran benefit, dan mengkuantifisir, serta menganalisa biaya manfaat melalui penghitungan payback period dan IT Value Added. Tahapan yang perlu dilewati oleh Tim ROI adalah:
    1. Mengenali dan mengidentifikasi inefisiensi sistem saat ini. Misalnya: Jam kerja tinggi untuk pekerjaan sederhana, duplikasi pekerjaan, jam supervisi tinggi, laporan tidak reliable, masalah skalabilitas dan sebagainya.
    2. Definisikan kebutuhan proses bisnis. Nyatakan dengan jelas kebutuhan bisnis masa datang dan lakukan pencocokan proses bisnis dengan solusi TI.
    3. Lakukan penilaian kualitatif melalui survey / kuesioner. Benefit secara keseluruhan dibuat berbentuk feedback rating matrix yang dapat terdiri dari parameter efisiensi yang diharapkan dalam proses internal, customer relationship management dan good governance.
    4. Lakukan penilaian kuantitatif melalui collective forecasting. Setiap benefit dikuantifisir melalui proses estimasi / measurement ratio. Sebagai contoh: dalam kasus solusi CRM estimasi peningkatan dalam layanan customer dapat diukur.

    sumber:
    http://purwodadi.net/2010/05/30/menghitung-investasi-dibidan-ti/

    BalasHapus
    Balasan
    1. oke ..

      sayangnya link kutipan sudah dikutip terlebih dahulu oleh rekan anda sebelumnya.

      dan sepertinya anda hanya melakukan copy paste dari link kutipan.

      silahkan berikan contoh sederhana dari proses penilaian TI ...

      Hapus
    2. Contoh investasi yang sederhana yaitu Investasi Laboratorium Informatika UNSRAT.
      1. Kita mengidentifikasi kelemahan sistem sebelumnya. Apakah unsrat dapat menyediakan fasilitas untuk menunjang perkuliahan, dimana peminat untuk program studi Informatika setiap tahun semakin meningkat.
      2. Selanjutnya mendefinisikan fasilitas yang benar-benar dibutuhkan. Misalnya beberapa unit komputer dan peralatan lain yang dapat menunjang perkuliahan.
      3. Melakukan penilaian kualitatif. Dengan adanya implementasi ini, dapat dinilai apakah investasi ini dapat meningkatkan kulaitas dari mahasiswa yang menggunakan, atau dapat membuat mahasiswa jadi malas.
      4. Melakukan penilaian kuantitatif. Dengan adanya implementasi ini, dapat dinilai apakah investasi ini dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap program studi ini. dan dapat dinilai juga pengeluaran yang akan dikeluarkan.

      Hapus
    3. Contoh investai yang sederhana, yaitu Investasi Laboratorium Informatika UNSRAT.
      1. Kita mengidentifikasi kelemahan sistem sebelumnya. Apakah unsrat dapat menyediakan fasilitas untuk menunjang perkuliahan, dimana peminat untuk program studi Informatika setiap tahun semakin meningkat.
      2. Selanjutnya mendefinisikan fasilitas yang benar-benar dibutuhkan. Misalnya beberapa unit komputer dan peralatan lain yang dapat menunjang perkuliahan.
      3. Melakukan penilaian kualitatif. Dengan adanya implementasi ini, dapat dinilai apakah investasi ini dapat meningkatkan kulaitas dari mahasiswa yang menggunakan, atau dapat membuat mahasiswa jadi malas.
      4. Melakukan penilaian kuantitatif. Dengan adanya implementasi ini, dapat dinilai apakah investasi ini dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap program studi ini. dan dapat dinilai juga pengeluaran yang akan dikeluarkan.

      Hapus
  26. Nama : Andry Daud
    NRI : 090213046
    About : Topic 2 Tata kelola TI

    Tata kelola TI adalah bagian yang tak terpisahkan dari tata kelola korporasi (corporate governance) yang terdiri dari kepemimpinan (leadership), struktur-struktur organisasi, dan proses-proses yang menjamin bahwa TI dapat mendukung dan memperluas tujuan (goal) dari yang telah direncanakan oleh organisasi.

    Menurut ITGI (2006), tata kelola TI pada dasarnya berfokus pada dua hal yaitu bagaimana TI memberikan nilai tambah bagi bisnis dan penanganan risiko pada implementasi TI. Tujuan tata kelola TI menurut ITGI adalah mengarahkan investasi TI untuk menjamin performa TI memenuhi tujuan-tujuan berikut:
    -Kesesuaian TI dengan organisasi dan realisasi keuntungan yang dijanjikan
    -Penggunan TI memungkinkan organisasi memaksimalkan manfaat dan memperbesar peluang
    -Pertanggungjawaban dalam penggunanan sumber daya TI
    -Manajemen yang sesuai dengan risiko-risiko yang berkaitan dengan TI.

    Namun, bahkan dengan adanya pengetahuan mengetahui tata kelola TI yang baik, kenyataannya malah banyak perusahaan yang berinvestasi pada TI mendapatkan lebih banyak kerugian daripada keuntungan, entah itu karena overspending atau dari karyawannya sendiri yang belum bisa mengoptimalkan teknologi informasi pada perusahaan mereka.
    Mungkin juga karena ketergantungan perusahaan pada TI, jadi sedikit saja ada kesalahan atau gangguan pada implementasi TI dapat menyebabkan kemampuan perusahaan dalam membuat produk, mengirimkan produk dan melayani pelanggan/klien terhenti untuk sementara waktu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. sumber: http://puspitakencana.wordpress.com/2009/01/20/tata-kelola-ti-menurut-itgi/

      Hapus
    2. silahkan berikan contoh dari IT Governance ...

      Hapus
    3. Beberapa contoh dari IT Governance:
      1. IT Governance di Pemerintahan dan Korporasi
      2. Tata kelola TI pada Telkom Indonesia
      3. Panduan implementasi IT Governance dengan menggunakan COBIT QUICKSTART


      sumber:
      1. http://www.telkom.co.id/hubungan-investor/tata-kelola-perusahaan/konsistensi-penerapan-tata-kelola-perusahaan-yang-baik/penerapan-tata-kelola-it/
      2. http://www.kediri.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=582&Itemid=768
      3. http://www.lapiganeshatama.co.id/panduan-implementasi-it-governance-dengan-menggunakan-cobit-quickstart-menuju-it-value-creatif-bagi-bisnis.html

      Hapus
    4. oke, contoh yang anda berikan sudah telat! terutama yang nomor dua!

      Nilai anda: "B"

      Hapus
  27. NIM : 090213107

    Damapak Negatif Sistem Informasi

    Manfaat sistem informasi sangatlah penting, meskipun demikian ada pula dampak negatif dalam sistem informasi terlebih khusus mengarah dalam teknologi informasi
    contoh dampak negatif :
    Information Anxiety
    informasi yang di ragukan atau informasi yang tidak dapat di percaya.
    Cookies
    banyaknya informasi yang kita share di internet, informasi tersebut tanpa kita sadari di salah gunakan oleh pihak-pihak yang tidak berwenang
    Contoh : Facebook dan Twitter.
    Digital Gap
    kesenjangan yang terjadi terhadap para pengguna IT dan mereka yang tidak menggunakan IT. Mereka yang sadar IT akan terus berkembang dan mereka yang tertinggal akan semakin tertinggal.


    sumber : http://dewin221106.blogspot.com/2010/05/dampak-negatif-sistem-informasi.html

    BalasHapus
    Balasan
    1. harap dilihat kembali topik bahasan yang anda pilih! yang dimaksudkan dengan Akibat Negatif adlah akibat negatif dari sudut panda INVESTASI Teknologi Informasi, bukan TI itu sendiri :)

      Hapus
    2. Dari penjelasan tentang dampak negatif pada teknologi informasi dapat saya simpulkan
      1. Perusahaan itu sendiri sebenarnya tidak tau mengimplementasikan TI pada perusahaannya jadi seringkali biaya yang di alokasikan pada TI tidak sesuai dengan apa yang di harapkan. Serta para karyawan dan pemimpin tersebut tidak mencoba untuk mencari secara lebih mendetail tentang apa yang seharusnya mereka lakukan untuk mengoptimalkan atau memasimalkan TI itu sendiri dalam upayah mencapai tujuan (goal) mereka.
      2. Seringkali investasi perusahaan pada TI tidak berbanding lurus dengan keuntungan yang di dapatkan dengan perusahaan. Ini mungkin du karenakan anggaran belanja TI berlebihan tanpa tau fungsi dari teknologi yang mereka beli.

      Hapus
  28. apa bisa anda berikan contoh nyata yang sederhana terkait penilaian investasi TI yang sukar?

    BalasHapus
  29. 090213017
    topik 4^ nilai investasi TI

    Kontribusi teknologi informasi (TI) dalam menciptakan nilai tambah bagiperusahaan merupakan salah satu isu kontroversial dalam bidang economics of information technology. Mengutip data dari berbagai sumber. menunjukkan bahwa prosentase kegagalan investasi TI di AS dan Eropa cukup tinggi.Dengan menganalisis artikel penelitian yang memakai data level perusahaan, industri, danekonomi nasional.
    Kontribusi TI bagi perusahaan dilihat dari apakah TI bisa menciptakan keunggulanbersaing yang bisa dipertahankan
    sustainable competitive advantage . Kinerja keuanganyang secara konsisten superior bisa menjadi proksi bagi keunggulan bersaing tersebutsesuai dengan definisi Porterian tentang keunggulan kompetitif sebagai ‘ kemampuanmenghasilkan
    return on investments secara konsisten di atas rata-rata industri..
    Pengukuran keuntungan potensial dari investasi TI lebih sulit daripada keuntunganpotensial aktiva berwujud lainnya. Hal ini disebabkan karena ‘manfaat tertunda,penggunaan yang tidak sesuai, perubahan lingkungan dan biaya pendukung tersembunyi. Selain itu, kinerja keuanganlah yang akhirnya dipakai dalam mengukurkinerja perusahaan.

    Faktor yang mendorong kontribusi TI dalam menciptakan nilai bagi perusahaan mungkin lebih penting daripada pengukuran nilai TI. Investasi TI seharusnya tidak hanya untuk keharusan semata, tetapi haruslah dipakai untuk menciptakandan mempertahankan keunggulan kompetitif untuk memperbaiki kinerja. Meskipundemikian, TI tidak dapat secara otomatis menciptakan keunggulan kompetitif karena TIhanyalah alat bantu manajemen yang tidak dapat menggantikan kemampuan manajerial.Perusahaan harus menjamin bahwa investasi TI mereka mendukung strategi bisnisperusahaan secara keseluruhan agar investasi TI tersebut dapat menciptakan keunggulankompetitif bagi perusahaan tersebut.

    kesimpulan saya, Berdasarkan data-data dari hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkanbahwa dengan menggunakan metode Information Economics, dapat diperoleh
    evaluasi proyek TI berdasarkan kuantifikasi biaya dan manfaat yang didapat,Diperlukan sedikit investasi untuk infrastruktur perangkat lunak dan manajemen pelatihan,, yakni selain mempertimbangkan biaya dan manfaat yang didapatkan, sebaiknya perusahaan atau organisasi tersebut juga mempertimbangkan investasi TI berdasarkan tingkat prioritas dan dukungan investasi TI terhadap strategi bisnis dan operasi yang efisien dan mengurangi investasi TI yang kurang penting.

    sumber :
    http://www.scribd.com/doc/12782164/Ksiaa01-Investasi-Teknologi-Informasi-Dan-Kinerja-Keuangan-Aplikasi-Data-Envelopment-Analysis-d

    BalasHapus
    Balasan
    1. kesimpulan yang anda tuliskan tidak sinkron dengan isi bahasan anda.
      anda menyimpulkan tentang metode information economics dapat diperoleh evaluasi proyek TI, namun pada isi bahasan anda, tidak ada satupun kata yang membahas tentang information economics.

      saya melihatnya seperti tidak ada hubungan logis dari bahasan dan isi kesimpulan ...

      silahkan cantumkan juga link dari data2 yang anda kutip dalam bahasan.

      Hapus
    2. Trimakasi atas koreksinya,,,
      sebelumnya maaf, saya akan memperbaiki kesimpulan yang saya telah cantumkan tadi.

      kesimpulan saya tentng investasi TI ini,berdasarkan hasil penilitian di atas maka,saya simpulkan juga hal2 mempengaruhi penilaian investasi TI adalah perlakuan akuntansi. sistem akuntansi yang dibakukan belum memperlakukan manfaat investasi TI sebagai pendapatan (revenue) atau pengurangan biaya akibat efisiensi. Hal ini sangat nyata terutama di perusahaan – perusahaan yang memperlakukan unit organisasi TI sebagai pusat laba.
      Adapun alternatif teknik evaluasi manfaat investasi TI, yaitu Pertalian Nilai, mengacu pada perkiraan peningkatan kinerja bisnis yang diperoleh dari hubungan antara penghematan dan perubahan proses bisnis.

      sebagai contoh ;dari pertalian nilai antara lain, otomatisasi rekonsiliasi penjualan dan account receivables memberi peluang bagi staff keuangan untuk lebih banyak memberi perhatian kepada upaya peningkatan kepuasan pelanggan, dan peningkatan kolektibilitas tagihan.

      demikian kesimpulan saya ucapkan trimakasih....

      link:

      http://www.scribd.com/doc/12782164/Ksiaa01-Investasi-Teknologi-Informasi-Dan-Kinerja-Keuangan-Aplikasi-Data-Envelopment-Analysis-d

      Hapus
    3. mantap ... tambahan penjelasan anda dan link kutipan sudah benar2 menjelaskan ide anda .. saya yakin ide anda sudah tepat, hanya ketrampilan menulis saja yang perlu dipertajam ...
      Nilai anda: A

      Hapus
  30. 090213008
    IT Governance

    IT governance diartikan sebagai struktur dari hubungan dan proses yang mengarahkan dan mengatur organisasi dalam rangka mencapai tujuannya dengan memberikan nilai tambah dari pemanfaatan teknologi informasi sambil menyeimbangkan risiko dibandingkan dengan hasil yang diberikan oleh teknologi informasi dan prosesnya.

    IT governance merupakan satu kesatuan dengan sukses dari enterprise governance melalui pen-ingkatan dalam efektivitas dan efisiensi dalam proses perusahaan yang berhubungan. IT governance menyediakan struktur yang menghubungkan proses TI, sumber daya TI dan informasi bagi strategi dan tujuan perusahaan.

    Sumber : http://puespomon.blogspot.com/

    BalasHapus
    Balasan
    1. oke ... sekarang, pendapat anda tentang IT GOvernance itu apa?

      Hapus
    2. Menurut saya IT governance adalah suatu bagian utuh dari tata kelola perusahaan dan terdiri dari pimpinan dan struktur organisasi dan proses-proses yang menjamin keberlanjutan IT organisasi, mengembangkan dan memperluas strategi dan tujuan organisasi.

      Hapus
  31. *090213019*
    Topik 4 : NILAI INVESTASI TI

    Investasi TI dapat dinilai dengan apa yang dapat "dikembalikan" untuk suatu perusahaan atau organisasi.

    Pendapat Michael E. Porter mengatakan bahwa investasi di TI memberikan keunggulan bersaing bagi perusahaan, karena investasi TI yang melekat dalam rangkai nilai (value chain) perusahaan potensial untuk menciptakan keunggulan bersaing. Menurut Michael E. Porter ada dua kelompok tujuan perusahaan mengadopsi teknologi informasi: A)Operational Efectiveness yang diartikan dapat melakukan aktivitas yang sama lebih baik dari pesaing dan B) Strategic positioning yang diartikan dapat melakukan kegiatan yang berbeda atau melakukan kegiatan yang sama dengan cara yang berbeda. ( sumber : http://purwodadi.net/2010/05/30/menghitung-investasi-dibidan-ti/ )

    manfaat Investasi TI yang dapat dilihat secara langsung (tangible) seperti uang atau keuntungan bisnis dan yang tidak langsung terlihat (intangible) yaitu seperti pendapat Michael E. Porter di atas bahwa juga tentang gengsi persaiangan antar perusahaan, tapi juga lebih banyak keuntungan yang tidak langsung terlihat dan itu yang sulit untuk membuat patokan penilaian Investasi TI.

    seringkali Investasi TI dalam beberapa bidang terjadi penolakan karena belum mendapatkan nilai yang dapat "dikembalikan" dengan adanya Investasi TI tersebut, contohnya seperti pengadaan komputer dan internet dalam pendidikan SD yang ditolak karena bukannya menambah pengetahuan pelajaran tetapi lebih banyak pengetahuan tentang game yang didapat.

    jadi, Investasi akan sangat bermanfaat dan mendapat nilai positif jika digunakan secara benar dan terarah, karena seringkali Investasi TI juga seperti peribahasa "Besar Pasak Daripada Tiang" yang artinya pengeluaran lebih besar dari pendapatan. Itu dikarenakan tidak optimalnya penggunaan Investasi TI dalam perusahaan tersebut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah mantap ... saya kira ungkapan: "besar pasak daripada tiang" yang anda tuliskan benar2 menggambarkan pemahaman anda ttg nilai TI.
      acuan link yang anda kutip juga merupakan sumber kutipan yang sangat reliable dlm dunia manfaat TI ...

      Nilai anda: "A"

      Hapus
  32. salah satu contoh yang nyata bisa diambil yaitu dari saya sendiri.
    saat membeli sebuah laptop dimana laptop ini bisa disebut investasi dari TI, saya belum bisa menghitung nilai dari investasi yang ada atau diberikan dari laptop tersebut. sukar dinilai dikarenakan tidak ada sebuah nilai yang dapat dihitung dan manfaatnya bisa dirasakan dalam jangka panjang inilah yang menyebabkan mengapa penilaian investasi TI sukar.

    BalasHapus
  33. Wah artikel manajemennya jadi trending,, izin baca ya mas,,,

    BalasHapus
  34. keterkaitan antara tatakelola it dengan focus area itu apa??

    BalasHapus
  35. Mau investasi apartemen dan nyaman untuk di jadikan tempat tinggal di daerah pusat kota jakarta? Ya green pramuka city lah solusinya! Baca artikel reviewnya Green Pramuka City Hunian Strategis dan Nyaman di Pusat Kota di http://renseo.blogspot.com/2016/06/Green-Pramuka-City-Hunian-Strategis-dan-Nyaman-di-Pusat-Kota.html

    BalasHapus