Jumat, 27 April 2012

draft Analisa dan Perancangan Sistem Informasi e-Direktori Pariwisata


RANCANGAN ANALISA SISTEM
e-Direktori Pariwisata Sulawesi Utara

Perancangan analisa sistem merupakan suatu kegiatan yang berisi proses analisis dan perancangan aplikasi. Tujuan aktivitas ini adalah untuk mengimplementasikan semua objek dan proses dalam tahap analisis menjadi karakteristik yang dikenali computer:
1. Tujuan Sistem
Tujuan utama pembuatan sistem ini adalah sebagai alat bantu bagi wisatawan, dan khususnya pengelola hotel atau kuliner, baik perorangan maupun organisasi.
2. Analisa Kebutuhan Sistem
e-Direktori Pariwisata Sulawesi Utara (SIP) diharapkan dapat memenuhi beberapa kebutuhan yang terkait dengan pemanfaatan potensi pariwisata provinsi Sulawesi Utara. Kemampuan yang dapat diberikan oleh SIP ini berupa:
1. Sebaran lokasi hotel dan kuliner.
2. Informasi atribut hotel dan kuliner
3. Informasi jalur angkot yang melewati lokasi hotel dan kuliner
4. Informasi terkait lainnya
2.1 Analisa Perangkat Lunak
Pada perancangan sistem informasi Posisi ini, perangkat lunak yang digunakan adalah Macromedia DreamWeaver, PHP dan mySQL. Pemilihan perangkat lunak dan bahasa pemrograman ini didasarkan pada kemampuan perangkat lunak tersebut yang dapat mengolah data berupa peta dan menampilkan informasi dan tampilan yang lebih bagus dibanding dengan perangkat lunak lainnya.
2.2 Analisa Perangkat Keras
Agar dapat berjalan dengan baik maka dibutuhkan harddisk yang berkapasitas minimal 5 GB, processor minimal 800MHZ (Intel maupun AMD), memory minimal 64 MB dan VGA minimal 32 MB. Implementasi SIP ini sangat membutuhkan perangkat keras yang cukup tinggi, dengan kata lain dibutuhkan spesifikasi computer yang cukup tinggi. Hal ini dikarenakan data yang diakses dan yang disimpan tidak hanya dalam bentuk data tabular melainkan adanya data Posisi yang memiliki kapasitas data yang besar untuk menampilkan informasi dan tampilan secara interaktif. Jika spesifikasi perangkat keras yang digunakan tidak memenuhi persyaratan minimal, proses masih dapat berjalan namun dengan kinerja yang cukup lambat.
2.3 Spesifikasi Masukan Sistem
Masukan sistem terdiri dari data – data:
1. Data spasial hotel.
2. Data spasial kuliner.
3. Data angkutan
4. Informasi hotel, kuliner dan angkutan
5. Pencarian.
2.4 Spesifikasi Keluaran Sistem
Hasil sistem berupa:
1. Visualisasi lokasi hotel
2. Visualisasi lokasi kuliner
3. Visualisasi angkutan.
4. Analisa Bersyarat (query).

3. Analisa Pengolahan Data
Proses analisis pengolahan data terdiri dari: visualisasi, pengolahan data (input, edit, update dan delete), cari informasi dan tampilkan informasi.
3.1 Analisa Data Spasial
Analisis menggunakan data spasial yang tediri dari peta jalan, peta hotel, peta kuliner. Skala peta yang digunakan adalah 1:20.000, dengan kedalaman inforamsi pada indentifikasi jalan, luas area kecamatan dan jumlah hotel dan kuliner. Data spasial digunakan sebagai alat bantu pengambilan keputusan melalui hasil visualisasi.
3.2 Analisa Data Non Spasial
Data non spasial disebut juga sebagai atribut dari data spasial. Fungsinya adalah membangun database untuk analisa atau pengolahan data, sehingga dapat memberikan informasi yang dibutuhkan. Data non spasial yang dibutuhkan untuk analisa adalah masing – masing atribut pada data spasial, misalnya atribut jalan, atribut hotel dan atribut kuliner.
3.3 Proses Manage Data
Merupakan proses manage data – data teknis dari gambaran tentang perhotelan dan kuliner provinsi Sulawesi Utara yanga da. Manage data dilakukan untuk menjaga keakuratan data, terutama untuk data yng terus berubah. Proses manage data hanya bisa dilakukan oleh administrator (user tidak diberikan fasilitas ini) atau dengan membuat table dan field baru apabila ada jenis informasi yang diinginkan.
3.4 Penentuan Sebaran Hotel dan Kuliner
Penentuan sebaran hotel dan kuliner dengan cara memilih hotel atau kuliner tertentu yang berbeda dalam suatu theme untuk ditampilkan informasinya secara sendiri.
3.5 Pencarian Hotel dan Kuliner
Proses pencarian hotel dan kuliner dengan cara memilih layer tertentu dan mengaktifkan theme lain yang kemudian dikoneksikan dengan area berdasarkan atribut yang dipilih.
3.6 Analisa Bersyarat
Analisa bersyarat merupakan proses pencarian informasi berdasarkan field – field atribut pada suatu theme. Proses ini dilakukan dengan memilih informasi yang ditampilkan berdasarkan field yang diinginkan.
3.7 Visualisasi
Proses visualisasi ini merupakan ciri khas yang membedakan sistem informasi Posisi dengan sistem informasi lainnya. Dalam visualisasi ini, tampilan yang disajikan dapat dipilih layer mana saja yang diinginkan untuk divisualisasikan, yaitu dengan fasilitas layer control.
3.8 Cari Informasi
Proses ini dilakukan melalui fasilitas query yang terdiri dari find. Didalamnya diinputkan informasi apa yang akan dicari. Tabel beserta fieldnya. Khususnya untuk find, hasilnya dapat langsung ditunjukan di map-nya dalam bentuk symbol. 
3.9 Tampilkan Informasi
Proses menampilkan informasi ini dilakukan dalam bentuk tampilan legend, info tool dan grafik.

4. Kekuatan dan Kelemahan Sistem
4.1 Kekuatan Sistem
Kekuatan sistem yang dihasilkan dapat dilihat dari berbagai aspek, yaitu implementasi, user interface, tampilan, aplikasi, program dan buku petunjuk pengguna.
1) Implementasi
a. Perangkat lunak yang digunakan dapat bertukar data dengan basis data yang dimiliki sehingga memudahkan dalam implementasi sistem.
b. Memiliki banyak fasilitas yang dapat digunakan.
c. Memudahkan dalam analisa untuk perancangan.
2) User Interface
a. Tersedia informasi langsung dalam tiap proses, sehingga mudah dalam memahami proses
b. Tersedianya button, tools dan menu yang lengkap dan praktis untuk pengolahan data membuat aplikasi lebih mudah.
3) Tampilan
a. Penampilan symbol dan warna pada setiap layer peta membuat tampilan lebih menarik dan interaktif.
b. Tool dan button yang disediakan dengan tampilan yang unik, sederhana sehingga mudah dipahami.
c. Dilengkapi dengan design yang menarik.
d. Terlihat info tool, legenda yang terpisah membuat tampilan penyajian data lebih mudah untuk dilihat dan tidak membingungkan.
4.2 Kelemahan Sistem
Menu – menu yang ada sangatlah terbatas karena memang dirancang agar menunya praktis dan mudah dipahami oleh user/pengguna.

5. Analisa Orientasi Pemakai
Pemakai sistem dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu:
1. Pemakai umum (atau user)
Pemakai umum dapat mengakses fungsi – fungsi analisa Posisi (aplikasi).
2. Administrator (admin) aplikasi
Administrator SIP berhak mengakses semua fungsi di dalam sistem, termasuk pengelolaan data dan penggunaan password.

Untuk diagram Perancangan bisa diunduh disini


Tidak ada komentar:

Posting Komentar