Rabu, 01 Mei 2013

The origin of “software engineering”

Banyak yang menerima bahwa kata "software engineering" pertama kali digunakan saat Konfrensi Internasional Pertama Software Engineering yang diselenggarakan oleh NATO di tahun 1968. Namun ternyata terdapay bukti kuat bahwa, software engineering pertama kali digunakan di tahun 1966, oleh seorang Professor yang bernama Anthony Oettinger.

Sumbernya disini:
“A concern with the science of computing and information processing, while undeniably of the utmost importance and an historic root of our organization [i.e. the ACM - BM] is, alone, too exclusive. While much of what we do is or has its root in not only computer and information science, but also many older and better defined sciences, even more is not at all scientific but of a professional and engineering nature. We must recognize ourselves – not necessarily all of us and not necessarily any one of us all the time – as members of an engineering profession, be it hardware engineering or software engineering, a profession without artificial and irrelevant boundaries like that between ‘scientific’ and ‘business’ applications.”

Selengkapnya anda bisa baca pada link dibawah ini:
The origin of “software engineering”

Bringing C code to the modern world

Setiap peneliti, apalagi praktisi dalam dunia software engineering, harus mengakui, bahwa riset Marco Trudel adalah sebuh TEROBOSAN ...

Bringing C code to the modern world

Senin, 01 April 2013

Evaluasi Tugas Proyek ANSIS Unsrat Fase Planning

Melakukan evaluasi tugas proyek merupakan tugas rutin untuk mata kuliah Analisa dan Perancangan Sistem. Untuk Tahun Akademik 2012/2013 terasa sedikit berbeda, berhubung pendekatan yang dilakukan untuk mata kuliah ini, adalah real-case project base. Pendekatan real-case project base ini terbilang unik dan baru pertama kali dilakukan dalam konteks uji-coba Kurikulum Berbasis Kompetensi untuk Mata Kuliah Software Engineering.

Real-case project base, membagi setiap peserta mata kuliah dalam 4 kelompok utama; yakni 2 kelompok pengembang dan dua kelompok user. Dua kelompok user, dibedakan menjadi kelompok user dengan organisasi berorientasi profit, sedangkan yang lainnya adalah kelompok user berorientasi non profit. Untuk semester ini, kelompok berorientasi profit memilih studi kasus Perusahan Finance, sedangkan kelompok berorientasi non profit memilih studi kasus Perguruan Tinggi Negeri.

Laporan Fase Planning dari setiap kelompok tersebut, bisa dilihat disini:
1. Kelompok Pengembang Cloud Cycle: 
2. Kelompok User Pentagon:
3. Kelompok User PTN dapat dilihat disini:

(Untuk Laporan kelompok Pengembang Skyware, hingga tulisan ini dibuat untuk dievaluasi, belum memasukkan Laporannya)

Berikut adalah catatan evaluasi saya 

1. Semua Laporan yang dimasukkan masih mengandung salah-tulis dan belum dalam bentuk FINAL. Karena tidak memiliki Cover, Halaman Daftar Isi, Halaman Executive Summary serta Daftar Pustaka dan Lampiran, maka saya nilai Laporan ini belum dalam bentuk FINAL.

2. Laporan yang dibuat Kelompok Pengembang Cloud Cycle sudah mengikuti contoh template yang diberikan, dan cukup lengkap. Dibandingkan dengan Laporan yang dibuat oleh Kelompok user PTN dan Pentagon: yang tidak memiliki Laporan Financial Feasibility secara lengkap; yang mana menjadi salah satu tuntutan utama dalam Laporan fase Inception/Planning. Sayangnya, Financial Feasibility Kelompok Cloud Cycle, tidak mencantumkan besar ROI, NPV dan Grafik BEP.

3. Semua kelompok, TIDAK MEMASUKKAN dokumen hasil iterasi yang sesuai dengan metodologi Agile Unified Process; yakni dokumen RMP, dokumen STRQ dan dokumen VISION. Termasuk laporan iterasi proses inception yang dilakukan.

4. Untuk aktivitas estimasi software, maka setiap kelompok menggunakan tools Function Point Analysis yang tepat, namun sayangnya, setiap kelompk masih KELIRU besar ukuran software dan person-months (ukuran berapa lama software akan dikerjakan).

5. Rencana Kerja (atau Workplan) masing2 kelompk sudah tepat; namun TIDAK DILENGKAPI dengan WBS dan/atau Gantt Chart, sehingga tidak bisa memperkirakan dengan detail implementasi Rencana Kerja yang sesuai dengan metodologi. 

6. Proses Bisnis yang dilaporkan oleh Kelompok Pentagon sudah cukup memadai. Namun Gambar Proses Bisnis tersebut tidak sesuai dengan aturan penggambaran standar (misalnya dgn UML atau BPNM). Dibandingkan dengan proses bisnis yang dilaporkan kelompok PTN dan Cloud Cycle yang tidak bisa terbaca dan sepertinya tidak tepat.

7. Daftar RISK yang dilaporkan setiap kelompok juga masih KELIRU. Padahal apabila menggunakan metodologi AUP, maka Risks List haruslah tepat karena akan menjadi acuan dalam proses iterasi setiap fase selanjutnya.

Kesimpulan:
1. Memberikan point 400 untuk Kelompok Cloud Cycle dan Kelompok PTN. Point 400 berarti BELOW AVERAGE, dan disarankan untuk MEMBUAT KEMBALI Laporan ini.
2. Memberikan point 300 untuk Kelompok Pentagon. Point 300 berarti BELOW AVERAGE dan disarankan untuk MEMBUAT KEMBALI Laporan ini.
3. Memberikan point NULL untuk Kelompok Skyware yang tidak memasukkan Laporan tepat waktunya. Nilai akan diberikan setelah laporan dimasukkan. Disarankan untuk segera memasukkan Laporan, berhubung adanya pengurangan point 50 basis point setiap keterlambatan sehari.

Saran:
1. Setiap Pimpinan Kelompok dapat menghadap Dosen Pengampu As Soon As Possible.
2. Perbaikan Dokumentasi dapat dilakukan namun hanya berpengaruh pada Nilai Akhir, bukan pada Nilai Fase Inception sehingga dengan demikian setiap Kelompok dapat berkonsultasi dgn Dosen Pengampu.