Selasa, 08 Mei 2012

Mengapa belajar informatika?

Kemaren pagi dan (malam) saya men-tweet tentang beberapa permasalahan yang "menggalaukan" saya sebagai seorang dosen kelimuan informatika. Kegalauan ini dikarenakan dari hasil pengamatan saya di beberapa universitas tempat saya mengajar, adanya suatu gejala dimana para mahasiswa yang belajar ilmu komputer/informatika, makin tidak bisa melakukan analisis dan disain terkait software development. Tulisan ini kemudian saya buat untuk mengingatkan kita, mengapa belajar programming languages?

Belajar programming languages pada level sarjana S1 (undergraduate) sebenarnya bukan sekedar menjadi "tukang ketik", "tukang sambung kabel" ataupun menjadi "programmer" biasa. Salah satu kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh undergraduate students, terkait software engineering sebenarnya adalah mampu melakukan proses analisis dan disain untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan keilmuan. Kompetensi ini DIMULAI dengan membangun kerangka konsep berpikir yang terkait teori dan konteks bahasa pemrograman. Jadi bukan sekedar langsung melakukan coding.

Terkait hal ini saya mentweet:
With studying the programming-language concepts, we can: 
1) increased capacity to express ideas
2) Improved background for choosing appropriate language;
3) Increased ability to learn new languages
4) Better understanding of the significance of implementation
5) Increased ability to design new language 
6) Overall advancement of computing 

Kemudian saya lanjutkan dengan mentweet hal hal berikut ini:
1) scra umum, dpt saya ungkapkan mengapa prodi teknik informatika cenderung hny meluluskan kualitas setingkat "tempat kursus komputer?
2) Krn prodi2 teknik informatika d @provsulut TIDAK memiliki mata kuliah sprti "Concepts of Programming Language"
3) Mahasiswa2 *cenderung* hny lsg diperkenalkan pada "how to" syntax dan semantics C/C++, Java atau MySQL, bukan "why"
4) Tanpa diberikan pemahaman konsep dan konteks programming language; termasuk sejarah dan asal syntax & semantics language tsb
5) Akibatny adlh mahasiswa2 prodi teknik informatika, hny dididik utk menjadi "tukang bangunan" "tukang-sambung-kabel" "tukang-servis"
6) Mnrt saya, kapasitas lulusan perguruan tinggi yg hny menghasilkan lulusan level "tukang2", tak ubahnya dgn Tempat Kursus Komputer / SMK
7) Kompetensi Inti seorang sarjana sbnrnya adalah kemampuan utk menganalisis masalah, mendisain solusi dan implementasi solusi dlm "real-world"
8) Disamping turut mengembangkan ilmu, dgn melakukan riset-berkelanjutan terkait isu2 terkini demi kemaslahatan umat manusia

Banyak yang memberi tanggapan via REPLY terkait tweet saya ini, bahkan hingga menjelang pagi pun, masih ada akun yang memberi tanggapan. Saya yakin dengan banyaknya tanggapan yang diberikan, menunjukkan adanya "kekuatiran" yang sama, yang dirasakan oleh berbagai lapisan masyarakat, terkait dengan tren makin menurunnya kompetensi seorang sarjana teknik informatika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar