Kamis, 26 April 2012

Teknik Menyaring Informasi Relevan


Information Overload adalah terminology yang semakin sering disuarakan para pakar Teknologi Informasi.Tren information overload makin menjadi jadi. Sedemikian banyaknya kuantitas informasi yang terdapat di internet menyebabkan terjadinya fenomena “information overloaded” (banjir informasi yang tak terkendali).Tengoklah bagaimana seseorang yang ingin mencari informasi dengan kata kunci “toyota” akan terlihat bingung karena hasil pencarian menunjukkan adanya jutaan situs yang berkaitan dengan kata tersebut. 
Berawal dari Aflin Toffler (www.en.wikipedia.org/wiki/Alvin_Toffler) di tahun 1970 dalam bukunya Future Shock (www.en.wikipedia.org/wiki/Future_Shock), yang menuliskan:
The dizzying disorientation brought on by the premature arrival of the future. It may well be the most important disease of tomorrow.

Toffler selanjutnya menjelaskan ... 
I think there’s a tremendous undercurrent of dissatisfaction in America; people saying I want out, it’s moving too fast, it’s moving away from me; a sense of panic; a sense that things are slipping out of control and I don’t think that there’s much we can do in our personal lives to counteract that ...
(kutipandariwww.bbc.com/future/story/20120306-information-overload-fears)

Keilmuan Teknologi Informasi sendiri biasanya membedakan apa yang dimaksud dengan “browsing”, “searching”dan“surfing”. Surfing diartikan sebagai tindakan berselancar di dunia maya, yakni berpindah (atau melompat) dari satu halaman web kehalaman web lain. Searching diartikan sebagai tindakan mencari di dunia maya, yakni mencari data/informasi dengan menggunakan mesin pencari seperti Google.Sedangkan browsing diartikan sebagai tindakan menelusuri dunia maya, yakni melakukan penelusuran data atau informasi berdasarkan “kategori” tertentu, seperti misalnya dengan menggunakan mesin pencari blekko. Klasifikasi ini sebenarnya ditujukan untuk MEMBEDAKAN setiap aktivitas dunia maya yang kita lakukan.

Tentu saja harus ada teknik yang dipergunakan untuk dapat mencari informasi yang relevan dengan yang dimaksud. Ada dua teknik dasar yang biasa dipergunakan, yaitu dengan menggunakan simbol-simbol matematika dan menggunakan symbol Boolean (yang akan diterangkan di bagian lain)

Berikut adalah beberapa teknik menyaring informasi dengan menggunakan symbol matematika.
1. Filterisasi dengan Simbol Matematika PLUS
Simbol pertama yang sangat berguna untuk dipakai adalah tanda plus (+).Tanda plus dipergunakan jika seorang user ingin mencari berbagai dokumen dengan kata kunci lebih dari satu. Contohnya adalah seorang guru yang ingin mencari informasi mengenai profil penduduk di kota Manado, maka yang bersangkutan dapat mencarinya dengan menggunakan kata kunci:
+profil +penduduk +manado

Yang dilakukan oleh mesin pencari jika menemukan format semacam ini adalah mencari berbagai sumber dokumen maupun artikel yang ada di seluruh internet dimana di dalamnya terdapat kata “profil”, “penduduk”, dan “manado”. Dari hasil pencarian melalui search engine Google terlihat bagaimana hasil pencarian terlihat lebih fokus menuju apa yang diinginkan. Cara mencari seperti ini tentu saja jauh lebih efektif dibandingkan dengan hanya menggunakan kata “manado” atau “profil” saja yang dapat menampilkan jutaan situs sebagai hasilnya. Simbol “+” ini dapat dipergunakan sebanyak-banyaknya, karena prinsip yang kerap dipergunakan dalam melakukan searching adalah bahwa semakin spesifik yang dicari (semakin banyak menggunakan tanda “+”) akan semakin baik, karena search engine akan lebih fokus melakukan pencarian.

2. Filterisasi dengan Simbol Matematika MINUS
Simbol lainnya yang sering dipergunakan mendampingi “+” adalah simbol minus (-). Untuk mudahnya, simbol tersebut dapat dibaca sebagai “kecuali”. Contoh penggunaannya adalah sebagai berikut. Misalnya seorang pelajar ingin mencari beasiswa untuk melanjutkan studi master di luar negeri, namun yang bersangkutan tidak mau pergi ke Singapur maupun Inggris; maka yang bersangkutan dapat melakukan pencarian dengan cara sebagai berikut:
+master +degree +scholarship +abroad –singapore–inggris
Dengan format di atas maka mesin pencari yang bersangkutan akan mencari di internet seluruh dokumen yang mengandung teks “master”, “degree”, “scholarship”, dan “abroad” namun tidak terdapat kata “Singapore” maupun “Inggris” di dalamnya.

3. Filterisasi dengan Simbol TANDA KUTIP
Satu simbol lagi yang kerap dipakai mendampingi plus dan minus adalah simbol multiplikasi yang direpresentasikan dengan tanda kutip (“). Simbol ini dapat membantu user untuk semakin memperkecil atau memfokuskan pencarian ke hal yang benar-benar diinginkan.Yang dilakukan oleh tanda kutip adalah memerintahkan mesin pencari untuk mencari dokumen atau informasi yang mengandung teks persis seperti yang ada di dalam tanda kutip terkait. Perhatikanlah contoh searching key sebagai berikut:

“sulawesi utara”
Berdasarkan perintah tersebut, mesin pencari akan mencari seluruh dokumen di internet yang mengandung frase “sulawesi utara”. Jika sebuah dokumen hanya mengandung kata “sulawesi” atau “utara” saja, maka dokumen tersebut tidak akan ditampilkan. Walaupun terlihat sederhana, tanda kutip ini sebenarnya sangat ampuh jika dipergunakan dengan benar. Contohnya adalah seorang instruktur yang ingin mengetahui definisi dari internet. Daripada menggunakan searching key:
+definisi +jaringan +komputer
yang akan menghasilkan cukup banyak temuan, maka yang bersangkutan lebih baik menggunakan simbol tanda kutip sebagai berikut:
“definisi jaringan komputer”

Tanda kutip ini sering kali membuat orang terkesima karena tanpa disangka biasanya hal-hal yang nampaknya teramat sangat spesifik ternyata dapat ditemukan di internet.
Kesimpulan:
Ketiga simbol matematika tersebut jika digabungkan akan menjadi sebuah alat pencari yang ampuh.


Pengukuran Software: Metrik berorientasi Ukuran dan berorientasi Fungsi

Pengukuran merupakan bagian dari dunia keteknikan. Kegiatan mengukur, dasarnya adalah membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang dianggap sebagai patokan atau standard. Jadi kegiatan mengukur sebenarnya adalah untuk mendapat perbandingan, sehingga acuan perbandingan tersebut dapat dikelola. Paradigma ini sesuai dengan apa yang Lord Kelvin katakan:
what we cannot measure, we cannot manage.
 
Dalam keilmuan software engineering, kegiatan mengukur menjadi lebih sulit dari biasanya. Permasalahan yang ditemui adalah kesulitan dalam menetapkan nilai dari obyek yang diukur dan sulitnya menetapkan parameter-parameter yang bisa diukur. Karena secara praktis, mengukur perangkat lunak, adalah mengukur sesuatu yang sepertinya “tidak kelihatan”.
 
Pengukuran perangkat lunak dapat dipisahkan dalam dua kategori, yaitu pengukuran langsung dan pengukuran tidak langsung. Pengukuran langsung dalam proses rekayasa perangkat lunak berhubungan dengan biaya dan sumber daya yang diperlukan, misalnya: pengukuran jumlah baris kode, kecepatan eksekusi, ukuran memori, dan kesalahan yang ditemui dalam suatu periode waktu. Pengukuran tidak langsung dari suatu produk berhubungan dengan fungsionalitas, kualitas, kompleksitas, efisiensi, reliabilitas,  dan lain sebagainya. Pengukuran secara langsung lebih mudah dilakukan, karena hasil dapat diperoleh secara langsung, sedangkan pengukuran tidak langsung lebih sulit dilakukan, karena harus melalui proses yang lebih kompleks.
 
Berikut adalah beberapa contoh metric perangkat lunak
1) Metrik Berorientasi Ukuran
Metrik beorientasi ukuran diperoleh dengan cara melakukan normalisasi ukuran kualitas dan produktivitas dengan menghitung ukuran dari perangkat lunak yang dibuat. Ukuran yang biasanya dijadikan sebagai acuan normalisasi adalah LOC (lines of code). Dari pengukuran jumlah LOC pada suatu perangkat lunak, dapat diperoleh:
1.  Kesalahan per KLOC (ribuan LOC)
2.  Kekurangan atau cacat pada spesifikasi per KLOC
3.  Harga per LOC
4.  Jumlah halaman dokumentasi per LOC
Selain itu, beberapa metrik yang bisa dihitung adalah:
1.  Kesalahan per orang-bulan
2.  LOC per orang-bulan
3.  Harga per halaman dokumentasi
Menurut Jones [1986], metrik berorientasi ukuran tidak dapat diterima secara universal sebagai cara terbaik untuk mengukur proses rekayasa perangkat lunak. Alasan yang dikemukakan adalah kadang-kadang fungsionalitas program dapat dicapai dengan baris program yang lebih sedikit. Selain itu, untuk melakukan estimasi LOC harus digunakan analisis desain tingkat tinggi.
 
2) Metrik Berorientasi Fungsi
Metrik berorientasi fungsi menggunakan ukuran fungsionalitas yang dihasilkan oleh aplikasi sebagai nilai normalisasi. Fungsionalitas tidak dapat diukur secara langsung, sehingga untuk memperolehnya digunakan pengukuran langsung terlebih dahulu, lalu hasil pengukuran langsung tersebut digunakan sebagai masukan. Metrik berorientasi fungsi pertama kali diusulkan oleh Albrecth [1979], yang menyarankan pengukuran yang disebut  function point (FP). FP diperoleh dengan menggunakan hubungan empiris berdasarkan pengukuran langsung dan estimasi terhadap kompleksitas perangkat lunak.
Terdapat lima karakteristik yang digunakan sebagai acuan, yaitu:
1.  Jumlah masukan (user inputs)
2.  Jumlah keluaran (user outputs)
3.  Jumlah permintaan (inquiry)
4.  Jumlah berkas
5.  Jumlah antarmuka eksternal
 
Jumlah-jumlah tersebut dikalikan dengan faktor pemberat, sesuai dengan kompleksitas (sederhana, sedang, kompleks) dari tiap karakteristik acuan. Untuk mengukurnya, digunakan persamaan:
FP = jumlah total x [0.65 + 0.01 x Σ (Fi)]   
Fi (i = 1 sampai dengan 14) merupakan nilai peubah kompleksitas
 
Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang  diusulkan oleh Arthur [1985], dengan
skala 0 (tidak penting) sampai dengan 5 (sangat penting):
1.  Apakah sistem memerlukan backup dan recovery?
2.  Apakah komunikasi data diperlukan?
3.  Apakah terdapat fungsi pemrosesan terdistribusi?
4.  Apakah performa sangat penting?
5.  Apakah sistem akan berjalan pada lingkungan operasional yang berat?   14
6.  Apakah sistem memerlukan data entri secara online?
7.  Apakah data entri online memerlukan transaksi masukan untuk membuat
operasi dengan ‘banyak layar’?
8.  Apakah berkas aplikasi (master) diambil secara online?
9.  Apakah masukan, keluaran, berkas, atau permintaan bersifat kompleks?
10. Apakah pemrosesan internal bersifat kompleks?
11. Apakah kode yang dibuat dapat dipakai ulang?
12. Apakah konversi dan instalasi termasuk di dalam desain?
13. Apakah sistem didesain untuk instalasi lebih dari satu dalam organisasi
yang berbeda?
14. Apakah aplikasi didesain untuk memfasilitasi perubahan dan mudah
digunakan oleh pengguna?
 
Setelah FP dihitung, dapat digunakan metode yang serupa dengan LOC untuk melakukan normalisasi ukuran pada produktivitas, kualitas, dan atribut-atribut lainnya.

Pengukuran Software: Metrik Proses dan Proyek

Pengukuran merupakan bagian dari dunia keteknikan. Kegiatan mengukur, dasarnya adalah membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang dianggap sebagai patokan atau standard. Jadi kegiatan mengukur sebenarnya adalah untuk mendapat perbandingan, sehingga acuan perbandingan tersebut dapat dikelola. Paradigma ini sesuai dengan apa yang Lord Kelvin katakan:
... what we cannot measure, we cannot manage ...

Dalam keilmuan software engineering, kegiatan mengukur menjadi lebih sulit dari biasanya. Permasalahan yang ditemui adalah kesulitan dalam menetapkan nilai dari obyek yang diukur dan sulitnya menetapkan parameter-parameter yang bisa diukur. Karena secara praktis, mengukur perangkat lunak, adalah mengukur sesuatu yang sepertinya “tidak kelihatan”.
Pendekatan yang dapat digunakan dalam mengukur perangkat lunak adalah dengan (1) indikator proses perangkat lunak dan (2) indikator proyek perangkat lunak. Indikator proses digunakan oleh organisasi atau perusahaan yang bergerak dalam bidang rekayasa perangkat lunak untuk memperoleh data-data yang dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dalam proses pengembangan perangkat lunak. Indikator proyek digunakan oleh manajer proyek untuk: mendapatkan status dari proyek yang sedang dikerjakan, mengidentifikasi resiko-resiko yang bisa terjadi, melakukan evaluasi kemampuan tim dalam proyek untuk melakukan kontrol terhadap kualitas produk perangkat lunak. Dalam beberapa kasus, suatu metrik yang sama dapat digunakan secara bersama-sama sebagai indikator proses dan indikator proyek.

(1) Indikator Proses Perangkat Lunak
Proses dalam perangkat lunak, berada di tengah-tengah segitiga yang terhubung pada tiga faktor utama, yaitu: sumber daya manusia, kompleksitas produk, dan perkembangan teknologi. Dari ketiga faktor tersebut yang paling berpengaruh dalam hal kualitas dan performa proses adalah sumber daya manusia. Segitiga proses terdapat di dalam sebuah lingkaran dari kondisi lingkungan dari proses yang sedang berjalan, yang terdiri dari lingkungan pengembangan sistem,  kondisi bisnis (misalnya:  deadline, aturan bisnis), dan karakteristik pelanggan atau pengguna (misalnya: kemudahan komunikasi). 


Efisiensi dari suatu proses dapat diukur secara tidak langsung dengan cara menentukan sekumpulan metrik berdasarkan kesimpulan yang dapat diambil dari suatu proses. Kesimpulan dapat diambil  dari perhitungan kesalahan-kesalahan yang belum dapat diatasi sebelum perangkat lunak diterbitkan maupun kesalahan yang dilaporkan oleh pengguna secara langsung. Kesimpulan juga dapat diambil dari ukuran produktifitas pekerjaan, tenaga kerja yang digunakan, waktu yang dihabiskan, kedisiplinan jadual, dan ukuran-ukuran lain yang lebih spesifik.
Untuk memudahkan suatu organisasi dalam melakukan analisis proses, dibuat suatu pendekatan yang disebut dengan Statistical Software Process Improvement (SSPI). SSPI menggunakan analisis kesalahan yang terdapat pada perangkat lunak untuk mengumpulkan informasi mengenai semua kesalahan dan  kekurangan yang dapat terjadi pada aplikasi atau sistem.

Analisis kesalahan dilakukan pada hal-hal berikut:
  1. Semua kesalahan dan kekurangan yang dikategorikan berdasarkan sumber dari kesalahan
  2. Pencatatan biaya untuk memperbaiki tiap kesalahan
  3. Jumlah kesalahan dan kekurangan pada tiap kategori dijumlahkan dan diurutkan mulai dari yang paling banyak sampai yang paling sedikit
  4. Semua biaya dari kesalahan dan kekurangan dari tiap kategori dihitung
  5. Data resultan dianalisa untuk menutupi kategori-kategori yang memerlukan biaya paling besar
  6. Perencanaan yang cermat dibuat untuk melakukan perubahan pada proses dengan mengurangi frekuensi kesalahan dan kekurangan yang paling banyak menghabiskan biaya.
 (2) Indikator Proyek Perangkat Lunak
Indikator proyek perangkat lunak biasanya digunakan oleh manajer proyek dan tim pengembang untuk perencanaan proyek. Metrik proyek memiliki dua macam sasaran. Pertama, metrik digunakan untuk melakukan optimalisasi scheduling sehingga jadwal dapat dipersingkat. Kedua, metrik digunakan untuk menaksir dan meningkatkan kualitas produk. Apabila kualitas meningkat, kesalahan dapat berkurang, maka jumlah revisi yang perlu dilakukan ikut berkurang, sehingga biaya produksi dapat ditekan.

Hal-hal yang harus diukur dalam suatu proyek adalah:
  1. Masukan, mengukur sumber daya (tenaga kerja, lingkungan) yang diperlukan dalam proyek
  2. Keluaran, mengukur hasil yang diperoleh dari suatu proyek pada saat proses rekayasa perangkat lunak
  3. Hasil, mengukur indikasi efektifitas dari produk yang dihasilkan
Sebenarnya, model di atas dapat diterapkan pada proses maupun pada proyek. Model tersebut dapat juga digunakan secara berurutan dalam suatu aktivitas kerangka kerja ke aktivitas kerangka kerja lainnya. Keluaran kerangka kerja tertentu bisa menjadi masukan bagi kerangka kerja yang lain dalam sebuah proyek. Di dalam aliran dari kerangka kerja satu ke kerangka kerja yang lain ini bisa diperoleh metrik hasil sebagai indikasi efektifitas antar kerangka kerja yang saling berhubungan. 
 Tulisan lain yang membahas paradigma indikator proyek perangkat lunak, dapat dilihat disini

Rabu, 25 April 2012

Seminar tentang Internet di ITC HighTech Exhibition 2012

Hari ini, Rabu, 25 April 2012, bertempat di ITC MegaMas High Tech Exhibition 2012, saya akan memberikan sebuah seminar tentang Internet. Kegiatan tersebut menurut rencana akan dimulai pada Pukul 18.00 WITA.

Untuk Materi terkait bisa dilihat disini:
1. Pengantar Teknologi Informasi dan Tren menuju Tahun 2020, klik disini
2. Mengenai Apa itu Web 2.0, klik disini dan Tentang akun Twitter @manadokota, klik disini,
3. Untuk Film yang menjelaskan tentang Web 2.0 bisa dilihat disini.
4. Tentang Mengukur Keberhasilan Aplikasi Media Sosial, klik disini
5. Manfaat Praktis Internet dan Aplikasi Browser, klik disini
6. Manfaat Praktis Internet dan Aplikasi Search Engine, klik disini
7. Tentang Cybercrime, klik disini dan Tentang Incidents Response, klik disini

Untuk materi presentasi dan tulisan2 terkait lainnya bisa diunduh disini

Semoga bermanfaat!

Manfaat Praktis Internet dan Search Engine


Keilmuan Teknologi Informasi biasanya membedakan apa yang dimaksud dengan “browsing”, “searching” dan “surfing”. Surfing diartikan sebagai tindakan berselancar di dunia maya, yakni berpindah (atau melompat) dari satu halaman web kehalaman web lain. Searching diartikan sebagai tindakan mencari di dunia maya, yakni mencari data/informasi dengan menggunakan mesin pencari seperti Google. Sedangkan browsing diartikan sebagai tindakan menelusuri dunia maya, yakni melakukan penelusuran data atau informasi berdasarkan “kategori” tertentu, seperti misalnya dengan menggunakan mesin pencari blekko.

Secara praktis untuk mejelajah internet, anda memerlukan tiga hal:
1) koneksi internet; yang sekarang bisa dilakukan dengan dua cara, yakni melalui wi-fi dan fixed line.
2) memiliki aplikasi browser
3) memiliki aplikasi search engine (mesinpencari)

Pada tulisan ini, saya ingin menulis tips praktis mengenai aplikasi Search Engine (atau Mesin Pencari).
Pada dasarnya, mesin pencari adalah perangkat lunak yang berfungsi untuk mengenali lokasi URL. Mesin pencari diaktifkan dengan mengetikan kata kunci (keyword).Mesin pencari akan menampilkan alamat URL yang terkait dengan keyword tersebut. Di internet, terdapat ratusan mesin pencari yang dapat diakses secara cuma-cuma. Karena sifatnya sebagai pintu gerbang bagi para pengguna sebelum memasuki situs (website) yang diinginkan, banyak yang menyebut mesin pencari sebagai portal (bandingkan dengan fungsi portal di dunia nyata, yang kerap ditemui di pintu masuk ke sebuah kompleks perumahan). Dari berbagai mesin pencari yang ada, yang paling populer diantaranya adalah: Google, Yahoo, dan Altavista (penulis menganjurkan agar para pemula mempergunakan Google untuk latihan melakukan teknik pencarian). 
Sebelum saya menerangkan tentang aplikasi Mesin Pencari, mari pahami beberapa konsep dasar dalam internet.

1. StrukturAlamat web (URL, hyperlink dan Home Page)
Suatu website, padaha kekatnya adalah sekumpulan data (atau informasi) yang tersimpan dalam suatu www server (atau penyedia www) dan dapat diakses secara bebas oleh setiap orang yang berselancar di internet. Analoginya adalah seperti tempat parkir. Data atau informasi disimpan seperti mobil di-parkir pada suatu lokasi tempat parkir tertentu. Atau, dapat digambarkan seperti hotel, yang memiliki banyak ruang-ruang tertentu, sesuai dengan peruntukan masing-masing.
Yang perlu diperhatikan adalah kita harus tahu PERSIS, alamat dari suatu web site yang ingin kita kunjungi. Alamat dari suatu web site diberikan oleh sesuatu yang disebut URL (atau uniform resource locator). Struktur pengalamatan dari URL ini sangat PRESISI, dalam arti, apabila kita mengetikkan alamat URL tersebut dengan benar, maka kita akan segera “sampai” pada alamat yang kita tuju. Sebaliknnya, jika kita salah mengetikkan URL tersebut, maka sudah pasti kita akan diantar ke alamat-salah berdasarkan URL yang kita ketikkan tersebut. Beberapa contoh URL adala hhttp://www.depkominfo.go.id; atau http://www.kompas.com. Dalam prakteknya, kita tidak perlu mengetikkan “http://www.” untuk membuka halaman web, cukup domain utamanya saja. Misalnya: “depkominfo.go.id”. Perlu diketahui bahwa web site yang aktif di internet saat ini, jumlahnya telah mencapai jutaan dan terus bertambah setiap harinya. Oleh karena itu, kita HARUS menggunakan “search engine” (atau mesin pencari) apabila kita akan mencari web site yang berisi informasi yang kita inginkan. (mengenai teknik-teknik searching dasar, akan diterangkan pada bagian berikutnya).
Halaman website juga memiliki apa yang disebut “hyperlink”. Hyperlink adalah bagian dari suatu halaman web berupa teks (ataupun gambar) yang apabila kita “klik”, maka secara otomatis akan melakukan salah satu hal berikut: membuka bagian lain dari halaman web yang sama, membuka halaman lain dari web tersebut, membuka halaman yang berada pada web site berbeda, mengunduh suatu file tertentu, membuka suatu aplikasi tertentu, video ataupun suara.
Sebagian besar situs di Internet, selalu menampilkan halaman muka yang disebut Home Page. Jika kita sampai pada suatu Home Page, maka kita akan mudah melakukan navigasi terhadap “keseluruhan” halaman web tersebut. Disarankan agar supaya para pengguna, dapat menemukan Home Page dari suatu website untuk memudahkan pencarian dalam website tersebut.

2. Anatomi Search Engine (mesinpencari)
Setiap mesin pencari pasti memiliki sebuah fasilitas dimana para pemakai internet (user) dapat mengetikkan kata kunci yang akan menjadi referensi pencarian. Cobalah mengetikkan sebuah kata (searching key) pada kotak kosong tersebut, misalnya: indonesia
Jika tombol “search” dipilih, maka aplikasi mesin pencari akan mencari di seluruh komputer yang terhubung ke internet, berbagai jenis data baik dalam bentuk dokumen, gambar, audio, maupun video yang di dalamnya terdapat teks bertuliskan kata “indonesia”.  Tentu saja jumlah data tentang indonesia akan terus bertambah dari hari ke hari sejalan dengan bertambahnya jumlah file yang diletakkan pada komputer yang terhubung ke internet. Yang ditampilkan oleh mesin pencari adalah link (alamat) keseluruhan situs yang berhubungan dengan hasil dari pencarian terhadap kata “indonesia” tersebut. Seorang user tinggal meng-click salah satu link yang ada untuk dapat mengakses dokumen yang dimaksud.
Sebagai catatan, tidak semua mesin pencari hasilnya akan langsung mengarah ke situs yang bersangkutan. Yahoo misalnya memiliki hasil dimana keseluruhan situs yang ada digolongkan dahulu menjadi beberapa kategori (atau disebut sistem index). Sistem kategori ini dipergunakan untuk membantu user dalam menentukan informasi mengenai “indonesia” yang paling relevan dengan yang diinginkannya. Karena bisa saja berbeda user berbeda kebutuhannya. Contohnya adalah seorang user yang ingin mencari informasi mengenai profil negara Indonesia, maka yang bersangkutan akan dapat menemukan situs yang relevan di bawah kategori “location”; sementara user yang lain yang ingin mencari berita-berita politik sehubungan dengan negara Indonesia akan dapat memperolehnya pada situs-situs di bawah kategori “news and media”.

3. Tips dalammenggunakanMesinPencari Google
Menurut berbagai sumber terdapat beberapa tips dalam membatasi hasil pencarian dan mempersingkat waktu pencarian apabila anda menggunakan mesin pencari google. Tips tersebut antara lain adalah:
a. Preferensi pencarian dapat diatur dengan menklik Search Settings. Ubah Number of Results ke angka yang lebih kecil untuk mengurangi waktu pencarian.
b. Dibawah logo Google disisi kiri hasil pencarian, klik More │ Discussion atau pergi ke Google Grups. Forum ini merupakan tempat untuk mencari solusi yang berhubungnan dengan masalah-masalah teknis.
c. Untuk pencarian yang lebih terperinci, klik Advanced Search dibawah tombol pencarian pada halaman Google atau pada hasil pencarian untuk melakukan pencarian lebih terperinci berdasarkan tanggal, negara, bahasa atau kriteria lainnya.
d. Gunakan fitur Add-ons. Fitur ini sebenarnya adalah aplikasi tambahan yang bisadiinstalkan pada web browser. Misalnya dengan menginstal Add-ons Google Translate pada browser Chrome; maka apabila kita membuka sebuah halaman web, maka dengan serta merta Google akan langsung menterjemahkan isi halaman web ke dalam bahasa yang kita inginkan.
e. Gunakan format tambahan kata seperti “sisteminformasi: ppt” untuk mencari dokumen-dokumen dengan judul system informasi dalam bentuk presentasi power point. Begitu juga untuk file dalam bentuk doc dan pdf. Hal ini berlaku juga untuk tipe file gambar: jpeg, png dan lain-lain.
f. Tidak perlu menggunakan huruf besar atau huruf kecil; tidak perlu menggunakan akhiran dan tidak perlu menggunakan istilah-istilah umum dan tanda baca. Misalnya pencarian dengan keyword “Raven” dan “The Raven” akan menghasilkan pencarian yang berbeda. Dan search engine tidak akan membedakan pencarian dengan keyword “teknologi” atau “TEKNOLOGI”. Pencarian dengan keyword “snakes” tidak perlu, cukup digunakan  “snake” saja.
g. Apabila kita belum menemukan juga data yang kita cari, maka gunakan search engine yang berbeda seperti Yahoo, Bing, Startpage, Altavista ataupun Lycos.

4. Daftar MesinPencari
Seperti yang telah dijelaskan pada sebelumnya, bahwa mesin pencari itu banyak jenisnya. Berikut ini diberikan daftar beberapa mesin pencari yang bisa membantu anda berselancar di internet:
AOL Search at http://search.aol.com/
AltaVista at www.altavista.com
Ask Jeeves at www.askjeeves.com
Direct Hit at www.directhit.com
Excite at www.excite.com
FAST Search at www.alltheweb.com
Google at www.google.com
HotBot at www.hotbot.com
IWon at http://home.iwon.com
Inktomi at www.inktomi.com
LookSmart at www.looksmart.com
Lycos at www.lycos.com
MSN Search at http://search.msn.com
Netscape Search at http://search.netscape.com
Northern Light at www.northernlight.com
Open Directory at http://dmoz.org
RealNames at www.realnames.com
Yahoo at www.yahoo.com
bleko at www.bleko.com