Terdapat beberapa teknik untuk mendefinisikan persyaratan perangkat lunak. Salah satunya adalah yang disebut Quality function deployment (QFD). Pressman menjelaskan bahwa QFD merupakan salah satu teknik manajemen kualitas yang dapat "menterjemahkan" kebutuhan pelanggan ke dalam bentuk persyaratan software yang teknis; dengan berpedoman pada kebutuhan pelanggan. Teknik QFD dimulai dengan mengklasifikasikan requirements ke dalam tiga tipe yakni normal, expected dan exciting. Kebutuhan "normal" adalah persyaratan yang mandatory dikembangkan oleh tim pengembang. Sementara untuk kategori expected dan exciting adalah persyaratan yang dapat "ditunda". Klasifikasi pesyaratan kebutuhan ini didasarkan atas value (atau manfaat) yang bisa diperoleh dari implementasi fitur tersebut pada sistem aplikasi perangkat lunak yang akan dikembangkan. Tentu saja dibutuhkan sebuah proses yang disebut "value analysis" untuk mengidentifikasi secara lengkap setiap persyaratan perangkat lunak tersebut.
Melakukan elisitasi persyaratan perangkat lunak, bukanlah pekerjaan yang mudah, meski demikian dengan sering melakukan latihan, maka tim pengembang akan makin baik. Penyebabnya adalah user yang sering tidak memahami perangkat lunak yang akan dibangun dan komunikasi tim pengembang yang tidak efektif. Kedua faktor ini sering menyebabkan "gagalnya" proses elisitasi mendapatkan persyaratan perangkat lunak dengan lengkap.
Menurut Pressman, terdapat beberapa produk yang dapat dihasilkan dari proses elisitasi persyaratan perangkat lunak ini, diantaranya adalah:
1) Statement of need and feasibility
2) Bounded statement of scope for system or product
3) List of stakeholders involved in requirements elicitation
4) Description of system’s technical environment
5) List of requirements organized by function and applicable domain constraints
6) Set of usage scenarios (use-cases) that provide use insight into operation of deployed system
7) Prototypes developed to better understand requirements
Setelah melakukan proses elisitasi persyaratan perangkat lunak, maka tim pengembang akan membuat dokumen vision. Sebuah contoh dari dokumen vision tersebut dapat dilihat disini:
Untuk penjelasan lebih mendalam mengenai teknik QFD dapat mengacu pada URL dibawah ini:
dan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar