Berikut ini saya posting LINK terkait Acuan Praktikum Metode Numerik Bagian 1
1. Topik Keterhubungan antara Kalkulus dan Metode Numerik
http://stanlysk.blogspot.com/2012/04/keterhubungan-kalkulus-dan-metode.html
2. Metode Bagi Dua
https://docs.google.com/file/d/0BxSxy7HfW5oJaF9oYUlpbnNRWmVDTk92a0RYS3lrUQ/edit?pli=1
3. Metode Regula Falsi
http://stanlysk.blogspot.com/2012/04/regula-falsi.html
4. Metode Newton Rhapson
http://stanlysk.blogspot.com/2012/04/newton-rhapson.html
5. Metode Secant
http://stanlysk.blogspot.com/2012/04/secant.html
6. Metode Eliminasi Gauss
http://stanlysk.blogspot.com/2012/04/praktikum-metode-numerik-modul-5-metode.html
7. Metode Iterasi Jacobi
http://stanlysk.blogspot.com/2012/05/iterasi-jacobi.html
8. Metode Gauss Seidel
http://stanlysk.blogspot.com/2012/05/eliminasi-gauss-seidel.html
9. Metode Leat Square
http://stanlysk.blogspot.com/2012/05/least-square.html
Untuk acuan praktikum metode numerik bagian 2 akan diposting kemudian.
Tampilkan postingan dengan label Metode Numerik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Metode Numerik. Tampilkan semua postingan
Rabu, 30 Januari 2013
Senin, 18 Juni 2012
Praktikum Metode Numerik Revisited
Berikut ini adalah kumpulan link terkait Praktikum Metode Numerik
Pengantar Kalkulus dan Metode Numerik, klik disini:
http://stanleykarouw.blogspot.com/2012/04/keterhubungan-kalkulus-dan-metode.html
Metode Bagi Dua, klik disini
https://docs.google.com/file/d/0BxSxy7HfW5oJaF9oYUlpbnNRWmVDTk92a0RYS3lrUQ/edit?pli=1
Metode Posisi Palsu klik disini
http://stanleykarouw.blogspot.com/2012/04/regula-falsi.html
Metode Newton Rhapson, klik disini
http://stanleykarouw.blogspot.com/2012/04/newton-rhapson.html
Metode Secant, klik disini
http://stanleykarouw.blogspot.com/2012/04/secant.html
Metode Eliminasi Gauss, klik disini
http://stanleykarouw.blogspot.com/2012/04/praktikum-metode-numerik-modul-5-metode.html
Metode Iterasi Jacobi, klik disini:
http://stanleykarouw.blogspot.com/2012/05/iterasi-jacobi.html
Metode Eliminasi Gauss Seidel, klik disini
http://stanleykarouw.blogspot.com/2012/05/eliminasi-gauss-seidel.html
Metode Least Square, klik disini
http://stanleykarouw.blogspot.com/2012/05/least-square.html
Beberapa catatan penting, terkait kompetensi Praktikum Metode Numerik:
(1) Membandingkan Algoritma dan Script dari Metode Bagi Dua dan Posisi Palsu dalam Penentuan Solusi;
(2) Ketepatan algoritma dan script Metode Newton-Rhapson dalam Penentuan Solusi Persamaan Non Linier;
(3) Mencari Solusi dengan Pendekatan Metode Secant;
(4) Membandingkan Solusi Persamaan Linier dengan Metode Jacobi VS Gauss-Seidel;
(5) Menerapkan algoritma dan script Metode Gauss Seidel untuk Menemukan Solusi SPL;
(6) Menggunakan algoritma dan script metode Least Square Untuk menemukan solusi.
Pengantar Kalkulus dan Metode Numerik, klik disini:
http://stanleykarouw.blogspot.com/2012/04/keterhubungan-kalkulus-dan-metode.html
Metode Bagi Dua, klik disini
https://docs.google.com/file/d/0BxSxy7HfW5oJaF9oYUlpbnNRWmVDTk92a0RYS3lrUQ/edit?pli=1
Metode Posisi Palsu klik disini
http://stanleykarouw.blogspot.com/2012/04/regula-falsi.html
Metode Newton Rhapson, klik disini
http://stanleykarouw.blogspot.com/2012/04/newton-rhapson.html
Metode Secant, klik disini
http://stanleykarouw.blogspot.com/2012/04/secant.html
Metode Eliminasi Gauss, klik disini
http://stanleykarouw.blogspot.com/2012/04/praktikum-metode-numerik-modul-5-metode.html
Metode Iterasi Jacobi, klik disini:
http://stanleykarouw.blogspot.com/2012/05/iterasi-jacobi.html
Metode Eliminasi Gauss Seidel, klik disini
http://stanleykarouw.blogspot.com/2012/05/eliminasi-gauss-seidel.html
Metode Least Square, klik disini
http://stanleykarouw.blogspot.com/2012/05/least-square.html
Beberapa catatan penting, terkait kompetensi Praktikum Metode Numerik:
(1) Membandingkan Algoritma dan Script dari Metode Bagi Dua dan Posisi Palsu dalam Penentuan Solusi;
(2) Ketepatan algoritma dan script Metode Newton-Rhapson dalam Penentuan Solusi Persamaan Non Linier;
(3) Mencari Solusi dengan Pendekatan Metode Secant;
(4) Membandingkan Solusi Persamaan Linier dengan Metode Jacobi VS Gauss-Seidel;
(5) Menerapkan algoritma dan script Metode Gauss Seidel untuk Menemukan Solusi SPL;
(6) Menggunakan algoritma dan script metode Least Square Untuk menemukan solusi.
Senin, 14 Mei 2012
Least Square
PRAKTIKUM METODE NUMERIK
BAB I
TUJUAN DAN DASAR TEORI
1.1 Tujuan
- Menguasai metode least square line yang digunakan dalam komputasi numerik
- Memahami algoritma pemrograman untuk merancang program metode least square line yang ada dalam komputasi numerik
- Menerapkan algoritma untuk perancangan dan pembuatan program metode least square line.
1.2 Dasar Teori
Metode Least – Squares Line memperkirakan titik-titik (x1,y1),(x2,y2) ... (xn,Yn) mempunyai persamaan:
Y = a + bx
Kemudian kita menggunakan metode dari Least Squares.
Metode ini mencari nilai dari a dan b sebagai:
mempunyai nilai minimum berdasarkan pada grafik di bawah.
BAB II
ALAT DAN BAHAN
II.1 Alat dan Bahan yang perlu dipersiapkan:
1) Buku Teks
2) Unit Pemroses
3) Aplikasi Pembuatan Program
a. Notepad / Notepad++
b. Aplikasi IDE C++ (Bloodsheed Dev C++)
c. Mathematica
d. Matlab
e. IDE Visual Studio 2010
f. Netbeans atau Eclipse
ALAT DAN BAHAN
II.1 Alat dan Bahan yang perlu dipersiapkan:
1) Buku Teks
2) Unit Pemroses
3) Aplikasi Pembuatan Program
a. Notepad / Notepad++
b. Aplikasi IDE C++ (Bloodsheed Dev C++)
c. Mathematica
d. Matlab
e. IDE Visual Studio 2010
f. Netbeans atau Eclipse
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
III.1 Prosedur Umum
- Memahami formulasi matematis Metode Least Square Line
- Menulis Algoritma penyelesaian masalah (dengan menggunakan teks dan/atau flow chart)
- Menulis pseudocode algoritma
- Menguji pseducode algoritma penyelesaian masalah (misalnya dengan menggunakan prosedur Desk Check)
- Melakukan kodifikasi
- Menguji Program (misalnya dengan menggunakan prosedur Joel Test dan/atau tools seperti NUnit, NCover, NCoverExplorer dan TestDriven.NET, atau menggunakan prosedur pengujian langsung)
- Membuat dokumentasi Praktikum (misalnya dengan menggunakan Version Control Subversion, Mercurial, Gita tau Veracity)
III.2 Prosedur Khusus
III.2.1 Contoh menulis program menggunakan IDE Bloodshed Dev C++
- Untuk menulis program baru caranya tekan CTRL+N atau pilih NEW lalu klik Source File terlebih dahulu sebelum mengetik program.
- Ketikkan program anda.
- Simpan program dengan menekan tombol CTRL+F12, pilih Save kemudian pada kotak dialog yang muncul ketikkan nama program pada tempat yang tersedia misalnya Contoh1.cpp, kemudian klik Save atau tekan <ENTER>
- Jalankan program dengan terlebih dahulu melakukan kompilasi. Hal ini dapat dilakukan sekaligus dengan mengklik Compile & Run (F9) pada menu bar ataulangsung menekan F9 pada keyboard.
- Bila kompilasi tidak berhasil dan memunculkan pesan error, periksa kembali kode program yang ada kemudian perbaiki kesalahan dan lakukan kembali langkah 3 dan 4.
- Untuk membuka arsip yang ada, gunakan OPEN atau tekan CTRL+O pada keyboard.
III.2.2 Contoh Program
#include <iostream>
#include <cmath>
#include<math.h>
using namespace std;
void gauss(int N, // bilangan yg tak diketahui
float A [20] [21], // koefisien constants
float result[20],
bool& err)
// N linear
// metode Gaussian elimination
// baris N dan N+1 kolom A
{
int indx[20];
float scale[20];
float maxRatio;
int maxIndx;
int tmpIndx;
float ratio;
float sum;
for (int i = 0; i < N; i++) indx[i] = i; // inisiasi index array
// skala faktor
for (int row = 0; row < N; row++)
{
scale[row] = abs(A[row][0]);
for (int col = 1; col < N; col++)
{
if (abs(A[row][col]) > scale[row]) scale[row] = abs(A[row][col]);
}
}
// lanjutkan elimination
for (int k = 0; k < N; k++)
{
// index baris pivot
maxRatio = abs(A[indx[k]] [k])/scale[indx[k]];
maxIndx = k;
for (int i = k+1; i < N; i++)
{
if (abs(A[indx[i]] [k])/scale[indx[i]] > maxRatio)
{
maxRatio = abs(A[indx[i]] [k])/scale[indx[i]];
maxIndx = i;
}
}
if (maxRatio == 0) // no pivot available
{
err = true;
return;
}
tmpIndx =indx[k]; indx[k]=indx[maxIndx]; indx[maxIndx] = tmpIndx;
// gunakan baris pivot
for (int i = k+1; i < N; i++)
{
ratio = -A[indx[i]] [k]/A[indx[k]] [k];
for (int col = k; col <= N; col++)
{
A[indx[i]] [col] += ratio*A[indx[k]] [col];
}
}
}
// kembali
for (int k = N-1; k >= 0; k--)
{
sum = 0;
for (int col = k+1; col < N; col++)
{
sum += A[indx[k]] [col] * A[indx[col]] [N];
}
A[indx[k]] [N] = (A[indx[k]] [N] - sum)/A[indx[k]] [k];
}
/*
cout << endl;
for (int r=0; r<N; r++)
{
cout << indx[r];
for (int c=0; c<=N; c++) cout<<" " << A[r][c];
cout << endl;
}
*/
for (int k = 0; k < N; k++) result[k] = A[indx[k]] [N];
}
int main()
{
float A[20][21];
float X[20],C[20],D[20];
float C[8]={-1,0,1,2,3,4,5,6};
float D[8]={10,9,7,5,4,3,0,-1};
float t;
float a,b,c,f;
bool err;
a=0;
b=0;
c=0;
f=0;
for(int l=0; l<=3;l++){
a=a+C[l];
b=b+D[l];
c=c+pow(C[l],2);
f=f+((C[l])*(D[l]));
}
A[0][0] = c;
A[0][1] = a;
A[0][2] = f;
A[1][0] = a;
A[1][1] = t;
A[1][2] = b;
gauss(2, A, X, err);
cout<<endl;
cout<<X[0]<<"X + "<<X[1]<<endl;
std::cin.get();
system("pause");
return 0;
}
Eliminasi Gauss Seidel
Praktikum Metode Numerik
Modul 7 Metode Eliminasi Gauss Seidel
BAB I
TUJUAN DAN DASAR TEORI
I.1 Tujuan
- Menguasai iterasi Gauss-Siedel yang digunakan dalam komputasi numerik.
- Memahami algoritma pemrograman untuk merancang program metode Gauss-Siedel yang ada dalam komputasi numerik.
- Menerapkan algoritma untuk perancangan dan pembuatan program metode Gauss-Siedel.
I.2 Dasar Teori
Metode Gauss-Siedel digunakan untuk menyelesaikan Sistem Persamaan Linear (SPL) berukuran besar dan proporsi koefisien nolnya besar, seperti sistem-sistem yang banyak ditemukan dalam sistem persamaan diferensial. Metode iterasi Gauss-Siedel dikembangkan dari gagasan metode iterasi pada solusi persamaan tak linier.
Teknik iterasi jarang digunakan untuk menyelesaikan SPL berukuran kecil karena metode-metode langsung seperti metode eliminasi Gauss lebih efisien daripada metode iteratif. Akan tetapi, untuk SPL berukuran besar dengan presentase elemen nol pada matriks koefisien besar, teknik iterasi lebih efisien daripada metode langsung dalam hal penggunaan memori komputer maupun waktu komputasi. Dengan metode iterasi Gauss-Siedel sesatan pembulatan dapat diperkecil karena dapat meneruskan iterasi sampai solusinya seteliti mungkin sesuai dengan batas sesatan yang diperbolehkan.
Suatu sistem persamaan linier terdiri atas sejumlah berhingga persamaan linier dalam sejumlah berhingga variabel. Menyelesaikan suatu sistem persamaan linier adalah mencari nilai-nilai variabel yang belum diketahui yang memenuhi semua persamaan linier yang diberikan.
I.3 Algoritma
(1) Masukkan matrik A, dan vektor B beserta ukurannya n
(2) Tentukan batas maksimum iterasi max_iter
(3) Tentukan toleransi error ε
(4) Tentukan nilai awal dari xi, untuk i=1 s/d n
(5) Simpan xi dalam si, untuk i=1 s/d n
(6) Untuk i=1 s/d n hitung
(7) Iterasi <-- iterasi+1
(8) Bila iterasi lebih dari max_iter atau tidak terdapat ei<ε untuk i=1 s/d n maka proses dihentikan dari penyelesaiannya adalah xi untuk i=1 s/d n. Bila tidak maka ulangi langkah (5)
ALAT DAN BAHAN
II.1 Alat dan Bahan yang perlu dipersiapkan:
1) Buku Teks
2) Unit Pemroses
3) Aplikasi Pembuatan Program
a. Notepad / Notepad++
b. Aplikasi IDE C++ (Bloodsheed Dev C++)
c. Mathematica
d. Matlab
e. IDE Visual Studio 2010
f. Netbeans atau Eclipse
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
III.1 Prosedur Umum
- Memahami formulasi matematis Metode Iterasi Jacobi
- Menulis Algoritma penyelesaian masalah (dengan menggunakan teks dan/atau flow chart)
- Menulis pseudocode algoritma
- Menguji pseducode algoritma penyelesaian masalah (misalnya dengan menggunakan prosedur Desk Check)
- Melakukan kodifikasi
- Menguji Program (misalnya dengan menggunakan prosedur Joel Test dan/atau tools seperti NUnit, NCover, NCoverExplorer dan TestDriven.NET, atau menggunakan prosedur pengujian langsung)
- Membuat dokumentasi Praktikum (misalnya dengan menggunakan Version Control Subversion, Mercurial, Gita tau Veracity)
III.2 Prosedur Khusus
III.2.1 Contoh menulis program menggunakan IDE Bloodshed Dev C++
- Untuk menulis program baru caranya tekan CTRL+N atau pilih NEW lalu klik Source File terlebih dahulu sebelum mengetik program.
- Ketikkan program anda.
- Simpan program dengan menekan tombol CTRL+F12, pilih Save kemudian pada kotak dialog yang muncul ketikkan nama program pada tempat yang tersedia misalnya Contoh1.cpp, kemudian klik Save atau tekan <ENTER>
- Jalankan program dengan terlebih dahulu melakukan kompilasi. Hal ini dapat dilakukan sekaligus dengan mengklik Compile & Run (F9) pada menu bar ataulangsung menekan F9 pada keyboard.
- Bila kompilasi tidak berhasil dan memunculkan pesan error, periksa kembali kode program yang ada kemudian perbaiki kesalahan dan lakukan kembali langkah 3 dan 4.
- Untuk membuka arsip yang ada, gunakan OPEN atau tekan CTRL+O pada keyboard.
III.2.2 Contoh Program
Senin, 07 Mei 2012
Iterasi Jacobi
MODUL 6 Iterasi Jacobi
BAB I
TUJUAN DAN DASAR TEORI
I.1 Tujuan
1) Menguasai iterasi Jacobi yang digunakan dalam komputasi numerik.
2) Memahami algoritma pemrograman untuk merancang program iterasi Jacobi.
3) Menerapkan algoritma untuk perancangan dan pembuatan program iterasi Jacobi.
I.2 Dasar Teori
Metode iterasi Jacobi merupakan salah satu bidang analisis numerik yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan persamaan linear dan sering dijumpai dalam berbagai disiplin ilmu. Metode iterasi Jacobi merupakan salah satu metode tak langsung, yaitu bermula dari suatu hampiran penyelesaian awal dan kemudian berusaha memperbaiki hampiran dalam tak berhingga dengan langkah konvergen. Metode iterasi Jacobi ini digunakan untuk menyelesaikan persamaan linear berukuran besar dan proporsi koefisien nolnya besar. Metode ini ditemukan oleh matematikawan yang berasal dari Jerman, Carl Gustav Jakob Jacobi. Penemuan ini diperkirakan pada tahun 1800-an.
Jika merubah Sistem Persamaan Linear, maka dapat ditulis sebagai berikut
Ax = B
Kemudian, diketahui bahwa A = D + (L + U), dimana D merupakan matriks diagonal, L merupakan matriks segitiga bawah, dan U merupakan matriks segitiga atas. Setelah itu, persamaan diatas dapat diubah menjadi:
TUJUAN DAN DASAR TEORI
I.1 Tujuan
1) Menguasai iterasi Jacobi yang digunakan dalam komputasi numerik.
2) Memahami algoritma pemrograman untuk merancang program iterasi Jacobi.
3) Menerapkan algoritma untuk perancangan dan pembuatan program iterasi Jacobi.
I.2 Dasar Teori
Metode iterasi Jacobi merupakan salah satu bidang analisis numerik yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan persamaan linear dan sering dijumpai dalam berbagai disiplin ilmu. Metode iterasi Jacobi merupakan salah satu metode tak langsung, yaitu bermula dari suatu hampiran penyelesaian awal dan kemudian berusaha memperbaiki hampiran dalam tak berhingga dengan langkah konvergen. Metode iterasi Jacobi ini digunakan untuk menyelesaikan persamaan linear berukuran besar dan proporsi koefisien nolnya besar. Metode ini ditemukan oleh matematikawan yang berasal dari Jerman, Carl Gustav Jakob Jacobi. Penemuan ini diperkirakan pada tahun 1800-an.
Jika merubah Sistem Persamaan Linear, maka dapat ditulis sebagai berikut
Ax = B
Kemudian, diketahui bahwa A = D + (L + U), dimana D merupakan matriks diagonal, L merupakan matriks segitiga bawah, dan U merupakan matriks segitiga atas. Setelah itu, persamaan diatas dapat diubah menjadi:
Dx | (L | U)x = b
Kemudian
x = D -1 [b – ( L | U ) x]
Jika ditulis dalam aturan iteratif, maka metode Jacobi dapat ditulis sebagai
x(k+1) = D -1 [b – ( L | U ) x(k)]
Kemudian
x = D -1 [b – ( L | U ) x]
Jika ditulis dalam aturan iteratif, maka metode Jacobi dapat ditulis sebagai
x(k+1) = D -1 [b – ( L | U ) x(k)]
Dimana k merupakan banyaknya iterasi. Jika x(k) menyatakan hampiran ke-k penyelesaian Sistem Persamaan Linear, maka x(0) adalah hampiran awal.
BAB II
ALAT DAN BAHAN
II.1 Alat
dan Bahan yang perlu dipersiapkan:
1) Buku Teks
2) Unit Pemroses
3) Aplikasi Pembuatan Program
a.
Notepad / Notepad++
b.
Aplikasi IDE C++ (Bloodsheed Dev C++)
c.
Mathematica
d.
Matlab
e.
IDE Visual Studio 2010
f.
Netbeans atau Eclipse
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
III.1 Prosedur
Umum
1) Memahami formulasi matematis Metode Iterasi
Jacobi
2) Menulis Algoritma penyelesaian masalah (dengan
menggunakan teks dan/atau flow chart)
3) Menulis pseudocode algoritma
4) Menguji pseducode algoritma penyelesaian masalah
(misalnya dengan menggunakan prosedur Desk Check)
5) Melakukan kodifikasi
6) Menguji Program (misalnya dengan menggunakan
prosedur Joel Test dan/atau tools seperti NUnit, NCover, NCoverExplorer dan
TestDriven.NET, atau menggunakan prosedur pengujian langsung)
7) Membuat dokumentasi Praktikum (misalnya dengan
menggunakan Version Control Subversion, Mercurial, Gita tau Veracity)
III.2
Prosedur Khusus
III.2.1
Contoh menulis program menggunakan IDE Bloodshed Dev C++
1)
Untuk menulis program baru
caranya tekan CTRL+N atau pilih NEW lalu klik Source File terlebih dahulu
sebelum mengetik program.
2)
Ketikkan program anda.
3)
Simpan program dengan menekan
tombol CTRL+F12, pilih Save kemudian pada kotak dialog yang muncul ketikkan
nama program pada tempat yang tersedia misalnya Contoh1.cpp, kemudian klik Save
atau tekan <ENTER>
4)
Jalankan program dengan
terlebih dahulu melakukan kompilasi. Hal ini dapat dilakukan sekaligus dengan
mengklik Compile & Run (F9) pada menu bar ataulangsung menekan F9 pada
keyboard.
5)
Bila kompilasi tidak berhasil
dan memunculkan pesan error, periksa kembali kode program yang ada kemudian
perbaiki kesalahan dan lakukan kembali langkah 3 dan 4.
6)
Untuk membuka arsip yang ada,
gunakan OPEN atau tekan CTRL+O pada keyboard.
III.2.2 Prosedur Uji Coba
Perhatikan
penggalan program berikut
Lakukan
langkah-langkah berikut:
1. Terdapat sebuah
program dibawah
2. Pahami algoritma penyelesaian masalah pada program diatas!
3. Tuliskan program berdasarkan langkah-langkah algoritma
penyelesaian masalah!
4. Jalankan program
5. Temukan kesalahan program
6. Membuat dokumentasi
7. Lakukan kembali langkah 4 hingga langkah 6
8. Tuliskan program yang sudah benar
9. Membuat dokumentasi laporan lengkap
Contoh Program:
#include <iostream>
#include <math.h>
using namespace std;
//Iterasi Jacobi
int main(){
int a, b, c, d, e, f, g, h, i, j, k,
l, xb, yb, zb;
float x, xk, y, yk,z, zk, selisih_x,
selisih_y, selisih_z;
char pil;
do
{
cout<<”Format: 4x – y + z =
7”<<endl;
cout<<” 4x – 8y + z =
21”<<endl;
cout<<” -2x + y + 5z =
15”<<endl;
cout<<”Harga awal:(1,2,2)”;
int n=1;
do {
xk=(7-(-4*y)-(1*z))/4;
yk=(-21-(4*x)-(1*z))/-8;
zk=(15-(-2*x)-(1*y))/5;
cout<<”x”<<n<<”:
”<<xk<<endl;
cout<<”y”<<n<<”:
“<<yk<<endl;
cout<<”z”<<n<<”:
“<<zk<<endl;
y=yk;
z=zk;
n++;
xb=x;
selisih_x=x-xb;
yb=y;
selisih_y=y-yb;
zb=z;
selisih_z=z-zb;
}
while((selisih_x>0.00001||selisih_x<-0.00001)
\
||(selisih_y>0.00001||selisih_y<-0.00001)
\
||(selisih_z>0.00001||selisih_z<-0.00001));
cout<<”\nApakah ingin diulang
lagi?”;
cin>>pil;
cout<<endl;
}
while (pil==’Y’||pil=’y’);
return 0;
}
3.2.3 Saran
1. Pelajari buku teks dan sumber lainnya
2. Mintalah petunjuk dari dosen pengasuh, asisten laboratorium dan
lainnya.
3. Lakukan dokumentasi dengan baik.
4. Belajarlah bekerja dalam kelompok.
5. Ikuti setiap langkah dari prosedur yang ada
Senin, 30 April 2012
Eliminasi Gauss
Praktikum Metode Numerik
Modul 5 Metode Eliminasu Gauss
BAB I
TUJUAN DAN DASAR TEORI
I.1. Tujuan
1) Menguasai metode eliminasi gauss yang digunakan dalam komputasi numerik
2) Memahami algoritma pemrograman untuk merancang program metode eliminasi gauss yang ada dalam komputasi numerik
3) Menerapkan algoritma untuk perancangan dan pembuatan program metode eliminasi gauss.
II.2. Dasar Teori
Berikut ini dipaparkan metode 2 langkah dalam menyelesaikan persamaan dengan Gaussian Eliminasi.
Langkah ke-1:
Melakukan proses triangulasi = mengubah matriks A menjadi matriks segitiga (hal ini akan mengubah matriks B)
Langkah ke-2:
Melakukan substitusi mundur, yaitu: menghitung x mengikuti urutan terbalik, dari yang terakhir (Xn ) sampai yang pertama (X1 )
Modul selengkapnya dapat diunduh disini
Modul 5 Metode Eliminasu Gauss
BAB I
TUJUAN DAN DASAR TEORI
I.1. Tujuan
1) Menguasai metode eliminasi gauss yang digunakan dalam komputasi numerik
2) Memahami algoritma pemrograman untuk merancang program metode eliminasi gauss yang ada dalam komputasi numerik
3) Menerapkan algoritma untuk perancangan dan pembuatan program metode eliminasi gauss.
II.2. Dasar Teori
Berikut ini dipaparkan metode 2 langkah dalam menyelesaikan persamaan dengan Gaussian Eliminasi.
Langkah ke-1:
Melakukan proses triangulasi = mengubah matriks A menjadi matriks segitiga (hal ini akan mengubah matriks B)
Langkah ke-2:
Melakukan substitusi mundur, yaitu: menghitung x mengikuti urutan terbalik, dari yang terakhir (Xn ) sampai yang pertama (X1 )
Modul selengkapnya dapat diunduh disini
Senin, 23 April 2012
secant
Praktikum Metode Numerik
MODUL 4 Metode SECANT
BAB I
TUJUAN DAN DASAR TEORI
I.1 Tujuan
1. Menguasai metode Secant yang digunakan dalam komputasi numerik.
2. Memahami algoritma pemrograman untuk merancang program metode Secant yang ada dalam komputasi numerik.
3. Menerapkan algoritma untuk perancangan dan pembuatan program metode Secant.
4. Melakukan pengujian algoritma dan kode program
5. Membuat Dokumentasi
I. 2 Dasar Teori
Akar fungsi pada metode Secant untuk i=1 dan 2 bisa dihitung dengan metode yang lain atau ditebak. Mulai i=3, akar fungsi dihitung dengan rumus (umum):
I. 3 Langkah – langkah Metode Secant:
1. Menentukan nilai awal P0 dan P1.
2. Mencari nilai P berikutnya, dengan
3. Menguji P, apakah f(x) ≈ 0.
4. Mencari nilai P berikutnya sampai f(x) ≈ 0.
Modul selengkapnya dapat diunduh disini.
Newton Rhapson
Praktikum Metode
Numerik
Modul 3 Metode
NEWTON - RHAPSON
BAB I
TUJUAN DAN DASAR TEORI
I.1 Tujuan
1.
Menguasai metode Newton Rhapson yang digunakan dalam komputasi numerik.
2.
Memahami algoritma pemrograman untuk merancang program metode posisi palsu
- metode yang ada dalam komputasi numerik.
3.
Menerapkan algoritma untuk perancangan dan pembuatan program metode posisi
palsu.
4.
Melakukan pengujian algoritma dan kode program
5.
Membuat dokumentasi
I.2 Dasar Teori
Metode
Newton-Raphson adalah metode penyelesaian persamaan non-linear, dengan cara
merapatkan suatu titik pada suatu sumbu x sehingga hampir mendekati perpotongan
garis dengan sumbu x.
I.3 Langkah – langkah metode Newton Rhapson
1)
Menentukan nilai awal P0.
2)
Mencari nilai P berikutnya, dengan
3)
Menguji P, apakah f(x) sudah
mendekati 0.
4)
Mencari nilai P berikutnya.
Modul selengkapnya dapat diunduh disni
Regula Falsi
Praktikum Metode
Numerik
MODUL 2 Metode POSISI
PALSU
BAB I
TUJUAN DAN DASAR TEORI
I.1 Tujuan
1.
Menguasai metode posisi palsu (atau regula-falsi) yang digunakan
dalam komputasi numerik.
2.
Memahami algoritma pemrograman untuk merancang program metode posisi palsu
- metode yang ada dalam komputasi numerik.
3.
Menerapkan algoritma untuk perancangan dan pembuatan program metode posisi
palsu.
4.
Melakukan pengujian algoritma dan kode program
5.
Membuat dokumentasi
I.2 Dasar Teori
Metode
posisi palsu (atau regula-falsi) menetapkan hampiran akar sebagai
perpotongan antara garis yang melalui titik [a, f(a)], dan titik [b,f(b)]
dengan sumbu-x. Jika titik potong tersebut adalah c, maka akar
terletak antara (a,c) atau (c,b). Penentuan interval yang
mengandung akar seperti pada metode bagi dua.
I.3 Langkah – langkah metode Posisi Palsu
1. Tentukan
batas atas (a) dan batas bawah (b)
2. Menghitung c dengan rumus:
3. Subtitusikan
nilai c dalam Fungsi
4. Jika
f(c) < 0 maka nilai c sebelumnya akan menjadi batas atas (a) untuk iterasi berikutnya
5. Jika
f(c) > 0 maka nilai c sebelumnya akan menjadi batas bawah (b) untuk iterasi
berikutnya
6. Iterasi
berhenti sampai nilai f(c) = 0
Modul
selengkapnya bisa diunduh disini
Langganan:
Postingan (Atom)