Pertanyaan pertama yang selalu muncul di benak pengembang perangkat lunak adalah "mengapa harus repot-repot membuat model sistem dari perangkat lunak yang akan dibangun?"
Memang, jika hanya melihat dari "satu sisi", maka langkah pemodelan sistem perangkat lunak, seperti membuang waktu. Namun demikian, pada kenyataannya, tidaklah demikian. Para pengembang perangkat lunak yang punya banyak "jam terbang" dan telah mengembangkan berbagai "model" akan menyetujui bahwa langkah pemodelan merupakan langkah yang penting dan strategis, dalam pengembangan perangkat lunak.
Sedikitnya ada beberapa alasan mengapa para pengembang "pemula" tidak memahami pentingnya langkah pemodelan perangkat lunak, diantaranya adalah:
1) terlalu banyak melibatkan pekerjaan "dokumentasi" perangkat lunak;
2) tidak menggambarkan persyaratan non - fungsional
3) tidak dapat menggambarkan keseluruhan aplikasi yang akan dikembangkan
4) jika modelnya terlalu "mendetail" maka justru akan membuat kebingungan.
Para pengembang "pemula" JUSTRU harus mengubah paradigma diatas, dengan meyakini bahwa model perangkat lunak, merupakan syarat penting untuk memulai kegiatan pengembangan perangkat lunak. Misalnya, dengan menggunakan model diagram, maka pengembang dapat "mengkomunikasikan" dengan pengguna, perihal perangkat lunak yang akan dikembangkan. Dari sisi pengembang, maka model perangkat lunak akan menjadi "panduan" pada langkah-langkah selanjutnya.
Banyak notasi yang dapat digunakan untuk memodelkan perangkat lunak, yang umum digunakan adalah:
Diagram Konteks,
Data Flow Diagram
Diagram Aktivitas
Diagram Use Case
Diagram Kelas
Diagram Sekuens
Diagram Navigasi
UML adalah salah notasi pemodelan yang umum digunakan dalam industri perangkat lunak. Untuk acuan RESMI dari notasi pemodelan UML, dapat mengklik tautan dibawah ini:
1. http://www.uml.org/
1. http://www.uml.org/
3. Document Associated with UML version 2.0:
4. UML version 2: In support on model driven development: