Selasa, 03 Juli 2012

SOSE: Service-oriented Software Engineering


Konsep SOSE atau Service Oriented Software Engineering, secara kasar dapat dianggap sebagai "penggabungan" antara software sebagai services (layanan) dengan komputasi awam (atau cloud computing). 

Konsep ini pertama kali disebut oleh 
1) Stephen S. Yau is the director of Arizona State Univer- sity’s Information Assurance Center and a professor of computer science. His research interests include software engineering, cybersecurity, distributed computing systems, service-based computing, and cloud computing systems. Yau received a PhD in electrical engineering from the Uni- versity of Illinois at Urbana-Champaign. He is a Life Fellow of IEEE and a Fellow of the American Association for the Advancement of Science. Contact him at yau@asu.edu orhere .
2) Ho G. An is a PhD student in the School of Computing, Informatics and Decision System Engineering at Arizona State University. His research interests include services and cloud computing, security, and privacy. An received an MS in computer science from Arizona State University. Contact him at ho.an@asu.edu.



Seperti yang kita ketahui bersama, perkembangan service oriented architecture dan cloud computing menjadi sangat pesat belakangan ini, terlebih khusus dalam area industri dan akademisi, memicu berkembangnya aplikasi ber-skala besar yang ditujukan untuk pengembangan penelitian kolaboratif di berbagai bidang seperti: e-bisnis, kesehatan, aplikasi grid computing, infrastruktur komputasi perusahaan2, aplikasi2 untuk militer dan keamanan. Kedua paradigma software development tersebut diatas telah membuat lebih mudah dan lebih ekonomis untuk membuat segala sesuatu dari perangkat lunak komersial yang sederhana hingga sistem informasi yang kompleks, termasuk "killer application" yang bersifat mission-critical.

Pada hakikatnya kedua konsep paradigma pengembangan software memiliki "kemiripan" dalam hal oursourcing sumber daya dan transfer pengelolaan TI untuk layanan aplikasi, meskipun demikian terdapat perbedaan yang mencolok dalam hal "paradigma software engineering". Komputasi Service-Oriented berfokus pada desain arsitektur yang memungkinkan pengembangan aplikasi melalui penemuan layanan dan komposisi sedangkan cloud computing berfokus pada pengiriman efektif layanan kepada pengguna melalui virtualisasi sumber daya fleksibel dan scalable dan load balancing.

Konsep SOSE atau Service Oriented Software Engineering mencoba untuk "menggabungkan" keunggulan dan "mereduksi" perbedaan kedua paradigma tersebut. Melalui SOSE, dioptimalkan konsep arsitektur berorientasi layanan (SOA) yang memberikan gaya arsitektur, protokol standar, dan interface yang diperlukan untuk pengembangan aplikasi, dan Cloud Computing memberikan layanan yang diperlukan untuk pengguna melalui virtualisasi dan sumber daya penyatuan. Menggabungkan layanan dan komputasi awan dalam kerangka rekayasa perangkat lunak dapat membantu pengembang aplikasi dan penyedia layanan memenuhi tantangan individu paradigma masing-masing.


Meskipun SOSE secara konseptual menjanjikan, realisasinya akan memerlukan penelitian tambahan dalam rekayasa perangkat lunak untuk menghadapi tantangan, seperti keamanan dan kualitas-of-service (QoS) manajemen yang muncul dalam layanan atau komputasi awan.

Visi dari SOSE dapat dilihat pada Gambar berikut ini:



Keterangan selanjutnya dapat diperoleh di:
dan 

References dari Sumber Kutipan:

  1. Y. Chen and W.-T. Tsai, Service-Oriented Computing and Web Data Management: From Principles to Development, Kendall Hunt, 2010.
  2. K. Channabasavaiah, E. Tuggle, and K. Holley, “Migrat­ing to a Service-Oriented Architecture,” 16 Dec. 2003.
  3. S.S. Yau and H.G. An, “Confidentiality Protection in Cloud Computing Systems,” Int’l J. Software Informatics, vol. 4, no. 4, 2010, pp. 351-365.
  4. Y. Zhu et al., “Dynamic Audit Services for Outsourced Storage in Clouds,” to be published in IEEE Trans. Services Computing, 2011.
  5. L. Whitney, “Amazon EC2 Cloud Service Hit by Botnet, Outage,” CNET News, 11 Dec. 2009.
  6. Google Cloud Platform Used for Botnet Control,” Info Security, 10 Nov. 2009.
  7. C. Li, A. Raghunathan, and N. Jha, “Secure Virtual Machine Execution under an Untrusted Management OS,” Proc. IEEE 3rd Int’l Conf. Cloud Computing (CLOUD 10), IEEE CS Press, 2010, pp. 172-179.
  8. Cloud Security Alliance, “Top Threats to Cloud Computing V1.0,” Mar. 2010.
  9. S.S. Yau et al., “Automated Situation-Aware Service Composition in Service-Oriented Computing,” Int’l J. Web Services Research, vol. 4, no. 4, 2007, pp. 59-82.
  10. S.S. Yau et al., “Rapid Development of Adaptable Situation- Aware Service-Based Systems,” Web Services Research for Emerging Applications: Discoveries and Trends, L.-J. Zhang, ed., Information Science Reference, IGI Global, 2010, pp. 104-139.
  11. S.S. Yau et al., “Toward Development of Adaptive Service- Based Software Systems,” IEEE Trans. Services Computing, vol. 2, no. 3, 2009, pp. 247-260.
  12. B.T. Ward and J.C. Sipior, “The Internet Jurisdiction Risk of Cloud Computing,” Information Systems Management, vol. 27, no. 4, 2010, pp. 334-339.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar