Akhirnya lega ...
Itulah yang aku rasakan setelah kedua mahasiswa bimbingan saya, selesai mengikuti Seminar Kerja Praktek. Sebenarnya sudah sering saya membimbing mahasiswa Kerja Praktek dan Tugas Akhir, tapi kali ini agak sedikit berbeda. Kedua mahasiswa ini merupakan dua mahasiswa pertama yang aku bimbing dengan pendekatan yang sedikit berbeda. Pendekatan yang berbeda ini didasarkan pada prinsip-prinsip dibawah ini.
Beberapa prinsip untuk keberhasilan proses pembimbingan:
1) Prinsip Keterbukaan.
Proses pembimbingan sebenarnya adalah proses "belajar - mengajar"; dimana esensinya adalah terjadi interaksi antara pihak dosen dan mahasiswa. kedua-duanya harus belajar! Keterbukaan antara dosen dan mahasiswa menjadi esensi yang sangat krusial untuk terjadi. Mahasiswa harus dapat mengungkapkan hal2 yang tidak dipahami, sedemikian juga seorang dosen pembimbing harus berupaya memahami, bukan menghakimi apa yang diungkapkan mahasiswa.
Sebenarnya dalam menerapkan prinsip keterbukaan ini, diperlukan "asumsi dasar" bahwa dosen bukanlah "tuan" tapi rekan; dan mahasiswa adalah rekan bukan "bawahan".
2) Prinsip Kolaborasi.
Yah, harus ada kolaborasi antara pihak yang membimbing dan pihak yang dibimbing. Kolaborasi ditinjau dari tujuan. Dosen dan mahasiswa harus punya tujuan yang sama, yakni menyelesaikan Kerja Praktik dengan hasil yang maksimal. Target mendapat nilai "A" kadang2 perlu ditentukan sebagai acuan-kesepakatan bersama.
3) Prinsip Umpan Balik.
Umpan balik merupakan prinsip berikutnya. Yang saya maksudkan disini adalah dosen dan mahasiswa harus saling memeriksa dan memeriksa ulang setiap output langkah2 penyelesaian masalah. Ini penting dan tidak boleh terlewati. Frekuensi interaksi dosen dan mahasiswa harus dilakukan dalam kadar yang cukup. Menggunakan media apapun boleh boleh saja. Yang penting disini adalah dosen dan mahasiswa saling paham akan arti dan makna bahasa yang digunakan.
4) Prinsip keterlibatan.
Saya kira prinsip ini yang terpenting untuk diterapkan dosen dan mahasiswa. Kadar keterlibatan kedua belah pihak akan menjadi ukuran kesuksesan pelaksanaan proses bimbingan. Keterlibatan bukanlah sekedar bertemu, tapi juga saling memahami. Dari pengamatan saya, keterlibatan ini yang sering tidak terjadi dalam proses pembimbingan.
Demikian tulisan saya. Kedua mahasiswa saya yang mengikuti sidang seminar Kerja Praktek hari ini, Rabu, 18 April 2012 berhasil mendapat nilai "A". Meskipun banyak catatan2 perbaikan yang harus dilakukan, kedua mahasiswa tersebut dapat mengatasi "ketakutan" mereka, dan yang terpenting mereka mendapat pengetahuan-karena-pengalaman, bahwa Kerja Praktek merupakan proses kehidupan yang sangat nikmat ....
Godspeed!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar