Kamis, 10 Mei 2012

Apa itu Web 2.0?

Tulisan ini merupakan sambungan dari tulisan saya sebelumnya. Silahkan membaca bagian ini sebelumnya:
1. Paradigma Web 2.0 disini
2. Perspektif Teknologi Informasi disini
3. Paradigma Web 2.0: Agile Process disini 


Demam Web 2.0 sudah menjamur di Kota Manado, dimana-mana, sepanjang mata memandang, generasi muda (dan tua) menggunakan perangkat mobile yang menghubungkan mereka dengan internet. Mereka mewakili apa yang disebut disebut Generasi C (menurut Prof Dr. Rhenal Kasali, C adalah Connected). Generasi C memiliki karakteristik "always on". Selalu berusaha untuk terkoneksi dengan internet, selalu mengupdate status di Facebook, selalu men-twit di Twitter

Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah apakah itu yang dimaksud dengan Web 2.0? Silahkan melihat film dibawah ini:


Secara mendasar, terdapat perbedaan pada Web 1.0 dan Web 2.0. Web 1.0 memiliki karakteristik utama "menyajikan" informasi satu arah kepada pembaca. Sedangkan Web 2.0 melibatkan para pembaca, sehingga pembaca pun dapat turut "menyajikan" informasi. Informasi yang disajikan melalu media Web, biasa disebut dengan "content". Sehingga secara singkat dapat dikatakan bahwa dalam Web 2.0, maka pembaca (atau pengguna) dapat turut serta mengelola, membagikan, menulis-kembali, mengupdate, mengkritisi suatu content yang ditampilkan di Web. Web 2.0 adalah "percakapan" dimana setiap pengguna diberikan kesempatan untuk "berbicara" dan membagikan pandangannya.

Para penggiat dan pakar Web 2.0 menyebut Web 2.0 sebagai "aristektur partisipasi"; yakni sebuah platform yang "memaksa" pengguna untuk berinteraksi dan turut berkontribusi. Sehingga pengguna menjadi "titik sentral" dalam pengelolaan informasi pada platform Web 2.0. Seperti yang dituliskan dalam majalah TIME[1] di tahun 2006, bahwa "Person of the Year was You". Makna yang terkandung pada arsitektur Web 2.0 adalah "pergeseran" paradigma pemberdayaan kekuasaan, dari ... empowered few to empowered many ...
      “We can’t be device centric...we must be user centric.”
             — Bill Gates, MIX06 conference[2]


Kenyataannya, banyak perusahaan-perusahaan yang berbasis Web 2.0  dibangun dengan mengandalkan user-generated content dan harnessing collective intelligence. Signifikansinya adalah bukan sekedar mendapatkan user-generated content, tapi juga bagaimana memanfaatkannya. Google—the leading search engine and Internet advertising  company—merupakan salah satu contoh perusahaan yang sering memanfaatkan user-generated content unk memberikan layanan kepada penggunanya.

Untuk websites seperti MySpace®, Flickr, YouTube and Wikipedia®,  maka user akan "menciptakan" content, sedangkan website tersebut menyediakan platformnya. Intinya adalah perusahaan-perusahaan "mempercayai" para usernya akan menyediakan kontribusi untuk perusahaan tersebut.

Arsitektur partisipasi Web 2.0 juga berlaku dalam pengembangan perangakt lunak. Sebut saja, gerakan Open Source yang mengizinkan kepada siapa saja untuk "menggunakan dan memodifikasi" kode perangkat lunak. Open Source telah memberikan kontribusi yang cukup besar dalam memicu perkembangan Web 2. Termasuk saya sendiri yang menggunakan OS Ubuntu dan browser Chrome untuk menulis blog ini!

Social bookmarking sites seperti del.icio.us and Ma.gnolia memberikan layanan kepada para penggunanya untuk merekomendasikan webswite favorite kepada pengguna lain. Aplikasi social media seperti Digg or Reddit memungkinkan kepada para pembaca untuk menentukan sendiri artikel mana yang penting untuk dibaca dan dibagikan.
Web 2.0 juga memungkinkan kita untuk melakukan tagging (atau labeling) sebuah web  content dengan subject atau kata kunci/keyword, sedemikian sehingga memudahkan kita untuk menemukan "lokasi" dari informasi yang kita butuhkan tersebut di kemudian hari. Juga fasilitas RSS feeds memungkinkan kita untuk mendapatkan update informasi terkini hanya dengan menekan sebuah tombol di perangkat mobile dan desktop kita.

Bagian selanjutnya dari tulisan bersambung ini, saya akan menjelaskan Teknologi dibalik Aplikasi Web 2.0. Misalnya teknologi pengembangan aplikasi Web dengan Ajaz, termasuk XHTML, Cascading Style Sheets (CSS, JavaScript, the Document Object Model (DOM), XML dan the XML HTTP Request object  termasuk sebuah toolkits populer dari Ajax —Dojo dan Script.aculo.us.
Tentu saja, kita tidak bisa melupakan bagaimana mengembangkan aplikasi web Rich Internet Applications (RIAs)— yang memberikan tingkat responsiveness tinggi dan fitur GUI untuk aplikasi desktop. RIAs dibagun dengan memanfaatkan Adobe’s Flex, Microsoft’s Silverlight, ASP.NET Ajax dan Sun’s JavaServer Faces. Juga terdapat terknologi terkini seperti Adobe’s Dreamweaver dan kemampuan Ajax-enabling-nya. Termasuk teknologi seperti JSON, the web servers IIS dan Apache, MySQL, PHP dan ASP.NET

Sumber Kutipan:
[1] Grossman, L. “TIME’s Person of the Year: You.” TIME, December 2006 
[2] Bill Gates: Microsoft MIX06 Conference.” Microsoft, March 2006 

1 komentar: