Pukul 07.00 Pagi, semua dosen, pegawai dan mahasiswa Universitas Sam Ratulangi Manado telah bersiap untuk melakukan Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2012 di Lapangan KONI Sario Manado. Kegiatan apel memperingati hari kenegaraan tertentu memang sering dilakukan dalam lingkungan kampus Unsrat. Namun, pelaksanaan upacara memperingati Hardiknas tahun ini dirasakan sedikit berbeda. Mengapa berbeda? Sedikitnya ada beberapa hal ...
Universitas Sam Ratulangi baru "pertama kali" ini melakukan apel di Lapangan KONI Sario Manado. Biasanya, kita melaksanakan apel di dalam lingkungan kampus Unsrat. Tapi dengan adanya kondisi "pembangunan" disana sini, maka dirasakan tidak ada lagi tempat yang cukup memadai untuk menampung "ribuan" warga keluarga besar (dosen, pegawai dan mahasiswa) Unsrat.
Ini merupakan hal yang baik menurut hemat saya. Situasi "pindah"-nya lokasi Apel, secara langsung menunjukkan bahwa Unsrat sedang giat-giatnya melakukan pembangunan. Tentu saja pembangunan yang saya maksudkan disini adalah pembangunan fisik, infrastruktur bangunan. Hal ini ditegaskan kembali dalam Sambutan Rektor Prof. DR. D Rumokoy, bahwa visi Universitas Sam Ratulangi, to be excellent University, masih akan di FOKUSkan pada ëxcellent" dalam pembangunan infrastruktur sarana pendidikan, seperti ruang kuliah, Rumah Sakit Pendidikan dan sarana pendukung lainnya.
Namun, demikian apakah berarti Unsrat akan mengabaikan pembangunan "soft" excellent university? Yang saya maksudkan disini adalah riset-riset menurut keilmuan tertentu dan pengabdian pada masyarakat? Dari sambutan Rektor, sepertinya tidak begitu. Informasi yang saya dapatkan dan ditegaskan oleh beberapa teman, Unsrat akan membangun "soft" excellent university dalam hal Lembaga Kajian Policy dan Regional Studies.
Sebagai seorang dosen "muda" di lingkungan Program Studi Teknik Informatika, maka saya pribadi melihat investasi dalam bentuk pengadaan infrastruktur Teknologi Informasi di kampus Universitas Sam Ratulangi benar-benar sangat besar. Universitas Sam Ratulangi telah membangun jaringan komputer yang menggunakan fiber optic, yang menghubungkan puluhan titik "hot spot". Disamping itu, Universitas Sam Ratulangi juga telah memiliki Knowledge Management Systems (KMS), berupa 8 (delapan) Sistem Informasi yang difokuskan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar dalam lingkungan Universitas Sam Ratulangi.
Prodi Teknik Informatika sendiri mendapat dana yang luar biasa besar untuk pengadaan Laboratorium Teknologi Informasi Komunikasi (Lab TIK). Lab TIK ini dapat dikatakan merupakan Lab TIK yang sangat modern, yang pernah ada di Sulawesi Utara.
Saya kira, jika dikatakan bahwa visi Universitas Sam Ratulangi adalah menuju Universitas Unggulan di Sulawesi Utara, dengan melihat kenyataan pembangunan infrastuktur yang sedemikian gencarnya, maka memang dapat dikatakan bahwa Unsrat telah menjadi EXCELLENT UNIVERSITY.
Tetapi apakah hanya dengan membangun infrastruktur sedemikian gencarnya maka, Universitas Sam Ratulangi bisa menjadi EXCELLENT? Saya berargumentasi: tidak!
Dibutuhkan suatu sudut pandang yang komprehensif untuk memahami bahwa keunggulan suatu lembaga pendidikan tinggi, bukan dari sekedar pembangunan infrastrukturnya saja. Masih banyak aspek keunggulan yang HARUS diperhatikan segenap Keluarga Besar Unsrat.
Misalkan saaja dalam hal infrstruktur Teknologi Informasi, maka jaringan komputer yang telah ada, perlu untuk dikelola dengan optimal. Disana sini masih terdapat kasus "salah kelola" jaringan komputer Unsrat. Isu availability (atau ketersediaan) koneksi internet masih menjadi masalah di akar-rumput. Belum lagi ditambah dengan content yang diakses yang cenderung tidak mendukung proses belajar-mengajar (yakni kebanyakan mengakses Facebook saat jam kerja, atau mahasiswa yang cenderung mengkases game online).
Dibutuhkan sebuah KOMITMEN bersama untuk menjadikan institutsi kebanggaan Sulawesi Utara ini makin EXCELLENT secara komprehensif.
Baru-baru ini via twitter saya mendapat informasi mengenai hasil penelitian terkini terkait adanya hubungan yang signifikan linier antara GDP per kapita penduduk dengan skor matematika internasional. Studi ini dilakukan sejak tahun 1960 hingga 2010, di Amerika dan Kanada.
Hasil yang "tak terbantahkan" menunjukkan bahwa lembaga Pendidikan Tinggi masih sangat diperlukan untuk mereformasi dirinya, agar dapat meningkatkan daya saing bangsa di masa mendatang. Masih diperlukan pembangunan BUDAYA ORGANISASI yang lebih adaptif, modern dan melembaga. Dan cara untuk meraihnya hanya dengan menciptakan budaya keunggulan-yang-terus-menerus ... tidak hanya berhenti pada "suatu periode kepemimpinan"seorang Rektor.
Maju Terus Universitas Sam Ratulangi ... menuju Excellent University!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar